GAMBARAN RESILIENSI SISWA SMKN X KABUPATEN INDRAMAYU YANG ORANGTUANYA BERCERAI

Main Article Content

Denrich Suryadi

Abstract

Resiliensi merupakan kemampuan individu untuk bangkit dan beradaptasi dari permasalahan. Resiliensi dapat membantu remaja yang mengalami perceraian orangtua untuk menghadapi permasalahan yang dihadapinya dari perceraian orangtuanya dan dapat menemukan makna dari permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi pada siswa SMKN X Kabupaten Indramayu yang orangtuanya bercerai. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif wawancara dengan pendekatan fenomenologi dengan melibatkan empat orang partisipan. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa/I SMKN X Kabupaten Indramayu yang mengalami perceraian orangtua saat usia remaja. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa dukungan yang didapatkan dari lingkungan sekitar partisipan berpengaruh besar dalam membentuk resiliensi. Satu partisipan dalam penelitian ini berhasil memenuhi ketiga faktor pembentuk resiliensi, kelima aspek dalam resiliensi, dan ketujuh karakteristik individu yang resilien. Tiga partisipan lainnya memiliki faktor pembentuk, aspek, dan karakteristik resiliensi yang berbeda dan belum terpenuhi secara keseluruhan

Article Details

Section
Articles

References

Badan Pusat Statistik Indonesia. (2022). Statistik Indonesia: Statistical yearbook of Indonesia 2022. Badan Pusat Statistik.

Creswell, J. W. (2013). Qualitative inquiry & research design: Choosing among five approaches (3rd ed.). SAGE Publications.

Grotberg, E. H. (1999). Countering depression with the five building blocks of resilience. Reaching Today’s Youth, 4(1), 66-72.

Grotberg, E. H. (2003). What is resilience? How do you promote it? How do you use it? Dalam Grotberg, E. H. (Eds.), Resilience for today: Gaining strength from adversity (1-30). Praeger

Jenz, F., & Apsari, N. C. (2021). Dampak perceraian orangtua pada prestasi anak remaja. Jurnal Pengabdian dan Penelitian Kepada Masyarakat (JPPM), 2(1), 1-10. https://doi.org/10.24198/jppm.v2i1.33430.

Kristianti, D., & Nurwati, N. (2021). Dampak perceraian orang tua terhadap pembentukan identitas anak saat remaja: Tinjauan teori psikososial Erikson. Jurnal Pengabdian dan Penelitian Kepada Masyarakat (JPPM), 2(2), 219-227. https://doi.org/10.24198/jppm.v2i2.34554

Nasution, S. M., Sutatminingsih, R., & Marhamah, M. (2020). Dynamics resilience on women as intimate partner violence survivors. Journal of Educational and Social Research, 10(3), 141-150. https://doi.org/10.36941/jesr-2020-0054.

Untari, I., Putri, K. P. D., & Hafiduddin, M. (2018). Dampak perceraian orang tua terhadap kesehatan psikologis remaja. PROFESI (Profesional Islam) Media Publikasi Penelitian, 15(2), 99-106. https://doi.org/10.26576/profesi.272

Undang-Undang (UU) Republik Indonesia 1945 nomor 1 pasal 1 tahun 1974 tentang perkawinan