https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/issue/feed Tarumanagara Medical Journal 2023-12-12T18:37:21+00:00 dr. Octavia Dwi Wahyuni, M.Biomed tmj@fk.untar.ac.id Open Journal Systems <p>Tarumangara Medical Journal (TMJ) adalah jurnal kedokteran dan kesehatan yang dikaji oleh pakar yang ahli dalam bidangnya. Tarumangara Medical Journal berfokus meningkatkan wasasan dan pengetahuan ilmu kedokteran dasar, kedokteran klinis dan kedokteran komunitas dengan pendekatan <em>Evidence-Based Medicine</em> berupa artikel asli.</p><p>Konten Tarumanagara Medical Journal meliputi artikel-artikel terkini dalam bidang Biologi Molekuler, Histopatologi, Alergi dan Imunologi, Studi Sel Punca, Gizi, Geriatri, Farmakologi, Herbal, Infeksi dan Penyakit Tropis, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Obstetri dan Ginekologi, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Bedah, Neurologi, Oftalmologi, Otolaringologi, Dermatovenerologi, Psikiatri, Radiologi, Forensik, Rehabilitasi Medik dan Kedokteran Olah Raga.</p><p>Jurnal ini dikelola oleh Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara</p><p>ISSN 2654-7147 (Versi Cetak)</p><p>ISSN 2654-7155 (Versi Elektronik)</p> https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/27553 Dewan Redaksi 2023-12-12T18:37:21+00:00 Octavia Dwi Wahyuni octaviaw@fk.untar.ac.id 2023-12-12T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24601 Hubungan riwayat kontrol gula darah dengan luaran penanganan ICU pada pasien Covid-19 beriwayat Diabetes Melitus di RSUD Ciawi Bogor 2023-07-06T09:49:36+00:00 Agla Awal Nursalim agla.405200029@stu.untar.ac.id Velma Herwanto velmah@fk.untar.ac.id <p>Pasien Covid-19 dengan komorbiditas diabetes melitus (DM) memiliki angka keparahan yang lebih tinggi teutama pada pasien dengan manajemen gula darah yang buruk yang ditandai dengan adanya perburukan pada infeksi yang dialami pasien. Peningkatan keparahan ini dapat menjadi pertanda untuk pasien memerlukan perawatan di <em>Intensive care unit (ICU)</em>. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian dan konfirmasi mengenai hubungan dari kontrol DM dengan luaran dari penangan pasien Covid-19 dengan komorbiditas DM. Studi analitik <em>cross-sectional</em> ini mendapatkan data melalui <em>consecutive sampling</em> rekam medis dari 102 pasien pasien dewasa dengan DM yang terinfeksi Covid-19. Data yang dikumpulkan meliputi data diri pasien, riwayat komorbiditas selain DM, riwayat kontrol DM yang terdiri dari gula darah sewaktu masuk rumah sakit, nilai HbA1c, lama pasien menderita DM, dan penggunaan insulin selama perawatan dan status perawatan pasien di ICU. Hasil menunjukan rerata usia 102 pasien 56,67 tahun dan lebih banyak berjenis kelamin laki-laki (52,9%). Mayoritas pasien tidak memiliki komorbiditas selain DM (63,7%) dan 36,3% pasien memiliki komorbiditas tambahan selain DM. Data kontrol DM pada pasien menunjukan mayoritas nilai gula darah tinggi (54,9%), nilai HbA1c tidak terkontrol (74,1%), telah terdiagnosis DM (86%), menggunakan insulin (55,9%) dan mayoritas pasien tidak memerlukan penanganan di ICU (74,5%). Hasil uji statistik tidak ditemukan adanya hubungan signifikan antara kebutuhan rawat ICU dengan variabel-variabel pengontrol gula darah.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24801 Skrining fitokimia serta uji toksisitas pada ekstrak daun bayam merah (Amaranthus sp.) 2023-07-04T06:12:32+00:00 Agnes Marcella agnes.405200039@stu.untar.ac.id Frans Ferdinal fransfrdl@fk.untar.ac.id David Limanan davidl@fk.untar.ac.id Eny Yulianti tmj@fk.untar.ac.id <p>Radikal bebas merupakan suatu molekul yang sangat reaktif yang dapat mengoksidasi dan mengubah molekul di sekitar. Molekul yang teroksidasi dapat menjadi radikal bebas dan akan merusak jaringan di sekitarnya serta mengancam kelangsungan hidup sel. Antioksidan menyumbangkan elektron kepada radikal bebas dan membantu mempertahankannya dalam tingkat fisiologis. Stres oksidatif terjadi jika terjadi ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan sehingga untuk mengimbangi kekurangan antioksidan tersebut, tubuh memanfaatkan antioksidan dari luar. Bayam merah (<em>Amaranthus sp</em>.) sudah dikenal menjadi salah satu sumber antioksidan eksogen. Pemeriksaan <em>in-vitro</em> dengan eksperimental meliputi uji fitokimia kualitatif (Harborne) dan pemeriksaan <em>bioassay</em> yaitu uji toksisitas dengan BSLT (Meyer). Uji kualitatif fitokimia didapatkan hasil positif pada alkaloid, antosianin, betasianin, kardioglikosida, koumarin, flavonoid, glikosida, fenolik, kuinon, saponin, steroid, terpenoid serta tanin. Pada uji toksisitas didapatkan nilai LC<sub>50 </sub>sebesar 275,810 µg/mL pada daun bayam merah, sehingga berpotensi memiliki efek antimitotik.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/25886 Chronic Myeloid Leukemia – Chronic Phase (CML-CP) yang didahului dengan Varicella 2023-08-15T14:09:20+00:00 Andrea Evans Khosasih andreaevansk@gmail.com <p><em>Chronic myeloid leukemia </em>(CML) merupakan penyakit mieloproliferatif. Insiden penyakit CML di seluruh dunia sekitar 0,87 kasus per 100.000 orang dan meningkat menjadi 1,52 kasus pada kelompok usia di atas 70 tahun. Didapatkan peningkatan kasus insiden penyakit CML pada korban yang selamat dari bom atom, namun untuk faktor predisposisi penyakit CML masih belum diketahui. Pembahasan terkait Varicella dapat menyebabkan CML belum pernah ada, sebaliknya pasien dengan kanker termasuk limfoma, leukemia akut, dan yang sedang menjalani stem cell transplantasi (SCT) beresiko tinggi terkena infeksi virus Varicella. Laporan kasus <em>Chronic Myeloid Leukemia - Chronic Phase </em>(CML-CP) ini didahului dengan paparan penyakit varicella. Kebanyakan kasus CML biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada saat pemeriksaan darah rutin, namun pada pasien mempunyai riwayat pemeriksaan kesehatan lengkap 4 bulan yang lalu dengan batas nilai normal. Rentang waktu 4 bulan juga tergolong sempit untuk menimbulkan kejadian CML. