MEMBEDAH RUMAH BERGAYA ARAB DI JALAN BATANGAN NOMOR 33 PASAR KLIWON SURAKARTA
Main Article Content
Abstract
Kampung Arab Pasar Kliwon yang berada di kota Surakarta, merupakan kampung yang sangat istimewa karena kampung tersebut pada awalnya ketika masa Kerajaan dihuni oleh bangsa arab yang ingin menetap di Surakarta, mereka kebanyakan berasal dari Yaman. Oleh raja di kasunanan Surakarta Masyarakat arab tersebut diberi tempat hunian yang bersebelahan dengan kompleks karaton. Hal ini dilakukan raja karena pada satu sisi raja membutuhkan bangsa arab tersebut untuk mengembangkan agama Islam, tetapi pada sisi yang lain raja khawatir kalau lama kelamaan mereka memberontak sebagaimana bangsa Tionghoa yang berada di wilayah Jawa pada tahun 1740. Untuk itu permukiman mereka dipilihkan yang berdekatan dengan karaton supaya gampang mengawasinya. Selain itu untuk memudahkan mengontrol kehidupan sosial mereka, raja memerintahkan memberikan nama kampung pada kelompok tersebut berdasarkan etnisnya yaitu arab sehingga nama kampung yang diberikan adalah kampung arab Pasar Kliwon. Kondisi kampung saat ini telah banyak perubahan ada 1 rumah yang masih utuh bergaya arab di jalan Batangan nomor 33 milik seorang arab dari Hadromout Yaman yang Bernama Awab Syahbal. Membedah rumah dengan metode kualitatif dengan cara mengadakan wawancara kepada cucu yang menempati rumah, mengadakan pendokumentasian, pengukuran, dan menelisik kesejarahannya. Hasil dari data lapangan Digambar ulang di studio sedangkan hasil wawancara disandingkan dengan data-data di kalurahan serta literatur/jurnal yang setara dengan penelitian ini. Hasil akhir dari penelitian berupa dokumen dengan gambar lengkap tentang rumah bergaya arab di jalan Batangan 33 Surakarta.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Denzin, Norman K., dan Yvonna S. Lincoln. (2009). Handbook of Qualitative Research (terjemahan; Dariyatno, Badrus Samsul Fata, Abi, John Rinaldi. Disunting Saifuddin Zuhri Qudsy). Cetakan I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hadjimitsis D, Agapiou A, Alexakis D, Sarris A, (2013); 6(2):115–42. Exploring natural and anthropogenic risk for cultural heritage in Cyprus using remote sensing and GIS, Int J Digit Earth,
Hall, Edward T. (1969). The Hidden Dimension: An Anthropologist Examines Man’s Use of Space in Public and in Private. New York: Anchor Books
Mayasari, Margareth, dkk. (2012). Kualitas Permukiman di Kacamatan Pasar kliwon Kota Surakarta. Jurnal published; Gajah Mada University.
Ray Isar, Yudhishthir, editor, (1984). Why preserve the past? The challenge to our cultural heritage, Washington DC: Smithsonian Institution Press.
Setyaningrum, Dewi, dkk. (2022). Analisis Space Syntax pada Perkembangan Ruang Perdagangan di Kampung Arab Pasar kliwon Kota Surakarta http://journal.ums.ac.id/index.php/sinektika.vol 19,no 2 Juli 2022.
Strauss, Anselm and Corbin, Juliet. (1990). Basics of Qualitative Research: Grounded Theory Procedures and Techniques. New York: Sage Publications.
Undang-undang no 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Widayati, Naniek. (2024). Heterotropo; Baluwerti Kasunanan Surakarta. Jogjakarta: K. Media
Widayati, Surya. (2021). Kawasan Permukiman Saudagar Batik Laweyan di Surakarta. Jakarta: Subur Cetak Terpadu.
Yus Ari, Sinta, dkk. (2023). Perubahan Karakteristik Aktifitas Perdagangan sebelum dan saat Pandemi Covid 19 (Studi Kasus; Kawasan Perdagangan Jasa Pasar Kliwon, Surakarta) https://jurnal.uns.ac.id/region. vol. 18, no. 2, 2023.