Desain Interior yang Interaktif pada Museum Jamu Jago, Semarang

Abstract

Seiring berkembangnya dunia pada saat ini, masyarakat mulai melupakan obat tradisional (jamu) yang sudah dipercaya masyarakat secara turun menurun. Jamu merupakan ramuan alam(daun, akar, umbi-umbian) untuk perawatan kesehatan dan kecantikan. Melihat fenomena tersebut, jamu membutuhkan tempat perkembangan teknologi yang dapat menampung pelestarian, pengenalan kembali serta peningkatan nilai-nilai yang dimiliki jamu berbagai kegiatan bernama Museum Jamu. Namun, minat masyarakat masih sangat rendah untuk mengunjungi museum karena penataan koleksi museum yang monoton dan kesan museum yang terkesan horror. Oleh karena itu, Museum jamu diperlukan Perancangan ulang museum agar lebih menarik bagi masyarakat. Perancangan dilakukan dengan programatis metode kualitatif (deskriptif) dengan mengumpulkan data programming museum jamu dan membandingkan data museum-museum untuk proses analisis teknis maupun non teknis yang ada di museum. Museum tersebut di desain untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat secara fisik (mengkonsumsi jamu) dan non-fisik (rekreasi & edukasi) dengan cara penyampaian yang menarik sehingga digunakan konsep Interactive Museum.