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai apakah apakah varicella mempunyai etiopatogenetik langsung yang dapat menyebabkan CML.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/25215 Hubungan antara konsumsi protein dengan keparahan dermatitis atopik pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2020-2021 2023-07-21T01:50:18+00:00 Ariel Linus ariel.405200008@stu.untar.ac.id Hari Darmawan dr.haridarmawan@yahoo.com <p>Dermatitis atopik (DA) memiliki karakteristik yang bisa dilihat secara klinis dengan adanya lesi eksim kronik rekuren, kulit kering, serta pruritus. Perbedaan data terkait konsumsi protein, di mana protein yang tinggi dapat menyebabkan DA namun kekurangan protein juga dapat menyebabkan DA, membuat studi ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi protein dengan keparahan dermatitis atopik. Studi analitik observasional yang didesain secara <em>cross-sectional</em> dilakukan terhadap mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020 dan 2021. Responden dalam studi ini berjumlah 79 mahasiswa yang telah didiagnosis dermatitis atopic menggunakan serangkaian instrument. Pengambilan responden menggunakan teknik <em>consecutive sampling</em>. Konsumsi protein dinilai dengan <em>Recommended Daily Allowance</em> <em>(RDA)</em> protein. Pada studi didapatkan mayoritas mengalami dermatitis atopik ringan (65,8%) dan mengonsumsi protein di bawah batas yang dianjurkan, yaitu 5,6 g/kgBB/minggu (79,7%). Sebanyak 38 (60,3%) orang dari 63 responden yang mengonsumsi protein di bawah batas anjuran mengalami dermatitis atopi ringan. Hal yang sama juga terjadi pada 14 (87,5%) orang dari 16 responden yang mengonsumsi protein ≥ 5,6 gram/kgBB/hari mengalami dermatitis ringan. Secara statistik didapatkan hubungan yang signifikan antara konsumsi protein dengan keparahan dermatitis atopik (<em>p-value </em>= 0,04). Hasil studi memperlihatkan sesorang yang mengonsumsi protein kurang maupun berlebih lebih cenderung mengalami dermatitis atopik derajat ringan.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/25401 Gambaran asupan vitamin C pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara selama Covid-19 2023-07-28T13:02:48+00:00 Christopher Martinus Susanto christophermartinus3@gmail.com Olivia Charissa oliviac@fk.untar.ac.id <p>Imunitas tubuh yang baik dibutuhkan untuk mengurangi risiko tertularnya penyakit terutama pada saat terjadinya pandemic Covid-19. Tetapi, masih banyak dari para remaja yang belum mengetahui dan kurang peduli terakit hal tersebut. Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menjaga imunitas tubuh, salah satunya dengan makan makanan bergizi. Salah satu mikronutrien yang berperan besar dalam menjaga imunitas tubuh adalah vitamin C atau asam askorbat. Asupan vitamin C yang cukup adalah lebih dari 80% dari AKG pada pria maupun wanita. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui gambaran asupan vitamin C pada mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Tarumanagara selama masa pandemi COVID-19. Studi ini menggunakan metode deskriptif potong lintang. Metode pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara dan pengisian <em>Food Frequency Questionnaire </em>(FFQ). Total jumlah responden pada studi ini sebanyak 130 orang yang diambil dengan menggunakan <em>non-random total</em> <em>sampling</em>. Berdasarkan data, sebanyak 81 (62,3%) responden tidak rutin mengonsumsi vitamin C. Pada masa sebelum pandemi Covid-19 yang memiliki asupan vitamin C yang cukup sebesar 65,4% (85 responden), dan meningkat menjadi 82,3% (107 responden) pada masa pandemi Covid-19. Mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara memahami bahwa diperlukannya konsumsi vitamin C dalam jumlah cukup sebagai salah satu cara untuk meningkatkan imunitas tubuh selama pandemic Covid-19.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24787 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap migrain tanpa aura pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara 2023-07-03T15:47:48+00:00 Citra Putri Azolia citra.405200104@stu.untar.ac.id Rini Andriani andrianirini13@yahoo.com <p>Salah satu penyebab nyeri kepala yang paling mengganggu adalah migrain. Keluhan ini dapat memengaruhi kehidupan pribadi dan sosioekonomi penderitanya. Sakit kepala bersama dengan gejala lain adalah ciri sindrom klinis yang dikenal sebagai migrain tanpa aura. Mahasiswa kedokteran berisiko mengalami migrain tanpa aura dikarenakan banyaknya tugas belajar. Tingkat intensitas belajar yang tinggi, kualitas tidur dan istirahat yang buruk, dan terlalu banyak menghabiskan waktu di depan komputer adalah faktor risiko lainnya. Penelitian tentang prevalensi dan penyebab migrain tanpa aura pada mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara diperlukan berdasarkan masalah tersebut. Metode studi analitik potong lintang digunakan untuk menyusun studi ini. Usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, kebiasaan merokok, dan kualitas tidur adalah variable-variabel yang digunakan. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 191 mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2021, sebanyak 67 (31,5%) mengalami migrain tanpa aura. Faktor seperti usia, jenis kelamin, kualitas tidur, obesitas dan kebiasaan merokok, tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan migrain tanpa aura (<em>p-value </em>&gt;0,05). Namun secara epidemiologi, jenis kelamin dan kualitas tidur berperan dalam kejadian migrain pada studi ini.