Hubungan Antara Konsumsi Garam Berlebih dengan Hipertensi Tidak Terkendali Pada Pasien Hipertensi Berusia Minimal 20 Tahun
Main Article Content
Abstract
Hipertensi termasuk sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Kelurahan Srengseng, Jakarta Barat. Pada tahun 2008, kejadiannya meningkat lebih dari dua kali lipat. Berdasarkan survei awal, penderita hipertensi tidak terkendali sering mengonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi. Karenanya, ingin diketahui apakah ada hubungan antara konsumsi garam berlebih dengan hipertensi tidak terkendali. Penelitian bersifat analitik cross-sectional ini dilakukan terhadap 68 penderita hipertensi berusia minimal 20 tahun yang datang ke Balai Pengobatan (BP) umum. Pengumpulan data menggunakan metode non random purposive sampling, wawancara dari kuesioner 24 hour dietary recall, dan pengukuran tekanan darah. Data yang di peroleh berasal dari uji statistik Chi square yang signifikan dan perhitungan risiko dengan Prevalence Ratio (PR). Dari 35 responden yang mengonsumsi garam berlebih terdapat 29 orang (82,86%) yang menderita hipertensi tidak terkendali, sedangkan dari 33 responden yang mengonsumsi garam secara moderat (tidak berlebih) hanya 16 orang (48,48%). Dari penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara konsumsi garam berlebih dengan hipertensi tidak terkendali pada pasien berusia minimal 20 tahun di Puskesmas Kelurahan Srengseng, (X 2=8,97; 0.0025<p<0.005). Responden yang mengonsumsi garam berlebih mempunyai risiko 1,71 kali lebih besar (PR=1,71) menderita hipertensi tidak terkendali dibandingkan dengan responden yang mengonsumsi garam secara moderat.
Article Details
Section
Artikel Asli
Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah dimuat dalam jurnal lain dan tidak sedang dalam proses untuk dimuat dalam majalah lain dalam waktu yang bersamaan. Naskah yang diterbitkan merupakan hak milik penerbit dan tidak akan dikembalikan, sedangkan naskah yang dinilai tidak layak diterbitkan akan dikembalikan. Naskah yang masuk akan dinilai oleh mitra bestari. Tim editor mempunyai hak melakukan pengeditan sesuai gaya selingkung untuk naskah yang akan diterbitkan.