Perbandingan VEP1 pasien PPOK dan non-PPOK Rumah Sakit Sumber Waras tahun 2024
Article Sidebar
Read Counter : 4
Download : 2
Main Article Content
Abstract
Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP₁) merupakan parameter penting dalam pemeriksaan spirometri untuk mendeteksi gangguan fungsi paru terutama penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Fungsi paru diketahui mengalami penurunan secara fisiologis seiring bertambahnya usia terutama pada individu dengan paparan faktor risiko seperti merokok dan polusi udara. Studi ini bertujuan untuk membandingkan nilai VEP₁ antara pasien PPOK dan non-PPOK dengan usia lebih dari 40 tahun di Rumah Sakit Sumber Waras pada bulan Agustus 2024. Studi ini merupakan studi observasional analitik dengan desain cross-sectional dan sumber data sekunder berupa rekam medis hasil spirometri pasien di RS Sumber Waras. Subjek terdiri dari 67 pasien yaitu 60 pasien PPOK dan 7 pasien non-PPOK. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata VEP₁ (L) pada kelompok PPOK sebesar 1,09 L (SD = 0,49) sedangkan pada kelompok non-PPOK sebesar 1,00 L (SD=0,29). Nilai prediksi VEP₁ pada kelompok PPOK sebesar 66,58% (SD=17,09) sementara pada kelompok non-PPOK sebesar 73,86% (SD =13,61). Independent t-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada kedua parameter dengan nilai p = 0,652 untuk VEP₁ (L) dan p = 0,254 untuk VEP₁ prediksi (p > 0,05). Nilai VEP₁ antara Pasien PPOK dan non-PPOK RS Sumber Waras secara statistik tidak berbeda secara signifikan.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan artikelnya di Tarumanagara Medical Journal (TMJ) setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan bekerja secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepengarangan dari karya asli dan publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif jurnal versi pekerjaan yang dipublikasikan (misalnya, memposting ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Setiap teks yang dikirim harus disertai dengan "Perjanjian Transfer Hak Cipta" yang dapat diunduh melalui tautan berikut: Unduh
References
1. Bandoro, Adiatmika IPG, Tirtayasa K, Purnawati S. Perbedaan volume ekspirasi paksa detik pertama per kapasitas vital paksa (%VEP1/KVP) antara laki-laki perokok dan bukan perokok di lingkungan Universitas Udayana. Jurnal Medika Udayana. 2021;10(8):111-6.
2. Dewanti GP, Kariasa IM, Yona S. Efektivitas varian metode terapi komplementer untuk fatigue pada pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK): Tinjauan sistematik. Holistik Jurnal Kesehatan. 2024;18(2):252–65.
3. Qamila B, Azhar MU, Risnah, Irwan M. Efektivitas teknik pursed lipsbreathing pada pasien penyakit paru obstruksi kronik (PPOK): Study systematic review. Jurnal Kesehatan. 2019;12(2):137-45.
4. Arofah RSAN, Andriane Y, Makaginsar C. Scoping Review: Pengaruh Paparan Debu Kayu terhadap Fungsi Paru Pekerja Pengolahan Kayu. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains. 2021;3(2):239-4.
5. Syaifudin. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatane. Jakarta: EGC; 1997.
6. Sharif R, Parekh TM, Pierson KS, Kuo YF, Sharma G. Predictors of Early Readmission among Patients 40 to 64 Years of Age Hospitalized for Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Ann Am Thorac Soc. 2014;11(5):685–94.
7. Aprilen N, Indratama IMB. Profile of chronic obstructive pulmonary disease (COPD) patients in Oksibil Regional Public Hospital at 2020. Jurnal Penyakit Dalam Udayana. 2022;6(1):10–4.
8. Nurfitriani, Ariesta DM. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) pada pasien Poliklinik Paru di RSUD Meuraxa. Jurnal Sains Riset. 2021;11(2):458-62.
9. Ekaputri M. Karakteristik demografi pasien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Jurnal Kesehatan Saintika Meditory. 2023;6(1):85–93.
10. Allfazmy PW, Warlem N, Amran R. Faktor risiko Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) di Semen Padang Hospital (SPH). Scientific Journal. 2022;1(1):19–23.
11. LoMauro A, Aliverti A. Sex differences in respiratory function. Breathe. 2018;14(2):131–40.
12. Zakaria R, Harif N, Al-Rahbi B, Abdul Aziz CB, Ahmad AH. Gender differences and obesity influence on pulmonary function parameters. Oman Med J. 2019;34(1):44–8.
13. Schneider JL, Rowe JH, Garcia-de-Alba C, Kim CF, Sharpe AH, Haigis MC. The aging lung: Physiology, disease, and immunity. Cell. 2021;184(8):1990–2019.
14. Hall JE. Guyton dan Hall: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed ke-13. Singapore: Elsevier Pte Ltd; 2020.
15. Sherwood L. Human Physiology From Cells To Systems. 9th ed. Boston, MA: Cengage Learning; 2016.
16. Loth DW, Ittermann T, Lahousse L, Hofman A, Leufkens HGM, Brusselle GG, et al. Normal spirometry values in healthy elderly: The Rotterdam Study. Eur J Epidemiol. 2013;28(4):329–34.
17. Thomas ET, Guppy M, Straus SE, Bell KJL, Glasziou P. Rate of normal lung function decline in ageing adults: a systematic review of prospective cohort studies. BMJ Open. 2019;9(6):e028150.
18. Rosso A, Egervall K, Elmståhl S. Annual decline rate in FEV1s in community-dwelling older adults diagnosed with mild to moderate COPD. NPJ Prim Care Respir Med. 2022;32(1):30.
19. Adeloye D, Song P, Zhu Y, Campbell H, Sheikh A, Rudan I. Global, regional, and national prevalence of, and risk factors for, chronic obstructive pulmonary disease (COPD) in 2019: A systematic review and modelling analysis. Lancet Respir Med. 2022;10(5):447–58.
20. Vestbo J, Edwards LD, Scanlon PD, Yates JC, Agusti A, Bakke P, et al. Changes in forced expiratory volume in 1 second over time in COPD. NEJM. 2011;365(13):1184-92.