KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF SEBAGAI PREDIKTOR PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA SMA YANG MENGIKUTI KEGIATAN OSIS
Main Article Content
Abstract
This study aims to determine the relationship between subjective well-being and the prosocial behavior of adolescents who participate in student council activities at the high school level. This study uses a non-experimental correlational quantitative method and the sampling technique uses a purposive sampling technique; convenience sampling. Participants in this study involved 387 student council members at the high school level. The measurement tools used in this study are the subjective well-being scale and the prosocial behavior scale adapted by the Faculty of Psychology, University of Tarumanagara. The analysis used in this study is non-parametric analysis and using the Spearman rho correlation through the SPSS version 15 program. Based on the analysis , the results obtained are r: .215** and p: <.005, the results of this study are that there is a significant relationship between subjective well-being and prosocial behavior in adolescents who participate in student council activities at the high school level.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan jurnal ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan pekerjaan secara bersamaan berlisensi di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis mampu untuk masuk ke dalam terpisah, pengaturan kontrak tambahan untuk distribusi non-eksklusif versi diterbitkan jurnal pekerjaan (misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online.
References
Ali, M., & Asrori, M. (2012). Psikologi remaja perkembangan peserta didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Caldarella, P., Shatzer, R. H., Gray, K. M., Young, K. R., & Young, E. L. (2011). The effects of school-wide positive behaviour support on middle school climate and student outcomes. RMLE, 35(4), 1-14.
Carr, A. (2004). Positive psychology: New worlds for old. Irish Pscyhologist, 30(11), 278-279.
Dayaksini, T., & Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press.
Dewi, E. (2018). Perbedaan disiplin dan tanggung jawab anggota osis antara smk sahid surakarta dengan smk negeri 7 surakarta. Jurnal Talenta, 7(2), 166-185.
Diana Sari, N. (2020). Hubungan antara subjective well-being dengan perilaku prososial pada remaja. Skripsi: Universitas Tarumanagara.
Diener, E. (2000). Subjective well-being: The science of happiness and a proposal for national index. American Psychology Association, 55(1), 34-43.
Eisenberg, N., & Mussen, P. H. (1989). The Roots of prosocial behaviour in children. Cambridge: Cambridge University.
Elisa., & Yohanes. (2016). Hubungan antara perilaku prososial dengan psychological well being pada remaja. Jurnal Psikologi Udayana, 3(1), 132-141.
Fajarwati, D. I. (2014). Hubungan dukungan sosial dan subjective well-being pada remaja smpn 7 yogyakarta. Skripsi: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Genisa, O., Safaria, T., & Aulia, A. (2021). Perilaku prososial remaja di tinjau dari kecerdasan emosional dan religiusitas. Insight: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 17(2), 278-296.
Gunadi, N. L. (2010). Hubungan perilaku prososial dengan subjective well-being pada remaja. Skripsi: Universitas Tarumanagara.
Heri, G. (2012). Pendidikan karakter, konsep dan implementasi. Bandung: Afebata.
Megawati, E., & Herdiyanto, Y. K. (2016). Hubungan antara perilaku prososial dengan psychological well-being pada remaja. Jurnal Psikologi Udayana, 3(1), 132-141.
Nurjanah, A. F., Karimah, N., & Wahyuningsih, A. (2019). Manajemen peserta didik di smk muhammadiyah 2 yogyakarta. Al-Idarah, 9(2), 254-265.
Pitaloka, D. A., & Ediati, A. (2015). Rasa syukur dan kecenderungan perilaku prososial pada mahasiswa fakultas psikologi universitas diponegoro. Jurnal Empati, 4(2), 43-50.
Poletto, M., & Koller, S. H. (2011). Subjective well-being in socially vulnerable children and adolescents. Psicologia: Reflexão e Crítica, 24, 476-484.
Renggani, A. F., & Widiasavitri, P. N. (2018). Peran self-compassion terhadap psychological well-being pengajar muda di indonesia mengajar. Jurnal Psikologi Udayana, 5(2), 418-429.
Sa’id, M. A. (2015). Mendidik remaja nakal: Panduan praktis seni mendidik dan berinteraksi dengan remaja. Yogyakarta.
Sardi, L. N., & Ayriza, Y. (2020). Pengaruh dukungan sosial teman sebaya terhadap subjective well-being pada remaja yang tinggal di pondok pesantren. Acta Psychologia, 2(1), 41-48.
Septiyan, F. (2014). Metode intervensi sosial dalam mengatasi kenakalan remaja di panti sosial asuhan anak yogyakarta. Skripsi: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung.
Tian, L., M., D., & Huebner, E. S. (2014). The effect of gratitude of elementary school students subjective well-being in schools: the mediating role of prosocial behavior. Social Indicators research, 122, 887-904.
Wicaksono, S. A. (2018). Perbedaan motivasi berprestasi antara siswa yang menjadi pengurus osis dengan siswa yang bukan pengurus osis di smk muhammadiyah salaman. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, 4(7), 353-361.
Widyastuti, Y. (2014). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yosafat, R. (2014). Perbedaan self efficacy siswa yang menjadi anggota osis dengan yang tidak menjadi anggota osis di SMAN 1 Lawang. Psikovidya, 18(1).