PELATIHAN MEMBUAT MAKET MEJA DAN LEMARI UNTUK PARA GURU SDN PONDOK LABU 01 JAKARTA SELATAN

Main Article Content

Heru Budi Kusuma
Junita Kerin
Viona Elika

Abstract

Making furniture models from duplex cardboard is a very useful activity in education, especially for elementary school students. This activity not only improves students' motor skills and creativity, but can also teach important concepts in mathematics and art. Through proper training, teachers can be taught to convey this knowledge and skills to their students, thus creating a more creative and innovative generation. Art education is a means for developing children's creativity. Art education is not to foster children to become artists, but to educate children to be creative. Art education as an effort to improve the expressive creative abilities of students in realizing their artistic activities based on certain aesthetic rules. In addition to processing creativity, feeling and will, art education will process various abilities and creative thinking skills of children. The main problem in this community service program is the need for State Elementary Schools regarding training in 3-dimensional media creative works. Where teachers have limited knowledge and insight into art education, especially understanding of 3-dimensional works. Teachers need to design activities that are appropriate to the level of student development. Provision of Resources Schools need to provide the materials and equipment needed for this activity. Duplex cardboard, cutting tools, and finishing materials must be available so that students can carry out activities smoothly.


 


ABSTRAK


Pembuatan maket furniture dari bahan kardus duplek merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dalam pendidikan, terutama bagi siswa sekolah dasar. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan motorik dan kreativitas siswa, tetapi juga dapat mengajarkan konsep-konsep penting dalam matematika dan seni. Melalui pelatihan yang tepat, guru dapat diajarkan untuk menyampaikan pengetahuan dan keterampilan ini kepada siswa mereka, sehingga menciptakan generasi yang lebih kreatif dan inovatif. Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif. Pendidikan seni sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan kreatif ekspresif anak didik dalam mewujudkan kegiatan artistiknya berdasarkan aturan-aturan estetika tertentu. Selain mengolah cipta, rasa dan karsa, pendidikan seni akan mengolah berbagai kemampuan dan keterampilan berpikir kreatif anak. Permasalahan  utama dalam program  pengabdian  masyarakat ini adalah adanya kebutuhan  dari Sekolah Dasar Negeri mengenai pelatihan  karya kreatif media 3 dimensi Dimana para guru memiliki keterbatasan pengetahuan dan wawasan mengenai pendidikan seni, khususnya pemahaman terhadap karya 3 dimensi. Guru perlu merancang kegiatan yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Penyediaan Sumber Daya Sekolah perlu menyediakan bahan dan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan ini. Kardus dupleks, alat pemotong, dan bahan finishing harus tersedia agar siswa dapat melakukan aktivitas dengan lancar.


 

Article Details

Section
Articles

References

Anggraini, H. D. (2016). Mozaik sebagai sarana pengembangan kreativitas anak dalam pembelajaran seni rupa menggunakan metode pembinaan kreativitas dan keterampilan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9(2), 226–231.

Astuti, H. P., Syafitri, K. D., Rachmadi, B. D., & Cahaya, N. (2021). Pembentukan kreativitas melalui pembelajaran seni rupa kelas II pada materi bentuk dasar geometris di sekolah dasar. Penuh Asa: Jurnal Mahasiswa PGSD, 1(3), 472–478.

Ganno, K. M., Aji, T., & Suyami. (2022). Pengembangan diri anak berbasis seni di Sekolah Dasar Negeri Tegalkuniran. Jurnal Ilmiah Kampus Mengajar, 2(2), 123–129.

Kriswati, M., Aji, G. T., & Suyami. (2022). Pengembangan diri anak berbasis seni di Sekolah Dasar Negeri Tegalkuniran. Jurnal Ilmiah Kampus Mengajar, 2(2), 123–129.

Siregar, S. M., & Priyatno, A. (2023). Konsep pendidikan Y.B. Mangunwijaya sebagai ide penciptaan seni lukis. Sindoro Cendikia Pendidikan, 1(6), 10–20.

Talu, A. T. (2017). Pemanfaatan alat permainan edukatif daur ulang dalam pembelajaran sains anak usia 5-6 tahun. MISSIO: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 9(2), 138–147.

Winingsih, L. H., Hariyanti, E., & Sari, L. S. (2020). Penguatan ranah psikomotorik siswa sekolah dasar. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.