Evaluasi fungsi pendengaran berdasarkan audiogram pada karyawan jasa perparkiran PT. ISS Indonesia di Universitas Tarumanagara tahun 2016

Main Article Content

Hendsun Hendsun
Mira Amaliah

Abstract

Mendengar adalah kemampuan untuk menerima bunyi. Bunyi muncul pada berbagai spektrum frekuensi yang luas. Kehilangan kemampuan untuk mendengar pada intensitas suara normal di artikan sebagai hearing impairment (gangguan proses mendengar) yang akan berdampak pada kemampuan individu, baik dalam hal pengembangan keterampilan komunikasi, konsekuensi sosial dan ekonomi serta kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi fungsi pendengaran berdasarkan audiogram pada karyawan jasa perparkiran PT. ISS Indonesia di Universitas Tarumanagara. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan desain penelitian potong lintang. Sampel penelitian ini berjumlah 22 karyawan jasa perparkiran PT. ISS di Universitas Tarumanagara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah audiometri nada murni. Hasil penelitian ini menunjukkan evaluasi fungsi pendengaran dengan hasil normal adalah sebanyak 15 orang (68.2%) dan yang mengalami gangguan pendengaran sebanyak tujuh orang (31.8%). Tiga orang (13.6%) mengalami gangguan pendengaran unilateral dan empat orang (18.3%) mengalami gangguan pendengaran bilateral. Penelitian ini menunjukkan distribusi derajat gangguan pendengaran ringan sebanyak enam orang (27.2%) dan gangguan pendengaran berat sebanyak satu orang (4.5%).

Article Details

Section
Artikel Asli
Author Biography

Mira Amaliah, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Bagian Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan -Kepala Leher

References

Duthey B. Priority Medicines for Europe and the World, A Public Health Approach to Innovation. (cited on October 29, 2015). Available from: http://www.who.int/medicines/areas/priority_medicines/BP1_introduction.pdf

World Health Organization. WHO global estimates on prevalence of hearing loss; 2012. p. 2. (cited on August 24, 2015). Available from: http://www.who.int/pbd/deafness/WHO_GE_HL.pdf

World Health Organization. Situation Review and Update on Deafness, Hearing Loss and Intervention Programm. New Delhi: WHO/SEARO; 2007. p. 7-10. (cited on October 29, 2015). Available from: http://apps.searo.who.int/PDS_DOCS/B3177.pdf

Permaningtyas LD, Darmawan AB, Krisnansari D. Hubungan masa lama kerja dengan kejadian noise-induced hearing loss pada pekerja home industry knalpot di kelurahan Purbalingga Lor. Mandala of Health 2011; 5(3):1-2. (cited on August 24, 2015). Available from: http://fk.unsoed.ac.id/sites/default/files/img/mandala%20of%20health/HUBUNGAN%20LAMA%20MASA%20KERJA%20DENGAN%20KEJADIAN%20NOISE-INDUCED%20HEARING%20LOSS%20PADA%20PEKERJA%20HOME%20INDUSTRY%20KNALPOT.pdf

Liu Y, Wang H, Weng S, Su W, Wang X, Guo Y, et al. Occupational Hearing Loss among Chinese Municipal Solid Waste Landfill Workers: A Cross-Sectional Study. In: Yang WX, Editors. PLoS ONE 10(6): e0128719. doi:10.1371/journal.pone.0128719. China: Zhejiang University; 2015. p.1-8

Susilawati NK, Sudana W, Setiawan EK. Pengaruh bising lalu lintas penurunan fungsi pendengaran pada juru parkir di kota denpasar. Jurnal ORLI 2010;4(2):98,102

Lesage FX, Jovenin N, Deschamps F, Vincent S. Noise-Induced Hearing Loss in French Police Officers. Occupational Medicine. United Kingdom: Oxford University; 2009;59:483–6.