PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT DEMAM BERDARAH BAGI WARGA DI DESA KRESEK

Main Article Content

Enny Irawaty
Sabrina Destya Rosdiana
Eny Magfironi
Agnes Rekawati

Abstract

According to data from the Directorate of Prevention and Control of Infectious Diseases, from January to September 2022, there were 87,501 cumulative cases of dengue hemorrhagic fever, with an incidence rate of 31.38/100.00 and a case fatality rate of 0.93%. The Tangerang area recorded 1,322 cases of dengue fever throughout 2022, a significant increase compared to the previous year, which only recorded 224 cases. Data from Puskesmas Kresek for August–December 2022 recorded 9 cases, but in January 2023, there were already 12 cases of dengue fever. This indicates an increase in the incidence of dengue fever. Based on a mini-survey of visitors to Puskesmas Kresek in February 2023, it was found that knowledge about dengue fever was still low. This prompted the Faculty of Medicine of Tarumanagara University’s health service team to educate the public about dengue fever to increase their knowledge so that they can take preventive action and reduce the number of dengue fever cases in the working area of Puskesmas Kresek. The method used in this activity was health education and increasing knowledge, which was assessed by comparing the results of the pre-and post-tests. A total of 34 people participated in this activity, and it was found that there was a 47% increase in knowledge based on the results of the pre-test compared to the post-test. This health service activity has been able to increase participants' knowledge of dengue fever. This increase in knowledge is expected to increase public awareness of dengue fever and prevent the disease. In addition, it can reduce the incidence of dengue fever in the work area of Puskesmas Kresek.


Data Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dari Januari 2022 hingga September 2022 didapatkan sebanyak 87.501 jumlah kasus kumulatif demam berdarah dengue, dengan incidence rate sebesar 31,38/100.00 dan case fatality rate sebesar 0,93%. Kabupaten Tangerang sepanjang tahun 2022 tercatat sebanyak 1.322 kasus demam berdarah, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya tercatat 224 kasus. Data Puskesmas Kresek bulan Agustus–Desember 2022, total tercatat 9 kasus, namun bulan Januari 2023 sudah terdapat sebanyak 12 kasus demam berdarah. Hal ini menandakan sudah mulai adanya peningkatan kejadian penyakit demam berdarah. Berdasarkan mini survei pada bulan Februari 2023 pada pengunjung Puskesmas Kresek didapatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit demam berdarah masih rendah. Hal ini membuat tim bakti kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit demam berdarah, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan sehingga dapat melakukan tindakan pencegahan dan menurunkan jumlah kasus demam berdarah di wilayah kerja Puskesmas Kresek. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan peningkatan pengetahuan yang dinilai dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test. Total sebanyak 34 orang mengikuti kegiatan ini dan didapatkan adanya peningkatan pengetahuan sebesar 47% dari hasil pre-test dibandingkan dengan post-test. Kegiatan bakti kesehatan ini telah mampu meningkatkan pengetahuan peserta mengenai penyakit demam berdarah. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan masyarakat mengenai penyakit demam berdarah, sehingga mampu mencegah untuk terkena penyakit tersebut. Selain itu, dapat menurunkan angka kejadian penyakit demam berdarah di wilayah kerja Pusksemas Kresek. 

Article Details

Section
Articles

References

Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2022). Masuk Peralihan Musim, Kemenkes Minta Dinkes Waspadai Lonjakan DBD. Retrieved from: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220923/3741130/masuk-peralihan-musim-kemenkes-minta-dinkes-waspadai-lonjakan-dbd/.

Hendri, J., Prasetyowati, H., Hodijah, D., & Sulaeman, R. (2020). Pengetahuan Demam Berdarah Dengue pada Siswa di Berbagai Level Pendidikan Wilayah Pangandaran. ASPIRATOR - Journal of Vector-Borne Disease Studies, 12(1), 55-64. https://doi.org/10.22435/asp.v12i1.2838.

Itsna, I, N., Bahari, S, I., dan Safara M. (2020). Peningkatan pengetahuan masyarakat dalam menanggulangi penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Desa Karangmalang Kedungbanteng. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia, 1 (1). 35-41. doi: https://doi.org/10.36596/jpkmi.v1i1.35

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2022). Kasus DBD Meningkat, Kemenkes Galakkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). Retrieved from: https://www.kemkes.go.id/article/view/22061600001/kasus-dbd-meningkat-kemenkes-galakkan-gerakan-1-rumah-1-jumantik-g1r1j-.html

Syarif, I, S., Siagian, I, E, T., dan Kaunang, W, P, J. (2013). Pengetahuan masyarakat tentang demam berdarah dengue di Desa Maen Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. eBiomedik, 1 (1). 349-356. doi: https://doi.org/10.35790/ebm.v1i1.4372

Wawan, A & Dewi, M. (2016). Teori & pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika