PELATIHAN DAN PENERAPAN MESIN MIXING PADA PEMBUATAN EMPEK-EMPEK PALEMBANG DI KREO LARANGAN TANGERANG

Main Article Content

Sobron Lubis
Ayra Diputra
Alifya. P.A
M. Irsal
Silvi Ariyanti

Abstract

Makanan khas Palembang yang merupakan kuliner Nusantara begitu popular di masyarakat, yaitu empek-empek. Bahannya terbuat dari ikan dan tepung sagu di sajikan bersamaan dengan semangkuk kuah pedas dan agak asam yang berwarna coklat kehitaman yang di sebut dengan cuko.  Seorang pembuat dan penjual empek-empek di kawasan Kreo Larangan Tangerang telah memulai usahanya kurang lebih empat tahun. Usahanya saat ini sudah banyak peminatnya, empek-empek yang di buat, di jual dalam bentuk mentah dan matang, di jual di pasar  Cipulir Kebayoran lama Jakarta dan juga secara online. Tim PKM telah melakukan survei dan wawancara kepada pemilik usaha empek-empek Needo yaitu Bapak Sukirman yang beralamat di jalan Kejaksaan III no 34 Kreo Larangan Tangerang, menurut beliau  bahwa produksinya perhari sekitar 6 kg. Bahan baku seperti tepung, ikan Tenggiri, dan bumbu lainya dicampur dan di aduk untuk menjadi adonan dilakukan secara konvensional menggunakan tangan, sehingga untuk memproses empek-empek hanya bisa di lakukan sebanyak 1 kg untuk setiap pengadukan, waktu pengadukan sekitar 40 menit. Jadi jika produksinya 6 kg/hari, maka proses pembuatannya di lakukan 6 kali pengadukan di kalikan dengan 40 menit yaitu 240 menit , dan tentunya waktu dan tenaga yang di perlukan begitu besar. Hal ini yang menjadi permasalahan Bapak Sukirman dalam pengolahan empek-empek tersebut. Ada keinginan untuk meningkatkan produksinya, namun belum bisa memenuhinya di karenakan proses pengolahannya yang masih konvensional tersebut. Maka berdasarkan hasil survey tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat  dilaksanakan untuk membantu usaha empek-empek Palembang agar proses pengolahan adonan menjadi lebih singkat dan kapasitas produksi lebih meningkat

Article Details

Section
Articles

References

Wodi, S. I., & Ijong, F. G. (2019). Inovasi Pengolahan Empek-empek sebagai Upaya Diversifikasi Produk Hasil Perikanan di Kampung Barangkalang Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jurnal Ilmiah Tatengkorang, 3, 25-29.

Manggabarani, Saskiyanto. (2017). Optimasi formulasi tepung premix dari surimi ikan tenggiri (Scomberomorus commersonii), tepung tapioka dan bahan pengisi untuk pembuatan empek-empek. Universitas Hasanuddin.

Murtado, A Dasir, & Verayani, A. (2014). Hedonic Quality of Empek-Empek with the Addition of Kappa Carrageenan. Food Science and Quality Management ISSN, 32, 12–19

Rifqi, G. A., Saifuddin, S., Syarif, J., Murthadahadi, M., & Hasrin, H. (2021). Modifikasi Mesin Pencetak Empek-Empek Lenjeran Dengan Daya 1, 5 HP. Jurnal Mesin Sains Terapan, 5(1), 12-15.

Tempelman, Erik, Shercliff, Hugh, Eyben, Bruno Ninaber van, 2014. Manufacturing and Design, USA: Elsevier Ltd.

Wahid, A. R., Mulyaningsih, N., & Salahudin, X. (2017). Analisis Mesin Mixer Horizontal Dengan Variasi Putaran dan Waktu Pengadukan. Journal Of Mechanical Engineering, 1(1), 8-17.