PENGARUH GRADASI BUTIRAN AGREGAT KASAR TERHADAP NILAI PERMEABILITAS DAN KUAT TEKAN PREVIOUS CONCRETE

Abstract

Pervious concrete merupakan beton yang tidak menggunakan agregat halus, artinya volume pori-pori hanya ditentukan oleh gradasi butiran dan ukuran butiran maksimum agregat kasar. Pengujian kuat tekan dilakukan pada benda uji berbentuk kubus ukuran 15x15x15 cm³ dengan standar SNI 1974: 2011 dan pengujian kecepatan perembesan dilakukan pada benda uji berbentuk pelat dengan ukuran 60x60x10 cm³, berdasarkan standar ASTM C1701 tentang Standard Test Methodfor Infiltration Rate of In Place Pervious Concrete, serta pengukuran permeabilitas dilakukan  menggunakan metode pada ACI-522R. Hasil pengujian kuat tekan pada agregat tunggal dengan diameter 19 mm memiliki nilai kuat tekan lebih tinggi bila dibandingkan dengan agregat tunggal berdiameter 25 mm, sedangkan pengujian kuat tekan terhadap agregat gabungan dengan ukuran butiran 19-10 memiliki nilai kuat tekan paling tinggi diantara susunan butiran yang lainnya. Penggunaan abu terbang dalam perencanaan tidak berdampak pada peningkatan kuat tekan pervious concrete, mengingat reaksi yang terjadi antara abu terbang dan produk hidrasi terjadi pada umur beton diatas 28 hari. Nilai permeabilitas dan kecepatan perembesan sangat ditentukan oleh diameter butiran agregat kasar, banyaknya pori-pori terbuka dan hubungan antar pori-pori. Semakin besar diameter butiran agregat kasar maka semakin besar pula koefisiean permeabilitas dan kecepatan perembesan. Jika volume pori-pori terbuka sangat banyak dan saling terhubung satu terhadap yang lainnya maka permeabilitas dan kecepatan perembesan beton juga akan semakin besar.