EDUKASI SERTIFIKASI HALAL PRODUK UMKM UNTUK MENDUKUNG KEBERLANJUTAN DALAM INDUSTRI PANGAN

Main Article Content

Nurainun Bangun
Khairina Natsir
Tara Aurellia Fenny
Selvia

Abstract

The recent widespread presence of MSMEs is mainly due to the existence of good business opportunities in society, for example to provide daily needs, the temptation of businesses that are going viral and provide business opportunities, people's tastes are increasing and varied, affordable prices for the general public, consumers who become loyal customers, availability of raw materials that make it easier to build a business, and so on. However, MSME players often face problems in running their businesses, such as capital problems, lack of knowledge and ability of human resources to manage business capital, lack of knowledge about managing business finances, and weak knowledge about halal certification. The lack of socialization regarding halal certification for MSMEs has resulted in many MSME players not understanding the importance of the benefits of halal certification for products, where this will later have an impact on the development of MSME businesses which do not grow optimally. Partners in this PKM activity are groups of MSME actors in Kelapa Dua Village, Tangerang. Culinary MSMEs in Tangerang are small and medium enterprises operating in the culinary and creative industries. The products offered consist mostly of various types of contemporary food and there are also somewhat conventional culinary products. From the observations made, MSMEs still do not understand the importance of halal certificates and do not know how to obtain halal certification. Through this community service activity, MSMEs in Kelapadua Subdistrict, Tangerang are given education about the importance of halal certificates in order to build trust and sustainability in the food industry as well as how to obtain halal certificates. Community service activities were carried out at the end of March 2024, attended by 15 participants.


ABSTRAK 


 


Kehadiran UMKM yang marak akhir-akhir ini terutama disebabkan oleh adanya peluang usaha yang baik di tengah masyarakat, misalnya saja untuk penyediaan kebutuhan sehari-hari, godaan dari usaha-usaha yang sedang viral dan memberikan peluang usaha, selera masyarakat yang makin meningkat dan bervariasi, harga terjangkau oleh masyarakat umum, adanya konsumen yang menjadi pelanggan setia, tersedianya bahan baku yang memudahkan dalam membangun usaha, dan sebagainya. Namun demikian, pelaku UMKM sering menghadapi masalah dalam usaha yang dijalankan seperti masalah modal, kurangnya pengetahuan dan kemampuan SDM mengelola modal usaha, kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan usaha,  dan lemahnya pengetahuan tentang sertifikasi halal. Kurangnya sosialisasi mengenai sertifikasi halal terhadap UMKM menyebabkan banyak pelaku UMKM yang kurang memahami pentingnya manfaat sertifikat halal bagi produk, dimana hal ini nantinya akan berdampak pada perkembangan usaha UMKM yang tidak bertumbuh secara maksimal. Mitra pada kegiatan PKM ini adalah kelompok pelaku UMKM di Kelurahan Kelapa Dua, Tangerang. UMKM kuliner di Tangerang merupakan usaha kecil menengah yang bergerak di bidang kuliner dan industri kreatif. Produk yang ditawarkan terdiri dari sebagian besar berupa-rupa jenis makanan yang beraliran kekinian dan ada juga produk kuliner yang agak konvensional. Dari observasi yang dilakukan bahwa dari pelaku UMKM masih kurang memahami pentingnya sertifikat halal dan belum mengetahui cara mendapatkan sertifikasi halal. Melalui kegiatan abdimas ini, kepada pelaku UMKM di Kelurahan Kelapadua, Tangerang diberikan edukasi tentang  pentingnya sertifikat halal guna membangun kepercayaan dan keberlanjutan dalam industri pangan serta cara untuk memperoleh sertifikat halal. Kegiatan abdimas sudah terlaksana pada akhir bulan Maret 2024 dengan dihadiri oleh 15 orang peserta.

Article Details

Section
Articles

References

Halim, A. (2020). Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Mamuju. Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan, 1(2), 157–172. https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP/article/view/39

Kurniawan, F. P. (2018). Analisis Dampak Modal Terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sektor Industri Pengolahan (Studi Pada UMKM di Kabupaten Sidoarjo. JIM FEB Universitas Brawijaya, 7(1).

Mastuki. (2021). Update Sertifikasi Halal di Indonesia: Ekspektasi dan Kenyataan. Kementrian Agama Republik Indonesia. https://kemenag.go.id/opini/update-sertifikasi-halal-di-indonesia-ekspektasi-dan-kenyataan-hqk7g0

Puspitasari, R., & Astrini, D. (2021). Dampak Literasi Dan Inkuisi Keuangan Terhadap Kinerja Pelaku UMKM Di Kota Bogor. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 9(2), 181–190. https://doi.org/10.37641/jimkes.v9i2.771

Santika, E. F. (2023). Jumlah UMKM di Indonesia Sepanjang 2022, Provinsi Mana Terbanyak? Databoks.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/02/02/jumlah-umkm-di-indonesia-sepanjang-2022-provinsi-mana-terbanyak

Shokhikhah, N. S. T., Aprillia, R. P., Alfina Rahma Sabila, Yulianto, A., Janah, A. A., Anjani, N. N., & Andriani. (2023). Pendampingan Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Dalam Pengurusan Sertifikasi Halal Melalui Program SEHATI. Welfare: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3). https://jurnalfebi.iainkediri.ac.id/index.php/Welfare/article/view/525%0Ahttps://jurnalfebi.iainkediri.ac.id/index.php/Welfare/article/download/525/379

Warto, W., & Samsuri, S. (2020). Sertifikasi Halal dan Implikasinya Bagi Bisnis Produk Halal di Indonesia. Al Maal: Journal of Islamic Economics and Banking, 2(1), 98. https://doi.org/10.31000/almaal.v2i1.2803