PENANGGULANGAN DINDING PENAHAN TANAH EKSISTING YANG MEMBAHAYAKAN RUMAH PENDUDUK DI SEKITAR SPBU-RANGKASBITUNG

Main Article Content

Aniek Prihatiningsih
Alfred Jonathan Susilo
Jenifer Fabiola
Glenn Anthony

Abstract

Retaining wall constructed with a purpose to mitigate slope failure that has different elevation or height. Materials for retaining wall can be used from reinforced concrete, steel, wood and river stone. In this dedication to society, reinforced concrete and river stone are being used. Problem in our dedication to the community is existing retaining wall have height varies from 6 (six) to 8 (eight) meters and in close distance to public houses. Constructed wall not in proper condition, therefore during rainfall some locations were failed. Following our survey to site, the collected data and information conclude that existing retaining wall not well constructed and use rounded river stone with cement to bond each stone without reinforcement and with 2 (two) – 5 (five) cm thick. Result from site survey indicated that wall can dangerous surrounding houses. Failure in some locations happened because there was pressure from ground water to retaining wall. To repair need evaluation. Methods to do the survey were site visit to location, collecting data, collecting pictures, re-design retaining wall, further analyzing using computer software dan re-draw retaining wall with reinforcement. Result from this dedication to society, existing wall need to be demolished. New wall will be constructed with strengthening. New retaining wall design with strengthening consists of 2 (two) bored piles installed below retaining wall with 300 mm in diameter dan depth of 6.00 meters and set until hard rock, connected with ground beam 300 x 300 x 300 mm, and pilecap 300 x 1500 x 300 mm, and maintained the previous height.


 


Dinding penahan tanah dibuat dengan tujuan untuk mencegah keruntuhan tanah yang memiliki perbedaan ketinggian/curam. Material dinding penahan tanah dapat menggunakan beton bertulang, baja, kayu dan batu kali. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dinding penahan tanah menggunakan bahan beton bertulang dan batu kali. Permasalahannya dinding penahan tanah sudah dibangun dengan ketinggian bervariasi antara 6 sampai dengan 8meter dan lokasi dekat rumah warga. Pembuatan dinding penahan tanah kurang bagus, sehingga pada waktu turun hujan ada beberapa tempat mengalami kegagalan. Setelah dilakukan survei ke lokasi didapatkan data dan informasi bahwa dinding penahan tanah eksisting tersebut dibangun tidak rapi dan menggunakan batu kali berbentuk bulat dengan spasi semen kurang dari 2 – 5 cm dan tanpa perkuatan. Hasil survei lapangan dinding tersebut dapat membahayakan warga sekitar. Kegagalan di beberapa titik telah terjadi karena adanya tekanan dari air ke dinding penahan tanah tersebut. Untuk menindaklanjuti perlu dilakukan evaluasi. Metode yang digunakan pada pelaksanaan PKM ini dengan melakukan survei kelokasi, mengumpulkan data, melakukan pemotretan, mendesain dinding penahan tanah, menganalisis lebih lanjut menggunakan program komputer, dan menggambar desain dinding penahan tanah dengan diberi perkuatan. Hasil dari PKM dinding penahan tanah yang lama harus dibongkar. Dibuat dinding penahan tanah baru yang diberi perkuatan. Design baru dengan perkuatan berupa tiang bor sebanyak 2 buah yang dipasang di bawah dinding penahan tanah dengan diameter 300mm dan kedalaman 6.00m dan harus duduk di tanah keras, diberi sloof dengan ukuran 300 x 300 x 300mm, dan pilecap ukuran 300 x 1500 x 300mm, dengan ketinggian tetap.

Article Details

Section
Articles