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/26599 Studi deskriptif tingkat stres dan kecemasan mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara 2023-10-03T11:45:08+00:00 Clarence Miracle Tjahjono clarence.405200077@stu.untar.ac.id Silviana Tirtasari silvianat@fk.untar.ac.id <p>Mahasiswa kedokteran dihadapkan dengan beberapa bentuk kegiatan pembelajaran seperti keterampilan klinis dasar, praktikum, ujian komprehensif, yang kemungkinan memicu terjadinya stres dan kecemasan. Tujuan studi ini untuk mengetahui karakteristik, gambaran tingkat stres dan kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Studi ini menggunakan deskriptif <em>cross sectional</em>. Sampel penelitiannya ialah mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 2020 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dengan total 107 mahasiswa sebagai responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode kuota sampling (teknik non random sampling). Untuk tingkat stres menggunakan skala <em>Perceived Stress Questionnaire </em>(PSQ) dan untuk tingkat kecemasan menggunakan skala <em>Hamilton Anxiety Rating Scale </em>(HARS). Hasil penelitian didapatkan kesimpulan karakteristik responden rata-rata berusia 20 tahun, 68 responden (63.6%) berjenis kelamin perempuan dan 39 responden (36.4%) laki-laki. Mahasiswa yang memiliki tingkat stres berat sebanyak 57 responden (53.3%) dan yang memiliki tingkat stres ringan 50 responden (46.7%). Tingkat kecemasan sangat berat dialami oleh 6 responden (5.6%), kecemasan berat 12 responden (11.2%), kecemasan sedang 12 (11,2%), dan kecemasan ringan 77 responden (72%). Gambaran tingkat stres tidak selalu sejalan dengan gambaran tingkat kecemasan. Mahasiswa kedokteran diharapkan dapat lebih memahami penyebab stres dan kecemasan, serta berusaha dapat merespon normal tekanan lingkungan akademik.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24807 Pengetahuan terkait kanker payudara dan perilaku SADARI pada mahasiswi kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2021 2023-07-04T08:08:42+00:00 Dhio Dwi Windiatmoko dhio.405200092@stu.untar.ac.id Triyana sari triyanas@fk.untar.ac.id <p>Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang ditakuti oleh wanita karena penyakit tersebut dapat menyebabkan hilangnya organ vital wanita. Sejumlah studi memperlihatkan bahwa deteksi kanker payudara seperti memiliki pengetahuan tentang kanker payudara dan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat meningkatkan keberhasilan pencegahan kanker payudara. Studi ini bertujuan untuk Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan kanker payudara dan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2021. Studi deskriptif kuantitatif ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara dengan menggunakan kuesioner. Jumlah sampel sebanyak 95 mahasiswi, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode <em>total sampling</em>. Hasil studi tingkat pengetahuan responden tentang kanker payudara didapatkan pengetahuan yang baik terdapat pada 46 (48,4%) responden dan pengetahuan kurang baik pada 49 (50,5%) responden. Pengetahuan tentang perilaku SADARI didapatkan untuk kategori baik pada 86 (90.5%) responden dan kurang baik pada 9 (9.5%) responden. Pengetahuan mahasiswi Universitas Tarumanagara angkatan 2021 tentang pengertian kanker payudara, resiko kanker payudara, gejala kanker payudara, pencegahan kanker payudara termasuk perilaku SADARI termasuk dalam kategori baik.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24509 Gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku mencuci tangan memakai sabun pada mahasiswa kedokteran 2023-06-27T04:02:10+00:00 Dodo Nugroho dodo.405200076@stu.untar.ac.id Silviana Tirtasari Silvianat@fk.untar.ac.id <p>Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik dirumah, kampus maupun fasilitas umum. Perilaku hidup bersih dan sehat dapat dilakukan dalam setiap sisi kehidupan kapan saja dan dimana saja. Cuci tangan <em>(handwashing)</em> merupakan bagian dari salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang berguna untuk sanitasi tangan dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air untuk menjadi bersih dan memutus rantai kuman. Studi ini ialah studi deskriptif dengan desain <em>cross</em><em>-sectional </em>yang dilakukan pada mahasiswa Kedokteran Universitas Tarumanagara. Studi ini ditujukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku mencuci tangan pakai sabun. Partisipan studi berjumlah 103 partisipan. Data gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku yang diperoleh melalui kuisioner. Hasil studi didapatkan tingkat pengetahuan yang baik tentang cuci tangan pakai sabun sebanyak 60 (52,2%) partisipan, sikap positif terhadap tentang cuci tangan pakai sabun 112 partisipan (97,4%), dan berperilaku baik terhadap tentang cuci tangan pakai sabun hanya 20 partisipan (17,4%). Temuan ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik dan sikap yang positif belum tentu mencerminkan perilaku yang baik dalam mencuci tangan pakai sabun pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/25493 Hubungan kadar D-dimer dengan mortalitas dan derajat keparahan pasien Covid-19 di RS Husada periode Januari - Desember 2020 2023-07-31T15:12:53+00:00 Ellen Ashiana Chen ellen.405190139@stu.untar.ac.id Hari Sutanto haris@fk.untar.ac.id <p>Infeksi Covid-19 menyebabkan kerusakan endotel dan hiperinflamasi serta reaksi berlebihan dari imun yang kemudian memicu kejadian badai sitokin. Hal ini menyebabkan peningkatan aktivasi koagulasi dan pembentukkan bekuan darah pada vaskular sehingga terbentuk D-dimer. Studi ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross-sectional. Sampel yang digunakan berupa data rekam medis dari 348 pasien yang dirawat dan melakukan pengecekan D-dimer di RS Husada Jakarta selama periode Januari hingga Desember 2020. Hasil studi didapatkan tingkat keparahan penyakit terbanyak yaitu kriteria sakit sedang (183 pasien; 52.6%) dan ditemukan sebanyak 97 (46.9%) pasien mengalami peningkatan kadar D-dimer. Mortalitas pasien dengan peningkatan kadar D-dimernya yaitu 41 (19.8%) pasien (<em>p-value</em> 0,000). Pasien dengan tingkat keparahan berat/kritis memiliki kadar D-dimer yang meningkat yaitu sebanyak 110 (53.1%) pasien dibandingkan yang memiliki kadar D-dimer normal yaitu 55 (39.0%) pasien (<em>p-value</em> 0,001). Hasil studi menunjukkan hubungan antara kadar D-dimer yang meningkat dengan mortalitas dan tingkat keparahan pasien COVID-19.