Prevalensi soil-transmitted helminths di tanah taman perumahan Kecamatan Grogol, Cengkareng, dan Kalideres Jakarta Barat
Main Article Content
Abstract
Tanah merupakan sumber penularan Soil-Transmitted Helminths (STH). Namun penelitian tentang tanah dalam kaitannya dengan infeksi STH masih sangat sedikit. Perumahan Grogol, Cengkareng, dan Kalideres banyak memiliki taman perumahan yang beralaskan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi STH di tanah taman perumahan Kecamatan Grogol, Cengkareng, dan Kalideres Jakarta Barat. Studi potong lintang ini dilakukan dari bulan Januari sampai dengan Desember 2015. Sampel dipilih secara convenience non-random sampling. Total 92 sampel dikumpulkan, yang terdiri dari 4 sampel dari Kecamatan Grogol, 36 sampel dari Kecamatan Cengkareng, dan 52 sampel dari Kecamatan Kalideres. Sampel diproses dengan metode flotasi Brine dan dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopik secara langsung. Hasil penelitian didapatkan prevalensi STH adalah 14%. Dari prevalensi tersebut, 1% STH ditemukan di Kecamatan Grogol, 5,4% di Kecamatan Cengkareng, dan 7,6% di Kecamatan Kalideres.
Article Details
Penulis yang menerbitkan artikelnya di Tarumanagara Medical Journal (TMJ) setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan bekerja secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepengarangan dari karya asli dan publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif jurnal versi pekerjaan yang dipublikasikan (misalnya, memposting ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Setiap teks yang dikirim harus disertai dengan "Perjanjian Transfer Hak Cipta" yang dapat diunduh melalui tautan berikut: Unduh
References
Who.int. Media Centre: Soil-transmitted Helminth Infection [internet]. c2014 [updated 2014 April].
Katulla, D, Sarkar R, Rao ASS, Minz S, Levecke B, Muliyil J, et al. 2014. Prevalance and Risk Factor for Soil Transmitted Helminth Infection Among School Children in South India. Indian J Med Res 139: 6-82.
Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kementrian Republik Indonesia. Kemenkes Berkomitmen Eliminasi Filiriasis dan Kecacingan [Internet]. Jakarta; c2013 [updated 2013 Aug 31].
Albright JW, Hidayati NR, Basaric-Keys J.Behavioral and hygienic characteristics of primary schoolchildren which can be modified to reduce the prevalence of geohelminth infections: a study in central Java, Indonesia. Southeast Asian J Trop Med Public Health. 2005 May;36(3):629-40.
Patriah, P. Prevalensi, Intensitas Infeksi dan Faktor Resiko “Soil-transmitted Helminths” pada Anak Sekolah Dasar dan Anggota Keluarganya di Jakarta dan Cipanas [internet]. 2012.
Smits, HL. Prospect for the Control of Neglected Tropical Diseases by Mass Drug Administration. Expert Rev Anti Infect Therapy. 2009; 7(1):37-56.
Center of Disease Control and Prevention. Parasites – Soil-transmitted Helminths [internet]. United State; 2013 [updated 2013 January 10]. Available form: http://www.cdc.gov/parasites/sth/.
Hady, AR. Kontaminasi Tanah Permukaan Pemukiman Kumuh oleh Soil-transmitted Helminth di Daerah Plimpitan Sekitar Bantalan Sungai Kali Mas Surabaya [internet]. 2011.
Samad H. Hubungan Infeksi Dengan Pencemaran Tanah Oleh Telur Cacing Yang Ditularkan Melalui Tanah Dan Perilaku Anak Sekolah Dasar Di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung. 2009. Available from :
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/6238
Sastroasmoro S, Sofyan I. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi keempat. Jakarta; Sagung Seto: 2011.
Beaver, PC, Rodney C.J, Eddie W.C. Clinical Parasitology.Edisi Kesembilan. Philadelphia; Lea & Febiger: 1984. p. 742