HUBUNGAN LAMA PAPARAN SINAR MATAHARI DENGAN TERJADINYA MELASMA PADA PETANI DI KABUPATEN PRINGSEWU LAMPUNG
Main Article Content
Abstract
Melasma merupakan kelainan pigmentasi pada kulit. Gangguan ini sering terjadi pada wanita, meskipun pria juga dapat mengalaminya. Melasma seringkali muncul sebagai bercak-bercak berwarna gelap pada wajah, terutama pada area pipi, dahi, hidung, bibir atas, dan dagu. Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan melasma meliputi paparan sinar matahari berlebihan, perubahan hormonal, faktor genetik, penggunaan obat-obatan tertentu, serta faktor inflamasi dan oksidatif. Paparan sinar matahari dan sinar UV merupakan salah satu penyebab utama melasma, dan kondisi ini sering kali memburuk pada musim panas ketika paparan sinar matahari paling tinggi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasi analitik cross sectional dengan sampel sebanyak 120 perempuan petani di Kabupaten Pringsewu Lampung. Berdasarkan hasil uji statistik yang didapat dari 120 responden penelitian nilai signifikansi yang didapat adalah p-value
= 0,001 (p < 0,05). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara lamanya paparan sinar matahari dengan terjadinya melasma pada petani di Kabupaten Pringsewu Lampung.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah dimuat dalam jurnal lain dan tidak sedang dalam proses untuk dimuat dalam majalah lain dalam waktu yang bersamaan. Naskah yang diterbitkan merupakan hak milik penerbit dan tidak akan dikembalikan, sedangkan naskah yang dinilai tidak layak diterbitkan akan dikembalikan. Naskah yang masuk akan dinilai oleh mitra bestari. Tim editor mempunyai hak melakukan pengeditan sesuai gaya selingkung untuk naskah yang akan diterbitkan.
References
1.Mpofana, N., Chibi, B., Gqaleni, N., Hussein, A., Finlayson, A. J., Kgarosi, K., & Dlova, N. C. (2023). Melasma in people with darker skin types: a scoping review protocol on prevalence, treatment options for melasma and impact on quality of life. Systematic Reviews, 12(1), 1–8.
https://doi.org/10.1186/s13643- 023-
02300-7
2.Sudrajat, A. A.-M. S. (2021). Pengaruh Faktor Risiko Terjadinya Katarak Terhadap Katarak Senil Pada Petani di Wilayah Kerja Puskesmas Tempurejo Kabupaten Jember. 10(2), 6.
3.Safitri, M., Hikmawati, D., & Andarini, M.
Y. (2020). Hubungan Lama Pajanan Sinar Matahari dengan Angka Kejadian Melasma pada Juru Parkir di Kecamatan Bandung Wetan. Prosiding Pendidikan Dokter, 344–347.
4.Indragiri, S., & Salihah, L. (2019). Hubungan Pengawasan Dan Kelengkapan Alat Pelindung Diri Dengan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri. Jurnal Kesehatan, 10(1), 5–11.https://doi.org/10.3816/jk.v10i1.
5.Batubara, S., dkk. 2021. “Hubungan Lamanya Paparan Sinar Matahari dengan Kejadian Melasma pada Wanita Petugas Penyapu Jalan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam,” Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam, 11(3), hal. 76–82.
6.Tursina D. Hajar S. Inggriyani CG. Hubungan Derajat Keparahan Melasma dengan Kualitas Hidup pada Pasien Melasma di Praktek Swasta Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Kota Banda Aceh. 2017;2:18–23.
7.Permanawati VI, Walujo A, Nurlaela L. Hubungan Antara Derajat Keparahan Dengan Kualitas Hidup Pada Pasien Melasma