PSIKOEDUKASI PENGENALAN DIRI DI SD NEGERI 03 SIJUK KABUPATEN BELITUNG

Main Article Content

Cut Salma Komala Thayeb
Riska Andini Hasnabila
Nur Laeli Fentilia
Reynaldi Salim
Michael Housen
Denrich Suryadi

Abstract

Pendidikan seks masih menjadi hal yang tabu dalam masyarakat terlebih jika dibicarakan kepada anak usia dini, padahal pendidikan seks ini sangat penting mengingat anak akan memasuki usia remaja. Tingkat kekerasan seksual di Indonesia juga menjadi salah satu alasan mengapa pendidikan seks ini perlu diberikan kepada anak usia muda, karena tahun demi tahun kekerasan seksual ini mengalami peningkatan. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah untuk membantu anak mengetahui topik biologis seperti pertumbuhan dan masa puber selain itu juga mencegah anak-anak dari tindak kekerasan dan mengurangi rasa malu ketika sedang mengalami masa pubertas. Kegiatan PKM dilaksanakan pada tanggal 3 April 2023 bertempat di Sekolah Dasar Negeri 03 Sijuk, Kabupaten Belitung dan dihadiri oleh 46 siswa-siswi SD tersebut. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan mengenai pengenalan diri dan pendidikan seks pada siswa. Sesi penyuluhan dibagi menjadi 2 sesi yaitu sesi pertama untuk penyampaian pendidikan seks kepada siswa laki-laki dan dilanjutkan dengan sesi 2 penyampaian pendidikan seks kepada siswa perempuan. Adapun materi yang disampaikan yaitu mengenai alasan individu harus mengenal diri, pengenalan anggota tubuh dan organ reproduktif, fase pubertas, perubahan psikis, gender role, dan masih banyak materi lain yang berhubungan dengan pendidikan seks secara umum. Kegiatan psikoedukasi ini membantu siswa-siswi untuk memiliki pengetahuan yang baik mengenai pendidikan seks dan belajar berani bertanya kepada orangtuanya saat membahas mengenai masalah seksualitas. Pihak sekolah juga sebaiknya melakukan kegiatan edukasi bagi para orangtua untuk mempersiapkan diri dengan ragam informasi mengenai seksualitas dan kesediaan untuk mendamping anak.

Article Details

Section
Articles

References

APA Dictionary of Psychology. (n.d.). https://dictionary.apa.org/sex-education

Gaol, S. M. M. L., & Stevanus, K. (2019). Pendidikan Seks Pada Remaja. FIDEI: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika, 2(2), 325-343.

Imawati, D., & Sari, M. T. (2019). Studi kasus kecanduan pornografi pada remaja. Motiva: Jurnal Psikologi, 1(2), 56-62.

Justicia, R. (2017). Pandangan Orang Tua Terkait Pendidikan Seks Untuk Anak Usia Dini. Early Childhood: Jurnal Pendidikan, 1(2), 28-37.

Oktari, R. (2022, September). Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak. Indonesia Baik. https://indonesiabaik.id/infografis/pentingnya-pendidikan-seksual-pada-anak#:~:text=Fungsi%20Pendidikan%20Seksual%20pada%20Anak&text=Selain%20itu%2C%20pendidikan%20seksual%20kepada,serta%20mencegah%20terjadinya%20pelecehan%20seksual.

Ratnasari, R. F., & Alias, M. (2016). Pentingnya pendidikan seks untuk anak usia dini. Tarbawi Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2).

Roqib, M. (2008). Pendidikan seks pada anak usia dini. INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 13(2), 271-286.

Seto, M. C., Cantor, J. M., & Blanchard, R. (2006). Child pornography offenses are a valid diagnostic indicator of pedophilia. Journal of abnormal psychology, 115(3), 610.

Setyawan, D. (2019). KPAI: 4.885 Kasus Pelanggaran Hak Anak, Terbanyak ABH. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). https://www.kpai.go.id/publikasi/kpai-4-885-kasus-pelanggaran-hak-anak-terbanyak-abh

Yusuf, O. Y. H., Syukran, M., Rahmadani, W. O., Putri, A., & Fahrani, W. O. A. (2022). Pentingnya Pendidikan Seksual Anak Usia Dini. AMMA: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(06), 689-693.