PELATIHAN PERHITUNGAN PULANG POKOK BAGI UMKM MAKANAN KHAS DAERAH PALEMBANG

Main Article Content

Margarita Ekadjaja
Michael Angelo Iskandar

Abstract

Information regarding the break even is very important for business people as a guide for determining the prices related to determination of marketing strategies. Partners in PKM activities is a family business in the culinary field of Palembang specialties, namely pempek. Along with customer demand and the desire of the owner of Pempek X to develop its business, they plan to add their product with crackers made from fish. Pempek X must determine how many units of product to be sold to cover all expenses due to additional investment in these new products. As a solution, the PKM implementation team provided training for calculating the return on principal from multi-products to be marketed using the BEP-M method. PKM implementation activities are packaged in the form of training which begins with the implementation of a webinar to provide an understanding of the calculation of the break even, followed by mapping the amount of variable costs, fixed costs, estimates of revenue for various products marketed, and calculating the break even. The results of the PKM implementation activities can be seen from the partner's ability to calculate the return on principal both for products that have been marketed, namely pempek and the planned new product, namely fish crackers. Participation of partners can be seen from the openness of partners to provide information related to the implementation of family businesses, the activeness of partners in discussions during the implementation of webinars, and the ability of partners to calculate the return on principal for various products that will be marketed so that partners can determine minimum sales targets to gain profit as a basis for determining policies ready-to-sell product marketing.


Informasi berkenaan dengan pulang pokok sangat penting bagi pebisnis sebagai panduan penentuan harga terkait dengan penentuan strategi pemasaran. Mitra pada kegiatan PKM merupakan bisnis keluarga di bidang kuliner makanan khas daerah Palembang yaitu pempek.  Seiring dengan permintaan pelanggan dan keinginan pemilik Pempek X untuk mengembangkan bisnisnya yaitu membuat kerupuk yang berbahan baku ikan, Pempek X harus menentukan berapa unit produk yang  dijual untuk menutup semua pengeluaran akibat adanya tambahan investasi atas produk baru tersebut. Sebagai solusi, tim pelaksana PKM memberikan pelatihan perhitungan pulang pokok dari multi produk yang akan dipasarkan dengan menggunakan metode BEP-M. Kegiatan pelaksanaan PKM dikemas dalam bentuk pelatihan yang diawali dengan pelaksanaan webinar untuk memberikan pemahaman perhitungan pulang pokok, dilanjutkan dengan pemetaan besaran biaya variabel, biaya tetap, perkiraan penerimaan atas berbagai produk yang dipasarkan, dan perhitungan pulang pokok. Hasil kegiatan pelaksanaan PKM terlihat dari kemampuan mitra dalam melakukan perhitungan pulang pokok baik atas produk yang sudah dipasarkan yaitu pempek maupun produk baru yang direncanakan yaitu kerupuk ikan. Partisipasi mitra terlihat dari keterbukaan mitra memberikan informasi terkait dengan pelaksanaan bisnis keluarga, keaktifan mitra dalam berdiskusi pada saat pelaksanaan webinar, dan kemampuan mitra melakukan perhitungan pulang pokok atas berbagai produk yang akan dipasarkannya sehingga mitra dapat menentukan target minimal penjualan untuk memperoleh keuntungan sebagai dasar penentuan kebijakan pemasaran produk yang siap dijual.

Article Details

Section
Articles

References

Guerreiro, R., & Amaral, J. V. (2018). Cost-based price and value-based price: are they conflicting approaches? Journal of Business and Industrial Marketing, 33(3),1-17. https://doi.org/10.1108/JBIM-04-2016-0085.

Haizer Jay, Barry Render, Paul Griffin. (2016). Operations Management. Second Canadian Edition. New Jersey:Pearson.

Huikku, J., Hyvönen, T., & Järvinen, J. (2017). The role of a predictive analytics project initiator in the integration of financial and operational forecasts. Baltic Journal of Management, 12(4), 427-446. https://doi.org/10.1108/BJM-05-2017-0164.

Kusumawardani, A., & Alamsyah, M. I. (2020). Analisis perhitungan BEP (break even point) dan margin of safety dalam penentuan harga jual pada usaha kecil menengah. Jurnal Ilmu Keuangan Dan Perbankan (JIKA), 9(2), 118-130. https://doi.org/10.34010/jika.v9i2.2911.

Rahmad, C., Wibowo, R. S., & Puspitasari, D. (2019). Peramalan Penjualan Daging Sapi Menggunakan Metode Trend Least Square. Jurnal Teknologi Informasi Dan Terapan, 6(1),7-11. https://doi.org/10.25047/jtit.v6i1.104.

Rosyalia, S., Korawijayanti, L., & -, H. (2019). Pemanfaatan analisis biaya volume laba sebagai alat dalam perencanaan laba pada PT Inko Java Semarang. Jurnal Aktual Akuntansi Keuangan Bisnis Terapan (AKUNBISNIS), 2(1), 20-32. https://doi.org/10.32497/akunbisnis.v2i1.1522.

Santioso, L., Salim, S., Daryatno, A. B., & Bangun, N. (2020). Variable costing sebagai alternatif costing untuk meningkatkan kualitas keputusan penentuan harga produk.Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 2(2). https://doi.org/10.24912/jbmi.v2i2.7265.

Supriadi, A., & Nurulita, S. (2018). Analisis break even point sebagai dasar perencanaan laba pada gedung serba guna politeknik caltex Riau. Jurnal Akuntansi, Keuangan, Dan Bisnis, 11(1),31-41.

Surya, Fadwiwati, A. Y., & Rosdiana. (2021). Break-even point analysis and feasibility of livestock business Kampung Unggul Balitnak-Sentul Selected (KUB-SenSe) chicken farm in Talango Village, Kabila District, Bone Bolango Regency. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 788(1),1-5. https://doi.org/10.1088/1755-1315/788/1/012198.

Wiyono, G. dan Kusuma, H. (2017). Manajemen Keuangan Lanjutan: Berbasis Corporate Value Creation, edisi pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.