Efektivitas diskusi problem based learning di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Main Article Content

Rifal Akbar
Yoanita Widjaja

Abstract

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara telah menerapkan Problem Based Learning (PBL) sebagai metode pembelajaran sejak tahun 2007. PBL bertumpu pada proses diskusi, dimana mahasiswa akan dihadapkan pada permasalahan dalam kehidupan nyata yang akan ditemukan pada saat menjadi dokter. Diskusi PBL mampu membantu mahasiswa menjadi lebih aktif, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mendorong pembelajaran yang mendalam, sehingga dapat menjadi modal utama dalam menjalankan profesi di masa depan. Studi deskriptif dengan desain cross sectional untuk mengetahui efektivitas diskusi PBL di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara dengan menggunakan kuesioner Tutorial Group Effectiveness Instrument (TGEI) yang telah divalidasi dalam bahasa Indonesia. Kuesioner mencakup aspek kognitif, aspek motivasi, dan aspek demotivasi. Responden adalah 108 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara yang sedang mengikuti blok kegawat daruratan medik. Hasil studi menunjukan mayoritas responden yaitu sebanyak 79 (73,1%) orang menilai bahwa diskusi PBL yang berjalan di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara sudah efektif. Jika dilihat dari ketiga aspek yang dijadikan dasar penilaian efektivitas, 75 (69,4%) orang memberikan penilaian baik untuk aspek kognitif, 74 (68,5%) orang memberikan penilaian baik untuk aspek motivasi, dan 60 (55,6%) orang memberikan penilaian kurang baik untuk aspek demotivasi.

Article Details

Section
Artikel Asli
Author Biography

Yoanita Widjaja, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Medical Education Unit FK Untar

References

Akbar S, Claramita M, Kristina T. Pengembangan kuesioner penilaian proses belajar problem-based learning dengan model spices. Jurnal pendidikan kedokteran indonesia. 2014 Nov; 3(3).

Wood DF. ABC of learning and teaching in medicine: problem based learning. BMJ; 2003. p.8-11. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1125189/pdf/328.pdf

Singaram VS, van der Vleuten CPM, van Berkel H, Dolmans DHJM. Reliability and validity of a tutorial group effectiveness instrument. Medical teacher. 2010; 32(3): 133-137.

Harsono. Pengantar problem based learning. MEDIKA Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta; 2005.

Fitri AD. Critical Incidents Dalam Dinamika Kelompok Tutorial. Jambi Medical Journal. 2015; 3(2).

Dolmans DHJM, Schmidt HG. What do we know about cognitive and motivational effects of small group tutorials in problem based learning? Advances in health sciences education. 2006; 11: 321-326. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub med/16953462

Pioh V, Mewo Y, Berhimpon S. Efektivitas kelompok diskusi tutorial problem based learning di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jurnal e-biomedik (eBm). 2016; 4(1).

Latukonzina VZ. Evaluasi diri Problem Based Learning (PBL) pada blok biomedik 5 mahasiswa semester 2 Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura. Molucca Medica. 2012; 5(1): 24-31.

Boud D, Feletti G. The challange of problem based learning. 2nd ed. London: Kogan page limited; 1997.

Amir MT. Inovasi pendidikan melalui problem based learning. Bagaimana pendidik memberdayakan pemelajar di era pengetahuan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group; 2009.

Sanjaya W. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group; 2008.