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/26711 Gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai penyakit hipertensi pada komunitas wilayah kerja Puskesmas Sindang Jaya 2023-10-12T02:22:23+00:00 Enny Irawaty ennyi@fk.untar.ac.id Novendy novendy@fk.untar.ac.id Shantika tmj@fk.untar.ac.id Ribka Tabitha tmj@fk.untar.ac.id William Wijaya Herlin Saputra tmj@fk.untar.ac.id <p>Dinas Kesehatan Provinsi Banten mencatat bahwa Kabupaten Tangerang pada tahun 2019 menjadi salah satu tempat dengan jumlah kasus hipertensi tertinggi yaitu sebanyak 622.060 kasus. Puskesmas Sindang Jaya yang merupakan bagian dari Kabupaten Tangerang juga mengalami peningkatan kasus hipertensi dalam satu tahun terakhir. Peningkatan terjadi sebesar 61% kasus dari awal tahun 2021 hingga Desember 2021. Pengetahuan, sikap, dan perilaku seseorang terhadap hipertensi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencegah risiko hipertensi. Pengetahuan, sikap, dan perilaku pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sindang Jaya masih belum diketahui dengan pasti, sehingga diperlukan kajian mengenai hal ini, yang nantinya dapat membantu Puskesmas dalam melakukan upaya pencegahan timbulnya penyakit hipertensi. Desain yang digunakan dalam studi ini ialah studi potong lintang dengan teknik sampling <em>purposive non-random sampling</em>. Sebanyak 137 responden berpartisipasi dalam studi ini. Hampir 60% responden tidak mengetahui faktor risiko dari penyakit hipertensi dan 67,9% responden tidak mengetahui cara mencegah penyakit hipertensi. Sebanyak 42,3% responden yakin tidak akan terkena hipertensi dan hanya 5,1% responden menganggap hipertensi ialah penyakit yang serius. Lebih dari setengah responden akan melakukan pemeriksaan rutin, olahraga rutin, mengonsumsi makanan sehat untuk mencegah timbulnya penyakit hipertensi. Hasil studi menunjukkan bahwa pengetahun dan sikap responden masih kurang terhadap penyakit hipertensi, namun dari segi perilaku, responden sudah melakukan upaya dalam mencegah timbulnya penyakit hipertensi.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24854 Pengetahuan, sikap dan perilaku remaja SMA terhadap kesehatan reproduksi di Kelurahan Semanan 2023-07-06T10:31:46+00:00 Fadhilah Permata Sari fadhilah.405190118@stu.untar.ac.id Triyana Sari triyanas@fk.untar.ac.id <p>Remaja memiliki peran penting sebagai generasi penerus bangsa sehingga perlu dipersiapkan untuk menjadi sumber daya manusia sehat dan berkualitas. Remaja mengalami berbagai perubahan fisik maupun psikis yang menyebabkan remaja perlu menghadapi masalah kesehatan reproduksi. Masalah tersebut dapat dihindari dengan memiliki pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi yang memadai. Pengetahuan kesehatan reproduksi yang baik mampu mempengaruhi sikap dan perilaku seksual. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang kesehatan reproduksi. Studi ini bersifat deskriptif dengan desain <em>cross sectional</em>. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik <em>stratified random sampling</em>. Responden studi ini adalah 279 siswa-siswi SMA Negeri di Kelurahan Semanan Jakarta yang berusia 15 sampai 20 tahun. Pengumpulan data dilakukan secara daring menggunakan kuesioner yang terdiri dari 11 pertanyaan pengetahuan, 10 pernyataan sikap dan 15 pernyataan perilaku tentang kesehatan reproduksi. Hasil studi menunjukkan tingkat pengetahuan remaja berada pada kategori cukup sebanyak 135 (48.4%) responden, sikap positif sebanyak 269 (96.4%) responden serta perilaku tidak berisiko sebanyak 251 (89.9%) responden. Kesimpulan studi ini ialah pengetahuan remaja di SMA Negeri Kelurahan Semanan tentang kesehatan reproduksi cukup, memiliki sikap yang positif, dan perilaku tidak berisiko.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/25458 Tingkat pengetahuan kanker serviks dan papsmear pada mahasiswi kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020-2021 2023-07-30T16:57:45+00:00 Fanny Chandra fanny.405190187@stu.untar.ac.id Fadil Hidayat fadilhidayat@fk.untar.ac.id <p>Kanker serviks adalah tumor ganas yang menyerang leher rahim. Pap smear merupakan tes yang digunakan untuk mendeteksi lesi prekanker pada serviks dan jika lesi tidak ditangani segera, dapat menimbulkan masalah yang lebih serius yaitu kanker serviks. Pengetahuan mengenai kanker serviks dan papsmear penting untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas akibat akanker serviks yang cukup tinggi di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan kanker serviks dan papsmear pada mahasiswi kedokteran Universitas Tarumanagara. Studi deskriptif <em>cross-sectional</em> terhadap 196 mahasiswi angkatan 2020-2021 ini menggunakan teknik <em>total sampling</em>. Tingkat pengetahuan terhadap kanker serviks didapatkan paling banyak pada kategori kurang yaitu 112 (57,1%) responden. Hasil yang sama juga didapatkan pada tingkat pengetahuan terhadap papsmear, di mana paling banyak responden memiliki pengetahuan yang kurang, yaitu sebanyak 77 (39,3%) responden. Kesimpulan studi ini adalah tingkat pengetahuan mahasiswi kedokteran Universitas Tarumanagara mengenai kanker serviks dan papsmear masih tergolong kurang.