HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASANGAN YANG MENIKAH DI USIA DINI PADA WARGA DESA X KABUPATEN INDRAMAYU
Isi Artikel Utama
Abstrak
Keharmonisan keluarga merupakan keluarga dengan tingkat konflik yang rendah dan tingkat stres yang rendah yang terdapat dalam lingkungan keluarga tersebut, sedangkan kualitas hidup adalah tingkatan yang menggambarkan keunggulan seorang individu yang dapat dinilai dari kehidupan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keharmonisan keluarga dan kualitas hidup yang menikah di usia dini pada warga Desa Tamansari Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu. Partisipan pada penelitian ini merupakan warga Desa Tamansari Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu yang menikah di usia dini sebanyak 77 partisipan. Alat ukur keharmonisan keluarga yang digunakan untuk penelitian ini mengacu pada teori Chuang (2005) dan alat ukur kualitas hidup mengacu pada World Health Organization Quality of Life – BREF (WHOQOL-BREF) yang telah dibuat oleh WHO. Hasil uji korelasi menggunakan Spearman rho menunjukan hasil koefisien sebesar r = 0.398 dan nilai signifikan atau p < 0.01. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara keharmonisan keluarga dan kualitas hidup pasangan yang menikah di usia dini, hasil ini menjawab hipotesa penelitian. Semakin tinggi keharmonisan keluarga maka semakin tinggi kualitas Hidup pasangan yang menikah di usia dini.
Kata Kunci: Keharmonisan keluarga, Kualitas Hidup, Pernikahan Dini
ABSTRACT
Family harmony is a family with a low level of conflict and low stress in the family environment, while quality of life is a level that describes the superiority of an individual that can be judged from their lives. This study aims to determine the relationship between family harmony and the quality of life of early married residents of Tamansari Village, Lelea District, Indramayu Regency. Participants in this study were residents of Tamansari Village, Lelea District, Indramayu Regency who married at an early age as many as 77 participants. The measuring instrument for family harmony used in this study refers to Chuang's theory (2005) and the measuring instrument for quality of life refers to the World Health Organization Quality of Life – BREF (WHOQOL-BREF) which was made by WHO. The results of the correlation test using Spearman's rho showed a coefficient of r = 0.398 and a significant value or p <0.01. Based on the results of this study indicate that there is a positive relationship between Family Harmony and Quality of Life of Couples who marry at an early age, these results answer the research hypothesis. The higher the Family Harmony, the higher the Quality of Life for couples who marry at an early age.
Keywords: Early Marriage, Family Harmony, Quality Of life
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan jurnal ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan pekerjaan secara bersamaan berlisensi di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNTAR yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis mampu untuk masuk ke dalam terpisah, pengaturan kontrak tambahan untuk distribusi non-eksklusif versi diterbitkan jurnal pekerjaan (misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusi atau website mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran produktif, serta sebelumnya dan kutipan yang lebih besar dari karya yang diterbitkan
Referensi
Azwar, S. (2007). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
BKKBN (2012). Pernikahan dini pada beberapa provinsi di Indonesia: dampak overpopulation, akar masalah dan peran kelembagaan di daerah. BKKBN, Jakarta.
Bowling, A., Hankins, M., Windle, G., Bilotta, C.,&Grant, R. (2013). A short measure of quality of life in older age: The performance of the briefolder people’s quality of life questionnaire (OPQOL brief). Archives of Gerontology and Geriatrics, 56, 181-187.
Chuang YC. (2005). Effect of interaction pattern on family harmony and well-being: Test of interpersonal theory. Relational-models theory and Confucian ethics. Asian Journal of Social Psychology, 8, 272-291.
Kahneman, D. (1999). Objective Happiness. In: Kahneman, D., Diener, E. and Schwarz, N., Eds., Well-Being: The Foundations of Hedonic Psychology, Russell Sage Foundation, New York, 3-25.
Nawi et al. (2010). Health And Quality Of Life Among Older Rural People In Purworejo District Indonesia. Glob health action, 3.
Olson. D. H., & Defrain. J. (2014). Marriage and families: Intimacy, diversity, and strengths. Mc Graw Hill.
Perry, A., Harris, K., Minnes, P. (2005). Family environments and family harmony: an exploration across severity, age, and type of dd. Journal on developmental disabilities, 11(1), 17-30.
Sholihah, H., & Saidiyah, S. (2020) Keharmonisan keluarga pasangan suami istri lanjut usia: Keharmonisan keluarga pasangan suami istri lanjut usia.
Windarwati, D, H., Budiman, A, A., Nova, R., Ati, N, A., & Kusumawati, M, W. (2020). The Relationship between Family Harmony with Stress, Anxiety, and Depression in Adolescents. Jurnal Ners, 15(2), 185-193. http://dx.doi.org/10.20473/jn.v15i2.21495
World Health Organization (2012). Programme on mental health: WHOQOL user manual. World Health Organization.
World Health Organization (2016). The World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) BREF. Geneva: World Health Organization.