HUBUNGAN ANTARA KETIDAKCUKUPAN TIDUR MALAM HARI DENGAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KELURAHAN JOGLO 1 JAKARTA BARAT

Main Article Content

Dewi Novianti

Abstract

Hipertensi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Puskesmas Kelurahan Joglo I dan menempati peringkat 5 dari 10 penyakit terbanyak berdasarkan data bulan Januari - Agustus 2013. Hasil penapisan awal pada 49 pasien hipertensi ditemukan 32 pasien mengeluh tidak cukup tidur. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan studi untuk melihat apakah ada hubungan antara ketidakcukupan tidur rnalam dengan perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi.Studiini merupakan studi analitik dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada 56 penderita hipertensi yang datang ke Puskesmas Kelurahan Joglo I,Jakarta Barat pada tanggal 23 Oktober- 2 November 2013.Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive non-random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur tekanan darah serta mewawancara responden untuk memperoleh data kualitas dan kuantitas tidur rnalam.Data diolah secara statistik dengan uji t tidak berpasangan dan penghitungan Mean Difference. Pada 29 pasien di kelompok tidak cukup tidur ditemukan rerata (±simpang baku) perubahan tekanan darah sistolik dalam 1minggu adalah sebesar 5 (±17.63) mmHg. Sedangkan rerata perubahan tekanan darah diastoliknya adalah sebesar 1.03 (±10.47) mmHg.Hasil uji t tidak berpasangan menunjukkan adanya perbedaan bermakna rerata selisih perubahan tekanan darah sistolik yang bermakna (p-value =0.023) antara kelompok tidak cukup tidur dan kelompok cukup tidur yaitu sebesar 11.67 mmHg,Sedangkan perbedaan rerata selisih perubahan  tekanan darah diastollknya adalah sebesar 1.78 mmHg namun secara statistik tidak bermakna (p-value=0.53). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila penderita hipertensiyang kebutuhan tidur malamnya cukup,maka besarnya perubahan tekanan darah yang mempunyai arti klinis hanyalah komponen sistolik. Manajemen atau modifikasi kecukupan tidur rnalam haritidak memilikimakna klinis terhadap besarnya perubahan tekanan darah diastolik pada penderita hipertensi.

Article Details

Section
Artikel Asli