APAKAH PERUBAHAN PLANT LAYOUT DAPAT MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI?

Main Article Content

Agatha Rinta Suhardi
Ajrina Purnamaputri

Abstract

Sektor industri tekstil di Indonesia saat ini menjadi sektor yang berkembang dan memiliki peluang pasar yang besar. Peningkatan proses produksi dipengaruhi oleh layout produksi yaitu tata letak fasilitas yang digunakan. Kapasitas produksi yang maksimal dapat dilakukan dengan meninjau ulang plant layout bagian produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran plant layout, kendala yang dihadapi, serta memberikan usulan rancangan layout yang baru pada perusahaan. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi lapangan yang terdiri dari wawancara dan observasi, serta studi kepustakaan. Plant layout perusahaan berupa ukuran ruangan pabrik seluas 30,18 m2, susunan antar mesin terdiri dari 11 unit mesin proses pembuatan dan 237 unit mesin, jumlah produksi benang yang dihasilkan 180 unit per hari, waktu kerja proses produksi benang per hari selama 8 jam yang terbagi dalam tiga shift dalam satu hari, jumlah tugas produksi benang sebanyak tujuh, waktu yang dibutuhkan oleh setiap tugas produksi benang yaitu 720 detik per unit. Kendala yang dihadapi perusahaan adalah jarak antar mesin Bale opener, Super bale opener dan mesin NCF, Simplex berupa Nep (gumpalan kapas), Slub (kerataan sliver atau benang kasar), dan Grains (ukuran berat), Spinning, Ne (nomor benang), TPI (twist per inchi), U% (kerataan benang), Strenght (kekuatan benang “daya elongation”), dan winding, yang berupa kekuatan dan kerataan sambungan benang, warna cones, lilin pelicin(wax), gulungan crossing (benang silang), dan penulisan lot label. Usulan layout memakai metode line balancing pada perusahaan lebih efisiensi sekitar 75 %.

Kata kunci : Plant layout, Efisiensi produksi, Metode line balancing

Article Details

Section
Articles

References

Abhinav, Shukla, Jyoti, Vimal, dan Vedansh, Chaturvedi. (2013). Analysis of Plant Layout for Reducing Production Cost. IJSRR, Vol 2. No 1, hal.141-147

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.

Assauri, Soyjan. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. LPFEUI. Jakarta.

Bordoloi M.P. dan Nath T. (2014). Modification of an Existing Layout of a Production Line Based on Distance Function. The International Journal Of Science Technoledge.

Fahmi, Irham. (2010). Manajemen Kinerja. Alfabet. Bandung. Heizer, Jay dan Barry Render. (2009). Manajemen Operasi. Edisi 9 Buku 1. Salemba Empat. Jakarta

Heizer, J. & Render, B. (2011).Operations Management. Tenth Edition. Pearson. New Jersey, USA.

Herjanto, Eddy. (2008). Manajemen Operasi. Edisi Ketiga. Grasindo. Jakarta

Kirtane, Amrita dan Sohani, Nagendra. (2014). Improvement in Plant Layout Using Material Handling Technique. International Journal of Science and Research (IJSR).

Prasetya, Hery dan Lukiastuti, Fitri. (2009). Manajemen Operasi. MedPress. Yogyakarta Pujotomo, Darminto dan Rusanti, Dian Novia. (2015). Usulan Perbaikan untuk Meningkatkan Produktivitas Filling plant dengan Pendekatan Lean Manufacturing Pada Pt Smart Tbk Surabaya. Jurnal Teknik Industri,Vol X. No.2.

Putri, Karine Santoso, dkk. (2015). Peningkatan Kapasitas Produksi pada PT. Adicitra Bhirawa. Jurnal Titra, Vol. 3, No. 1.

Reksohadiprodjo Sukanto, Indriyo Gitosudarmo. (2008). Manajemen Produksi. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.

Utomo, Budi Setyo dan Sulistiawan, Heri. (2012). Peningkatan Kapasitas Produksi Muffler Menggunakan Metode Line Balancing. Jurnal TI, Vol. 1. No 1, hal 1-16

Wignjosoebroto, Sritomo. 2009. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Guna Widya. Surabaya.