PERHITUNGAN STRUKTUR RUMAH DI DAERAH CIPONDOH, TANGERANG DENGAN SISTEM OPEN FRAME
Main Article Content
Abstract
The scope of Civil Engineering work can be determined broadly, both in terms of infrastructure and buildings or residences. As one of the basic human needs, a residence needs to be designed and calculated to meet safety and comfort requirements. The strength of the house needs to be calculated so that it can withstand the working load, including the dead load, live load, and earthquake load. Without proper calculations, residential homes are at risk of experiencing structural damage or failure, which can be detrimental both in terms of life safety and financial aspects. The aim of this PKM activity is to calculate the structure of a three-story residential house and produce for construction drawings in accordance with the provisions of the Standar Nasional Indonesia (SNI). After studying architectural drawings, the team decided to use an open frame structural system that utilizes the stiffness of columns and beams as lateral strength to withstand earthquake forces. For the lower structure, because the hard soil is at a depth of 4-6 m, a Strauss pile type is used. This type of foundation will also make it easier to work on because it can use a simple drilling machine. Also, because this house is in a fairly narrow location and is flanked by houses that have been built next to it. The for-construction drawings have been produced on time and the construction has been completed more quickly than the initial schedule.
ABSTRAK
Cakupan bidang pekerjaan teknik sipil sangat luas, baik dari segi infrastruktur maupun bangunan gedung atau rumah tinggal. Sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, rumah tinggal perlu didesain dan dihitung agar memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan. Rumah perlu dihitung kekuatan strukturnya agar mampu menahan beban yang bekerja, diantaranya berat sendiri struktur, beban hidup, dan beban gempa. Tanpa perhitungan yang tepat, rumah tinggal berisiko mengalami kerusakan atau kegagalan struktur, yang dapat merugikan baik dari aspek keselamatan jiwa dan finansial. Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah untuk melakukan perhitungan struktur rumah tinggal tiga lantai dan menghasilkan gambar kerja untuk di lapangan sesuai dengan ketentuan pada Standar Nasional Indonesia (SNI). Setelah mempelajari gambar arsitektur, tim memutuskan untuk menggunakan sistem struktur open frame yang memanfaatkan kekakuan kolom dan balok sebagai kekuatan lateral untuk menahan gaya gempa. Maka, untuk struktur bawah, karena tanah keras berada di kedalaman 4-6 m maka digunakan jenis strauss pile. Jenis fondasi ini akan memberikan kemudahan juga dalam pengerjaannya karena dapat menggunakan mesin bor sederhana. Hal ini juga lebih memudahkan dikarenakan rumah ini berada di lokasi yang cukup sempit dan diapit oleh rumah yang telah terbangun di sebelahnya, Gambar kerja telah dihasilkan tepat waktu dan pembangunan telah diselesaikan lebih cepat dari rencana awal.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Agus, Gushendra, R. (2015). Perbandingan Analisa Struktur Model Portal Open Frame, Bresing, dan Dinding Geser pada Struktur Gedung Beton Bertulang Terhadap Beban Gempa. Jurnal Momentum, 17(2), 6 – 13.
Agustian, D., & Juliar, E. (2024). Metode Pelaksanaan Pekerjaan Strauss Pile Proyek Gedung Kejaksaan Negeri Majalengka pada SEMINAR TEKNOLOGI MAJALENGKA (STIMA), 8, 338-349. 10.31949/stima.v8i0.1145
Andreas, A., Ihsani, I., Arini, R. N., Kurnia, F., & Herzanita, A. (2024). Perencanaan Bangunan Klinik Pasca Gempa Cianjur (Studi Kasus: Klinik Bidan Kelurahan Cibulakan, Kab. Cianjur). Jurnal JANATA, 4(1), 10-19.
Badan Standarisasi Nasional (2013). Standar Nasional Indonesia: Beban minimum untuk perancangan bangunan dan struktur lain. SNI 1727:2013, BSN, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional (2019). Standar Nasional Indonesia: Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. SNI 2847:2019, BSN, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional (2019). Standar Nasional Indonesia: Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung. SNI 1726:2019, BSN, Jakarta.
Gunawan, J. R., & Cahyono, M. S. D. (2024). Analisis Perhitungan Struktur Proyek Rumah Tinggal PT. Saranah Arsitek Nugraha. Anggapa Journal-Building design and architecture management studies, 3(2), 11-18.
Harsono, A. (2021). Inovasi Teknologi Konstruksi dalam Meningkatkan Kekuatan Struktur Bangunan. Jurnal Teknik Konstruksi, 34(2), 117-125.
Hendijaya, F. (2019), Analisis Struktur Bangunan Terhadap Beban Horizontal pada Gedung Rawat Inap Rumah Sakit Dadi Tjokro Dipo Bandar Lampung, Jurnal Teknika Sains, 4(1), 17-24.
Liucius, Y. U., Jonathan, Nam, J. H., & Theodora, A. G. (2024). Perhitungan Struktur Rumah Tinggal Tiga Lantai Dengan Sistem Open Frame. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 7(3), 573-579.
Mulyadi, Y. (2018). Peran Perhitungan Struktur dalam Keamanan Bangunan Rumah Tinggal. Jurnal Rekayasa Sipil, 29(1), 53-61.
Santosa, M. (2019). Aplikasi Perhitungan Struktur dalam Desain Rumah Tinggal di Wilayah Perkotaan. Jurnal Teknik Sipil Indonesia, 22(4), 245-253.