MODEL PERANCANGAN KONTEN DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF MASYARAKAT DIGITAL

Main Article Content

Sinta Paramita

Abstract

The Covid-19 pandemic that was experienced globally had an impact on the economic downturn, especially in Indonesia, many large, medium and small companies experienced problems and some were even declared bankrupt. To survive this problem, many business actors have changed their business processes from offline to online. These changes were certainly not made easily, many obstacles were experienced such as the tools used, internet access, and what kind of content was presented. Therefore, this community service activity aims to help business actors to develop their business by creating content on social media. Content is the main key in the world of online business, good content can attract the attention of online consumers to learn more about the product. This Community Service activity was applied to two business actors. The first is a business in the culinary field under the name Dapur_La_Falzzetto which sells processed smoked meat or sei in Kupang. Second, a business in the fashion sector with the product name Kitoscarf which sells Muslim clothing from Bengkulu. From this coaching there was an increase in terms of content development on social media and an increase in product orders they made. This community service activity organized by the Faculty of Communication at Tarumanagara University is expected to provide further direction for current business development. From the results of the application of the Digital Community Creative Economy Development model through content that can be utilized by the community in starting their business through social media content.


Pandemi Covid-19 yang dialami secara global berdampak pada penurunan perekonomian khususnya di Indonesia, banyak perusahaan berskala besar, sedang, dan kecil mengalami masalah bahkan beberapa dinyatakan pailit. Untuk bertahan dari masalah tersebut banyak pelaku usaha mengubah proses usahanya dari luring menjadi daring. Perubahan tersebut tentunya tidak dilakukan dengan mudah, banyak hambatan-hambatan yang dialami seperti, alat yang digunakan, akses internet, dan konten seperti apa disajikan. Oleh sebab itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya dengan membaut konten di media sosial. Konten merupakan kunci utama dalam dunia bisnis online, konten yang baik dapat menarik perhatian konsumen online untuk lebih mendalami produk tersebut. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini diterapkan kepada dua pelaku usaha. Pertama adalah usaha dibidang kuliner dengan nama Produk Dapur_La_Falzzetto yang menjual olahan makanan daging asap atau Sei di Kupang.  Kedua adalah usaha dibidang Fashion dengan nama produk Kitoscarf yang menjual busana muslim dari Bengkulu. Dari pembinaan tersebut terjadi peningkatan dari segi pengembangan konten dimedia sosial dan  peningkatan pemesanan produk yang mereka buat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara ini diharapkan dapat melakukan pembinaan lebih lanjut untuk pengembangan usaha saat ini. Dari hasil penerapan model Pengembangan Ekonomi Kreatif Masyarakat Digital melalui konten yang dapat dimanfaatkan masyarakat dalam merintis usahanya melalui konten media sosial.

Article Details

Section
Articles

References

Ayu, A., & Aulya, D. (2015). PERAN PROMOSI PARIWISATA MELALUI FILM DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN (Perbandingan antara Film “Eat, Pray, Love” dengan Film yang Berlatar Belakang Destinasi Wisata). Jurnal Administrasi Bisnis, 26(1). Retrieved from http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1041

Boentoro, Y., & Paramita, S. (2020). Komunikasi Pemasaran Viral Marketing (Studi Kasus Kopi Kwang Koan). Prologia, 4(1), 141–146. https://doi.org/10.24912/pr.v4i1.6455

Candraningrum, D. A. (2018). Jurnal komunikasi. Jurnal Komunikasi (Vol. 10). Retrieved from https://journal.untar.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/2727/1702

Dewi Adhitya S. Koesno. (2020, July 25). Jumlah Pelanggan E-Commerce Tercatat Meningkat 38,3% Selama Pandemi - Tirto.ID. Retrieved October 26, 2020, from https://tirto.id/jumlah-pelanggan-e-commerce-tercatat-meningkat-383-selama-pandemi-f1eP

Elgar, E. (2004). Informationalism, Networks, and the Network Society : a Theoretical Blueprint. The Network Society: A Cross-Cultural Perspective, 1–73.

Kurnia, N. (2005). Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Media Baru: Implikasi terhadap Teori Komunikasi. Mediator: Jurnal Komunikasi, 6(2), 291–296. https://doi.org/10.29313/mediator.v6i2.1197

Moriansyah, L. (2015). Pemasaran Melalui Media Sosial: Antecedents Dan Consequences. Jurnal Penelitian Komunikasi Dan Opini Publik, 19(3), 187–196.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33299/jpkop.19.3.346

Muttaqin, Z. (2012). FACEBOOK MARKETING DALAM KOMUNIKASI PEMASARAN MODERN. Teknologi, 1(2). Retrieved from http://journal.unipdu.ac.id:8080/index.php/teknologi/article/view/63/52

Phangestu, N., Susanto, H., Pemanfaatan, :, & Sosial, M. (2019). Pemanfaatan Media Sosial Instagram dalam Mempromosikan Batik Tusta (Studi Kasus Akun Instagram @Batiktusta). Prologia, 3(2), 401–407. https://doi.org/10.24912/pr.v3i2.6372