GROUP ART THERAPY UNTUK MENURUNKAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA DI LPKA TANGERANG
Article Sidebar
Read Counter : 0
Download : 0
Main Article Content
Abstract
Dalam perkembangan manusia, remaja memiliki karakterisitik tertentu di mana salah satunya remaja dapat mengungkapkan argumentasi mereka yang merupakan ekspresi dari kemampuan penalaran verbal yang dimiliki oleh remaja. Tidak jarang pula remaja melakukan pemberontakan hingga dapat memunculkan perilaku agresi. Seorang anak dapat berperilaku agresi sebagai respons untuk melindungi diri terhadap suatu provokasi atau kesulitan tertentu yang disertai dengan perasaan marah atau melakukannya karena bertujuan untuk sengaja menyakiti orang lain untuk mendapatkan suatu objek, mengintimidasi, atau mendominasi orang lain. Agresi dapat terjadi di berbagai tempat dan di berbagai keadaan. Tidak jarang tindak agresi remaja membuat mereka berakhir masuk ke dalam LPKA. Oleh sebab itu, group art therapy dilakukan pada penelitian ini sebagai upaya dalam menurunkan perilaku agresi pada remaja di LPKA Tangerang. Penelitian ini menggunakan pre-test dan post-test dimana partisipan diberikan tes draw a person, tes BAUM, dan Wartegg Zeichen Test, untuk mengetahui perbandingan perilaku agresif sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Group art therapy dalam penelitian ini diberikan sebanyak 8 sesi yang dilakukan selama 60 menit setiap sesi. Terlihat keenam partisipan menunjukkan penurunan perilaku agresi. Perubahan dapat dilihat dari selama proses inervensi berlangsung dan hasil post-test. Berdasarkan hasil yang didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa group art therapy dapat digunakan untuk menurunkan perilaku agresi pada remaja di LPKA Tangerang.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Alavinezhad, R., Mousavi, M., & Sohrabi, N. (2014). Effect of art therapy on anger and self-esteem in aggressive children. Social and Behavioral Science, 113, 111-117. doi: 10.1016/j.sbspro.2014.01.016
Alberts, A., Elkind, D., & Ginsberg, S. (2007). The personal fable and risk-taking in early adolescence. Journal of Youth and Adolescence, 36, 71-76.
Berk, L. E. (2014). Development through the lifespan (6th ed.). Upper Saddle River, NJ: Pearson Education, Inc
Buss, A. H., & Perry, M. (1992). The Aggression Questionnaire. Journal of Personality and Social Psychology, 63(3), 452-459.
Camodeca, M., Goossens, F. A., Meerum Terwogt, M., & Schuengel, C. (2002). Bullying and victimization among school-age children: Stability and links to proactive and reactive aggression. Social Development, 11(3), 332-345.
Cohen, D. (2013). How the child’s mind develops (2nd ed.). New York, NY: Routledge.
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian Kesehatan RI (2011). Standar antropometri penilaian status gizi anak (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1995/Menkes/SK/XII?2010. Retrieved from http://gizi.depkes.go.id/wpcontent/uploads/2011/11/buku-sk-antropometri-2010.pdf.
Edward, C.H. (2004). Dikutip dari http://www/sagepub.com/sites/default/files/upm-binaries/9585_019726ch1.pdf.
Elkind, D. (1967). Egocentrism in adolescence. Child Development, 38(4), 1025-1034.
Hinz, L. (2006). Drawing From Within. Philadelphia: Jessica Kingsley Publishers.
Krahé, B. (2005). Perilaku Agresif (Edisi 1). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. London: Pearson.
Kuhn, D. (2009). Adolescent thinking. In R. M. Lerner & L. Steinberg (Eds.), Handbook of adolescent psychology (3rd ed.) New York: Wiley
Landgarten, H. (1981). Clinical art therapy. New York: Brunner/Mazel Inc.
Liebmann, M. (2006). Art therapy for groups. United Kingdom: Taylor & Francis e-Library.
Loeber, R. & Hay, D. (1997). Key issues in the development of aggression and violence from childhood to early adulthood. Annu. Rev. Psychol., 48, 371-410.
LPKA Klas 1 Tangerang. (2016). Retrieved on 30 Desember, 2018. Profil lembaga pembinaan khusus anak klas 1 tangerang. Available: https://lpka1tangerang.blogspot.com/2016/08/profil-lembaga-pembinaan-khusus-anak.html
Nissimov-Nahum, E. (2008). A Model for Art Therapy in Educational Settings with Children Who Behave Aggressively. The Arts in Psychotherapy, 35, 341-348.
Papalia D.E., Olds, S.W, & Feldman, R.D. (2009). Human Development. New York: McGraw-Hill.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2007). Human development (10th ed.). New York, NY: McGraw-Hill.
Poulin, F. & Boivin, M. (2000). Reactive and proactive aggression: Evidence of a two factor model. Psychological Assessment, 12(2), 115-122.
Rubin, J. A. (2010). Introduction to art therapy: Sources and resources. New York: Taylor and Francis Group, LLC.
Santrock, J. W. (2016). Children (13th ed.). New York, NY: McGraw-Hill Education.
Setiowati, E. A., Suprihatin, T., & Rohmatun, R. (2017). Gambaran Agresivitas Anak dan Remaja di Area Beresiko. Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia, 1.
Wadsworth, B. J. (1996). Piaget’s Theory of Cognitive and Affective Development: Foundations of Constructivism. White Plains, NY: Longman Publishers USA.