KESADARAN KUALITAS PEDAGANG KAKI LIMA DI MASA PANDEMIK

Main Article Content

Kartika Nuringsih
Edalmen Edalmen

Abstract

When the pandemic was not over, many people lost their jobs so that efforts to provide for the family's economy were carried out by opening businesses or trading, including around the Beji Timur HW Field, Depok. This condition causes the number of street vendors to increase so that with the increasing number of interactions between traders and buyers, it must be followed by an awareness of carrying out health protocols and awareness of maintaining hygiene and quality. On the other hand, during the pandemic period, there were many problems for street vendors, including Mrs. Acah. Although every day is still trading the results are still far from the previous condition. In addition, partner faces limitations in understanding quality management so that solutions need to be made through socialization activities. The approach given to partners in the form of a quality model consists of five stages, namely: personal hygiene, preparation until processing hygiene, serving hygiene, environmental hygiene, and communication hygiene including health protocols. Although there are still limitations, the results show that awareness is formed to maintain quality and health protocols. In the future, traders must be committed to maintaining the hygiene and quality of their merchandise and complying with health protocols so that assistance is still needed to help micro-business groups and other commercial activities in dealing with the post-pandemic period.

Ketika pandemi belum usai banyak orang kehilangan pekerjaan sehingga upaya mencukupi ekonomi keluarga dilakukan dengan membuka usaha atau berdagang diantaranya sekitar Lapangan HW Beji Timur Depok. Kondisi ini menyebabkan jumlah pedagang kaki lima makin banyak sehingga dengan semakin banyaknya interaksi pedagang dan pembeli harus diikuti dengan kesadaran menjalankan protokol kesehatan serta kesadaran menjaga higienitas dan kualitas. Namun sebaliknya dalam masa pandemik menghadirkan banyak masalah bagi pedagang kaki lima diantaranya dialami oleh Ibu Acah. Meskipun setiap hari masih berdagang tetapi secara hasil masih jauh dari kondisi sebelumnya. Selain itu mitra menghadapi keterbatasan memahami pengelolaan kualitas sehingga perlu dibuatkan solusi melalui kegiatan sosialisasi. Pendekatan yang diberikan kepada mitra berupa model kualitas terdiri dari lima tahapan yaitu: higienitas pribadi, higienitas penyiapan sampai pengolahan, higienitas penyajian, higienitas lingkungan serta higienitas komunikasi termasuk protokol kesehatan. Meskipun masih ada keterbatasan namun hasil menunjukan terbentuk kesadaran menjaga kualitas dan protokol kesehatan. Untuk kedepannya diperlukan komitmen pedagang dalam menjaga higienitas dan kualitas dagangannya serta patuh pada protokol kesehatan sehingga pendampingan masih diperlukan untuk membantu kelompok usaha mikro atau aktivitas komersiel lainnya dalam menghadapi masa post pandemik.

Article Details

Section
Articles

References

Amaranti, R., Nugraha., Ahmad Arif, N., & Dzikron, M. (2018). Peningkatan Kemampuan Manajemen Wirausaha Untuk Pedagang Kaki Lima Di Lingkungan Kampus UNISBA, Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat),146-152.

Andiny, P., & Kurniawan, A. (2017). Analisis Pendapatan Pedagang Kaki Lima Sebelum Dan Sesudah Program Relokasi Di Kota Langsa (Studi Kasus Pada Pedagang Kaki Lima Di Lapangan Merdeka), Jurnal Samudra Ekonomika, Vol. 1, No. 2 Oktober, 192-203.

Hariyani, T. (2019). Pedagang Kaki Lima Sebagai Alternatif Kesempatan Kerja Bagi Kaum Perempuan Di Pedesaan (Studi pada PKL di Lapangan Desa Karangrejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri), Ekuivalensi, Vol. 5 No. 2 Oktober, 174-188.

Olusanya, S.O., & Adegbola, E.A. (2014). Impact of total quality management practice on small and medium scale enterprises in Nigeria. (A Case Study of Small Business Owners in Lagos), IOSR Journal of Business and Management, Vol. 16, Issue 4, April, 39-45.

Rauf, N., Haming, M., Serang, S., & Suryanti. (2018). The impact of quality awareness on quality results of manufacturing firms: The mediating effect of total quality management. Archives of Business Research, 6 (12), 24-32.