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24815 Gambaran nilai rerata hemoglobin dan kualitas hidup pada pasien gagal jantung di RS Sumber Waras periode Januari-Juni 2023 2023-07-04T09:05:21+00:00 Iis Rani Fitriyani iis.405180129@stu.untar.ac.id Andria Priyana andriap@fk.untar.ac.id <p>Gagal jantung merupakan keadaan ketika jantung sudah tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Anemia merupakan salah satu komorbid penting yang sering terjadi pada pasien gagal jantung. Kondisi ini berhubungan dengan status fungsional dan prognosis yang buruk, serta risiko perawatan di rumah sakit yang lebih lama. Studi ini bertujuan untuk melihat gambaran nilai rerata hemoglobin yang mencerminkan kejadian anemia dan juga untuk melihat gambaran kualitas hidup pada pasien gagal jantung. Studi deskriptif cross-sectional ini dilakukan di Rumah Sakit Sumber Waras selama bulan Januari - Juni 2023. Cara pengambilan sampel dengan metode consecutive sampling. Nilai kadar hemoglobin didapatkan pada rekam medis, sedangkan kualitas hidup menggunakan <em>Minnesota living with heart failure questionnaire</em> (MLHFQ). Hasil studi menunjukkan bahwa penderita gagal jantung di RS Sumber Waras rata-rata mengalami anemia dengan nilai rata-rata 11,70 mg/dl ± 2,18. Kualitas hidup pasien gagal jantung di RS Sumber Waras dalam rentang masih baik yaitu dengan rerata nilai kualitas hidup sebesar 22,10 ± 19,23.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24668 Distribusi asupan makanan padat energi pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara 2023-06-30T07:11:04+00:00 Jonathan jonathan.405200206@stu.untar.ac.id Marcella Erwina Rumawas marcellar@fk.untar.ac.id <p>Makanan yang memiliki densitas energi tinggi disebut sebagai makanan padat energi, biasanya merupakan makanan dengan kandungan gula dan lemak yang tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengindikasikan masyarakat Indonesia cenderung mengonsumsi makanan padat energi dalam jumlah besar. Tujuan studi ini ialah untuk mengetahui distribusi asupan makanan padat energi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Studi bersifat deskriptif potong lintang ini meliputi sampel mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara yang dipilih secara non-random konsekutif dan bersedia ikut serta dalam studi ini. Data pola konsumsi makanan selama 1 bulan terakhir dikumpulkan dengan mengisi kuisioner <em>Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire</em>, selanjutnya diolah dengan <em>Nutrisurvey</em> untuk menghitung densitas energi makanan. Hasil studi pada total 92 responden didapatkan rerata (SD) densitas energi makanan sebesar 143,8 (20,75) kcal/100g. Densitas energi makanan lebih besar didapatkan pada responden dengan kebiasaan merokok dan berolahraga maupun responden tanpa riwayat diabetes atau hipertensi dibandingkan responden dengan keadaan sebaliknya. Distribusi densitas energi makanan pada kelompok makanan pokok dan olahannya tertinggi pada tertil 2, kelompok sayur, buah, dan produk susu tertinggi pada tertil 1, kelompok protein hewani, kacang, jajanan, dan minuman manis tertinggi pada tertil 3. Berdasarkan hasil studi, disarankan mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara dapat membatasi jumlah konsumsi makanan padat energi.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24667 Pengetahuan orang tua anak usia 0-5 tahun mengenai stunting di wilayah Kelurahan Tomang Jakarta Barat 2023-09-09T02:08:28+00:00 Kevin Heryawan Pratama kepinheryawan@gmail.com Marcella Erwina Rumawas marcellar@fk.untar.ac.id <p><em>Stunting</em>, suatu kondisi gagal tumbuh yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari anak lain seusianya, dapat merupakan akibat dari kekurangan gizi kronis. Berbagai faktor dapat menyebabkan <em>stunting</em>, antara lain pengetahuan orang tua khususnya ibu tentang <em>stunting</em>. Studi deskriptif potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan orang tua anak usia 0-5 tahun tentang <em>stunting</em> di Kelurahan Tomang Jakarta Barat. Sampel studi adalah orang tua dari anak usia 0-5 tahun yang dipilih dengan metode <em>purposive non random sampling</em>, dan bersedia untuk berpartisipasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tentang pengetahuan orang tua meliputi definisi dan karakteristik, faktor risiko, dan dampak <em>stunting</em>. Dari 50 responden dalam penelitian ini, 21 (42%) responden memiliki tingkat pengetahuan sedang tentang <em>stunting</em>, dengan rerata (SD) skor yang tertinggi hingga terendah adalah 68,4 (29,4) untuk pengetahuan tentang dampak <em>stunting,</em> 66,5 (29,0) untuk definisi dan karakteristik <em>stunting</em>, dan 61,2 (15,2) untuk faktor risiko <em>stunting</em>. Pengetahuan masyarakat tentang definisi dan karakteristik, faktor risiko dan dampak <em>stunting</em> merupakan aspek penting dalam upaya pencegahan <em>stunting</em>.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24700 Keterkaitan dismenorea dengan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji 2023-07-01T04:10:07+00:00 Meynisah Sari Tambunan meynisah.405200107@stu.untar.ac.id Fadil Hidayat fadilhidayat@fk.untar.ac.id <p>Dismenorea, diartikan sebagai nyeri haid, seringkali cukup berlebihan sehingga membatasi seorang perempuan ketika melakukan aktivitas normal. Seringkali, juga dapat bersamaan dengan gejala lainnya mencakup pusing, sakit kepala, muntah, mual dan diare yang dirasakan ketika haid. Angka kejadian dismenorea di Indonesia sebesar 64,25%, yang terdiri dari 9,36% dismenorea sekunder dan 54,89% dismenorea primer. Derajat dismenorea yang dialami setiap perempuan berbeda dan umumnya terjadi pada masa pubertas. Usia remaja sampai dewasa muda lebih rentan mengalami dismenorea karena beberapa faktor risiko, salah satunya ialah konsumsi makan cepat saji yang berlebih. Tujuan studi analitik <em>cross sectional </em>ini sebagai acuan untuk edukasi tentang kebiasaan konsumsi makanan cepat saji terhadap kaitannya dengan dismenorea. Pengambilan data 196 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020-2022 menggunakan teknik <em>n</em><em>on-</em><em>r</em><em>andom </em><em>c</em><em>onsecutive </em><em>s</em><em>ampling</em>. Pengambilan data tingkat nyeri dismenorea dan pola konsumsi makanan cepat saji menggunakan kuesioner <em>visual analogue scale </em>(VAS) yang dikombinsikan dengan <em>numeric rating scale </em>(NRS) serta <em>s</em><em>emi</em><em>-</em><em>quantitative food frequency</em><em> questionnaire</em> (SQFFQ). Data yang didapatkan mayoritas mengalami dismenorea sedang (126 subjek; 64,3%) dan sebagian besar sering mengonsumsi makanan cepat saji (131 subjek; 66,8%). Analisis secara statistik didapatkan hubungan yang signifikan antara dismenore dengan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji (<em>p-value</em> = 0,047).</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24802 Gambaran tingkat pengetahuan penulisan resep yang benar pada mahasiswa Universitas Tarumanagara yang mengikuti ujian OSCE (Objective Structured Clinical Examination) 2023-07-06T09:26:42+00:00 Muhammad Agus Hermana Putra muhammad.405200012@stu.untar.ac.id Johan johan_meducine@yahoo.com <p>Resep merupakan suatu tulisan yang ditulis oleh dokter sebagai permintaan tertulis kepada apoteker guna menyediakan obat dan menyerahkan kepada pasien sesuai dengan aturan yang ada. Penulisan resep merupakan keterampilan yang harus dikuasai sejak proses pembelajaran sampai dengan lulus menyandang gelar dokter. Penulisan resep yang tidak tepat dapat mempengaruhi proses pengobatan pasien. Studi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan penulisan resep oleh mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara yang mengikuti ujian <em>Objective Structured Clinical Examination</em> (OSCE) lokal 2023. Studi deskriptif potong lintang ini dilakukan dari bulan Februari-Mei 2023. Data penelitian ini didapatkan dari kertas resep mahasiswa yang mengikuti OSCE lokal dengan jumlah sebanyak 134 sampel. Hasil studi ini menunjukkan mahasiswa yang menuliskan resep obat racik sebanyak 38 responden dengan 37 responden (97,36%) memiliki tingkat pengetahuan baik dan 1 responden (2,64%) dengan tingkat pengetahuan cukup. Kesalahan paling banyak pada bagian <em>prescriptio </em>(78,94%) dan paling sedikit pada bagian <em>pro </em>(2,63%). Mahasiswa yang meresepkan obat topikal sebanyak 23 responden dan seluruhnya memiliki tingkat pengetahuan baik. Kesalahan paling banyak pada bagian <em>prescriptio </em>(13,04%) dan kesalahan paling sedikit pada bagian <em>subscriptio</em> (4,34%). Mahasiswa yang menuliskan resep obat oral sebanyak 73 responden dimana 72 (98,63%) responden memiliki tingkat pengetahuan baik serta terdapat 1 responden (1,37%) dengan tingkat pengetahuan cukup. Kesalahan paling banyak pada bagian <em>prescriptio</em> (10,95%) dan kesalahan paling sedikit pada bagian <em>subscriptio</em> (1,37%). Secara keseluruhan, mahasiswa yang mengikuti ujian OSCE local periode Februari 2023 memeiliki pengetahuan peresepan yang baik dan kesalahan tersering pada bagian <em>prescription</em>.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24662 Hubungan tipe kepribadian introvert dan ekstrovert terhadap kecemasan pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara tahun 2023 2023-07-14T10:40:55+00:00 Olivia Christina Odella olivia.405200191@stu.untar.ac.id Noer Saelan Tadjudin noert@fk.untar.ac.id <p>Fenomena kecemasan yang tinggi di kalangan mahasiswa kedokteran disebabkan oleh banyak faktor seperti kesehatan fisik dan mental siswa serta prestasi akademik mereka. Selain faktor eksternal, kecemasan siswa juga dipengaruhi oleh faktor internal seperti kepribadian. Tujuan dari dilakukannya studi ini untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian <em>introvert</em> dan <em>ekstrovert</em> terhadap kecemasan pada mahasiswa kedokteran. Studi observasi <em>cross-sectional </em>dengan pemilihan subjek studi menggunakan <em>total sampling </em>ini dilakukan di Universitas Tarumanagara tahun 2023 dengan subjek berjumlah 222 orang. Instrumen <em>Eysenck Personality Inventory</em> digunakan untuk mengetahui tipe kepribadian dan <em>Zung-Self Anxiety Rate Scale </em>untuk mengetahui kecemasan pada subjek. Hasil studi menunjukkan bahwa tipe kepribadian<em> introvert</em> lebih banyak mengalami kecemasan dari pada <em>ekstrovert </em>(40,6% vs 14,9%). Hasil uji <em>c</em><em>hi-square </em>menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian <em>introvert </em>dan <em>ekstrovert</em> terhadap kecemasan dengan <em>p value </em>= 0,000 dengan <em>p</em><em>revalence </em><em>r</em><em>atio</em> (PR) menunjukkan tipe kepribadian<em> introvert</em> berisiko 2,73 kali memiliki cemas daripada tipe kepribadian <em>ekstrovert</em>.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24762 Gambaran variasi uji kapasitas antioksidan DPPH, FRAP dan ABTS pada ekstrak biji jengkol (Archidenfron sp.) 2023-07-17T07:26:22+00:00 Pasuarja Jeranding Ezra pasuarja.405200205@stu.untar.ac.id David Limanan davidl@fk.untar.ac.id Frans Ferdinal fransfrdl@fk.untar.ac.id Eny Yulianti tmj@fk.untar.ac.id <p> </p> <p>Antioksidan adalah substansi yang dapat menyumbangkan elektron ke radikal bebas. Antioksidan sintetik dan antioksidan alami adalah dua kategori utama asal antioksidan. Tanaman jengkol (<em>Archidendron sp</em>), misalnya, merupakan sumber antioksidan alami. Keadaan alam, kesuburan tanah, perawatan tanaman, dan spesies semuanya berperan dalam kemampuan antioksidan jengkol. Studi ini berangkat untuk meninjau tiga tes yang biasa digunakan untuk mengukur aktivitas antioksidan, dalam hal ini ekstrak biji jengkol <em>(Archidendron sp</em>) diukur kapasitasnya. Mekanisme kerja dari ketiga metode ini dibedakan berdasarkan pada mekanisme reaksinya dalam mereduksi suatu oksidan. Hasil dari masing masing ujii kapasitas antioksidan ekstrak biji jengkol, pada metode ABTS didapatkan nilai IC<sub>50</sub> sebesar 36,389 µg/mL. Pada metode DPPH nilai IC<sub>50</sub> yang diperoleh sebesar 174,645 µg/mL. Adapun pada metode FRAP besaran IC<sub>50 </sub>yang didapatkan yaitu 48,275 µg/mL. Korelasi semua uji antioksidan pada ekstrak dapat dipercaya (R<sup>2</sup> &gt; 0,95).</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24618 Hubungan lingkar pinggang dengan hipertensi pada dewasa di Kelurahan Tomang Jakarta Barat 2023-07-06T10:54:58+00:00 Raden Seliwat Agung Aditya raden.405200086@stu.untar.ac.id Alexander Halim Santoso alexanders@fk.untar.ac.id <p>Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat dan faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskular. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 menunjukkan bahwa wilayah Jakarta Barat menempati posisi ketiga prevalensi hipertensi tertinggi. Ukuran lingkar pinggang terkait erat dengan jumlah lemak perut yang dapat berkontribusi pada kejadian hipertensi melalui jalur non-metabolik. Pengukuran lingkar pinggang dapat menjadi strategi yang efisien untuk deteksi dan pengendalian hipertensi karena dapat diterapkan tanpa peralatan teknis khusus. Studi ini bertujuan mengetahui apakah ada hubungan antara lingkar pinggang terhadap hipertensi pada orang dewasa di Kelurahan Tomang, Jakarta Barat. Desain studi ini adalah analitik cross sectional dan pengambilan sampel secara consecutive sampling. Analisis statistik menggunakan uji chi-square. Hasil studi pada 80 responden didapatkan <em>65% responden adalah perempuan</em><em>. </em>Rata-rata tekanan darah adalah 130,5/82,7 mmHg. Pada laki-laki didapatkan 10% menderita hipertensi dan pada perempuan didapatkan 23,75% menderita hipertensi. Sebaran lingkar pinggang laki-laki didapatkan 39,3% mengalami obesitas sentral, dan pada perempuan didapatkan 71,2% mengalami obesitas sentral. Pada studi didapatkan hubungan yang bermakna secara statistik antara lingkar pinggang dan hipertensi (p=0,003) dan ukuran lingkar pinggang merupakan faktor risiko terhadap hipertensi.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24718 Uji fitokimia, kapasitas total antioksidan, uji toksisitas dan kadar metabolit sekunder ekstrak buah aprikot (Prunus armeniaca) 2023-07-17T07:06:55+00:00 Rizka Azahra Habibah rizka.405200158@stu.untar.ac.id Frans Ferdinal fransfrdl@fk.untar.ac.id Eny Yulianti tmj@fk.untar.ac.id <p>Fitokimia merupakan antioksidan yang berperan dalam penghambatan stres oksidatif. Senyawa ini digolongkan dalam empat kelas utama yaitu terpenoid, alkaloid, glikosida, dan polifenol. Stres oksidatif dapat timbul karena ketidak seimbangan antara radikal bebas dengan antioksidan di dalam tubuh akibat kurangnya antioksidan atau meningkatnya radikal bebas seperti<em> reactive oxygen species</em> (ROS), <em>reactive nitrogen species</em> (RNS), dan <em>reactive sulfur species</em> (RSS). Namun jika jumlah radikal bebas berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan sel yang akan menyebabkan percepatan penuaan dan penyakit degeneratif. Antioksidan dari luar dibutuhkan untuk membantu menyeimbangkan kembali, dan salah satunya didapat dengan mengonsumsi buah dan sayur. Penelitian termasuk penelitian eksperimental bersifat in vitro dan <em>bioassay</em> terhadap ekstrak buah aprikot. Pada uji in vitro, terdiri dari uji fitokimia, uji fenolik dan alkaloid total, uji kapasitas total antioksidan, metabolit sekunder. Sedangkan uji <em>bioassay</em> menggunakan uji toksisitas BSLT. Kemudian, melakukan ekstraksi menggunakan metode perkolasi dan untuk uji kapasitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Uji fitokimia menunjukkan buah aprikot mengandung alkaloid, flavonoid, kardioglikosida, saponin, kumarin, fenolik, kuinon, betasianin, antosianin dan tannin. Uji kapasitas antioksidan DPPH didapatkan IC<sub>50</sub> 78,656 mg/mL. Uji toksisitas didapatkan LC<sub>50</sub> sebesar 306,846 µg/mL.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24779 Hubungan kejadian kanker serviks dengan penggunaan kontrasepsi oral pada pasien RSUD Undata Sulawesi Tengah 2023-07-04T08:43:18+00:00 Salwa Lidya Magfirah salwa.405190114@stu.untar.ac.id Sony Wijaya revata.aby@gmail.com <p>Kanker serviks merupakan neoplasia ganas pada area leher rahim yang secara histologis dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu adenokarsinoma (AC) dan karsinoma sel skuamosa (CCS). Seiring dengan perjalanan penyakit, terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kejadian kanker serviks sehingga diperlukan adanya penelitian terkait faktor tersebut agar kejadian kanker serviks dapat diturunkan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi oral dengan kejadian kanker serviks sehingga dapat menjadi pertimbangan terhadap para tenaga kesehatan dalam mendiagnosa kanker serviks. Jenis studi ini bersifat analitik dengan desain <em>cross-sectional</em> dan teknik pengambilan sampel menggunakan <em>total population sampling</em>. Studi dilakukan di Rumah Sakit Umum Undata Sulawesi Tengah dengan 100 responden penderita kanker serviks dari data sekunder yaitu rekam medik. Pengamatan dilakukan pada data responden berupa karakteristik responden yaitu paritas, riwayat penggunaan kontrasepsi oral beserta durasinya, dan stadium kanker serviks yang diderita oleh responden. Analisis hubungan antar kedua variabel yaitu riwayat penggunaan kontrasepsi dengan kejadian kanker serviks dengan uji <em>chi-square</em>. Sebanyak 75% responden didominasi dengan riwayat tidak menggunakan kontrasepsi oral. Stadium kanker terbanyak yang diderita oleh responden adalah stasium IIIA (39%). Hasil analisis menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan kontrasepsi oral dengan kejadian kanker serviks (p-value = 0,583).</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/24790 Uji kapasitas antioksidan dan kadar metabolit sekunder ekstrak angkak (Oryza sp) 2023-07-03T16:04:12+00:00 Stanley Santoso stanley.405200144@stu.untar.ac.id Frans Ferdinal fransfrdl@fk.untar.ac.id Eny Yulianti tmj@fk.untar.ac.id <p> </p> <p><em>Reactive Oxygen Species (ROS) </em>memiliki peran penting dalam proses fisiologis kehidupan manusia, namun, pada konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan penyakit degeneratif. Ketidakseimbangan antara ROS dalam konsentrasi tinggi dengan antioksidan di dalam tubuh dapat menyebabkan stress oksidatif. Oleh karena itu, antioksidan memiliki peran penting dalam menghambat proses oksidasi yang terjadi di dalam tubuh maupun di luar tubuh. Salah satu sumber antioksidan dapat diperoleh dari angkak (<em>O</em><em>ryza.sp</em>). Studi ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas antioksidan dan metabolit sekunder yang terdapat di angkak. Studi eksperimental ini menggunakan ekstrak angkak yang dihaluskan lalu diperkolasi dengan pelarut methanol dan dievaporasi hingga terbentuk pasta. Pada ekstrak tersebut dilakukan uji skrining fitokimia berdasarkan Harborne, kapasitas total antioksidan menggunakan metode ABTS, dan uji kadar fenolik total (Singleton dan Rossi). Pada uji skrining fitokimia, ekstrak angkak mengandung fenolik, flavonoid, tanin, saponin, alkaloid, glikosida, terpenoid, kuinon, kardioglikosida, antosianin dan kumarin. Kapasitas total antioksidan ekstrak angkak ialah 25,557mg/mL. Hasil tersebut menunjukan bahwa ekstrak angkak memiliki kapasitas antioksidan yang sangat kuat dan kadar fenolik total 694,56 mg/mL. Kesimpulan studi ini, angkak memiliki potensi sebagai antioksidan.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/25751 Desain primer dan analisis in silico gen glutathione peroxidase-1 pada Rattus norvegicus 2023-08-07T14:03:48+00:00 Syahrul Ramadhanil ramadhanil1228@gmail.com Frisca Rinaldi Putri friscarinaldiputri03@gmail.com Siska Alicia Farma siskaalicia@fmipa.unp.ac.id <p><strong>ABSTR</strong><strong>AK</strong></p> <p> </p> <p>Hipoksia merupakan keadaan patologis di dalam tubuh yang disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen di dalam sel atau jaringan yang dapat mengancam kelangsungan hidup sel. Hipoksia mengkode protein faktor transkripsi yang disebut dengan <em>hypoxia inducible factor-1</em> (HIF-1α) yang dapat meningkatkan pembentukan dan pelepasan <em>reactive oxygen species</em> (ROS) dari dalam mitokondria. Pengembangan metode uji deteksi gen yang dapat menurunkan kadar HIF-1α sangat diperlukan. Salah satu metode yang mudah dan cepat dalam mengidentifikasi gen menggunakan <em>Rattus norvegicus</em> ialah metode <em>Polymerase Chain Reaction</em> (PCR). Desain primer dan analisis <em>in </em><em>s</em><em>ilico</em> merupakan langkah awal dalam pengembangan metode deteksi gen. Studi ini bertujuan mendesain primer untuk deteksi gen <em>glutathione peroxidase-1</em> (Gpx1) pada<em> Rattus norvegicus</em> lalu dianalisis <em>in silico</em>. Sekuens gen Gpx1 <em>Rattus norvegicus</em> (NC_030826) diperoleh dari pangkalan data <em>National Center of Biotechnology Information</em> (NCBI). Primer didesain menggunakan perangkat lunak <em>Geneious Prime</em>. Selanjutnya, beberapa kandidat primer dianalisis spesifisitasnya terhadap gen Gpx1 secara <em>in silico</em> menggunakan perangkat lunak, yaitu Primer‐BLAST. Primer yang spesifik terhadap gen Gpx1 pada <em>Rattus norvegicus</em> berhasil didesain dengan sekuens primer forward 5’‐AAGGCTCACCCGCTCTTTAC‐ 3’; sekuen primer reverse 5’‐TGGAACACCGTCTGGACCTA‐3’.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/25276 Kualitas tidur dan gejala gangguan saluran pernapasan atas pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2019-2020 2023-07-24T09:04:38+00:00 Thalia Natasha thalia.405180095@stu.untar.ac.id Sari Mariyati Dewi Nataprawira sarid@fk.untar.ac.id Susy Olivia Lontoh susyo@fk.untar.ac.id <p>Tidur dapat mempengaruhi sistem imun serta diatur oleh irama sirkadian yang menentukan waktu untuk tidur dan homeostasis tidur yang menentukan durasi tidur. Deprivasi tidur dan insomnia merupakan gangguan tidur yang menyebabkan menurunnya kualitas tidur. Kualitas tidur yang buruk dapat mempengaruhi produktivitas kerja dan penurunan sistem imun sehingga meningkatkan resiko terjadinya suatu penyakit, salah satunya pada saluran pernapasan atas. Mayoritas mahasiswa kedokteran memiliki kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk meningkatkan resiko terjadinya <em>common cold</em>. Tujuan studi ini adalah mendapatkan gambaran kualitas tidur dan gejala di saluran pernapasan atas pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara selama semester berlangsung. Studi dengan desain deskriptif <em>cross-sectional </em>terhadap 150 responden angkatan 2019-2020 ini menggunakan teknik <em>consecutive sampling </em>untuk pengambilan sampel dan dilakukan selama Desember 2022. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Pittsburgh <em>Sleep Quality Index</em> (PSQI) dan kuesioner gejala gangguan saluran pernapasan atas. Hasil didapatkan mayoritas jenis kelamin perempuan (72.7%) dengan rentang usia 19-25 tahun. Gambaran kualitas tidur dan gejala di saluran pernapasan atas didapatkan kualitas tidur yang buruk (84%) dan hanya 26,7% yang tidak bergejala namun pada kelompokan yang mengalami gejala mayoritas mengalami bersin (83,6%). Pada pengelompokkan kualitas tidur didapatkan gejala bersin merupakan frekuensi tertinggi baik pada kelompok kualitas tidur baik (34.2%) dan kualitas tidur buruk (31.3%).</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/27551 Cover 2023-12-12T18:29:40+00:00 Clement Drew clementdrew10@gmail.com 2023-12-12T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal https://journal.untar.ac.id/index.php/tmj/article/view/27552 Daftar Isi 2023-12-12T18:34:19+00:00 Octavia Dwi Wahyuni octaviaw@fk.untar.ac.id 2023-12-12T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Tarumanagara Medical Journal