Penerapan Motif Banji-Kawung pada Pintu Partisi Interior Museum Peranakan di Soesmans Kantoor Penerapan Motif Banji-Kawung pada Pintu Partisi Interior Museum Peranakan di Soesmans Kantoor

Main Article Content

Claudio Andyanata
Eddy Supriyatna Marizar
Ferdinand

Abstract

Akulturasi budaya Tionghoa dan budaya lokal Indonesia telah menghasilkan budaya baru yang dikenal sebagai budaya Peranakan. Dampak dari percampuran kedua budaya ini tercermin dalam beragam motif hias yang digunakan oleh kedua masyarakat, termasuk motif batik banji, dalam kehidupan sehari-hari. Demikian juga dengan penerapan motif banji-kawung pada desain pintu partisi yang terdapat di Soesmans Kantoor, Semarang. Soesmans Kantoor adalah sebuah bangunan bersejarah yang terletak di Kota Lama, Semarang, Indonesia. Penerapan motif ini ditujukan sebagai bentuk pelestarian sejarah dan budaya lokal dengan tetap mempertahankan nilai simbolisnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan wacana bagi penerapan motif dekoratif untuk meningkatkan kualitas interior melalui nilai estetika dan historisnya. Metode penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan kajian pustaka berupa teori akulturasi budaya Tionghoa dan Indonesia. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa motif dekoratif Nusantara seperti Banji dan Kawung memiliki peluang yang luas untuk dikembangkan dan diterapkan pada interior bangunan modern, contohnya adalah pada interior Soesmans Kantoor di Semarang.

Article Details

Section
Articles

References

(n.d.). Retrieved from Iwarebatik.org: https://www.iwarebatik.org/en-banji-cirebon/

(2020, Oktober 23). Retrieved from mowilex.com: https://mowilex.com/press-release/dua-gedung-tua-di-kawasan-kota-lama-semarang-dicat-ulang-menggunakan-mowilex/

Agnetha, D., & Widyani, A. I. (2023). Batik Motive Application for Interior Design of BAPPEDA's Meeting Room, East Kutai. IJASSH (International Journal of Application on Social Science and Humanities) Vo. 1 No. 1, 640-647.

Ching, F. D. (1996). Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Erlangga.

Hermawan, F., Winoto, D. W., Ismiyati, Purwanggono, B., & Soetanto, R. (2021). Investigating Material for Refurbishment Strategies of Heritage Buildings: A Case Study of Soesman Kantoor, Semarang. The 5th International Conference on Rehabilitation and Maintenance in Civil Engineering (ICRMCE) (pp. 169-178). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Saginatari, D., Jonathan, H., & Collet, T. (2024). Architectural Porosity: Urban Heritage Wall as Common Ground Shared Inhabitation. DEPARCH Journal of Design Planning and Aesthetics Research Vol. 3 No. 1, 1-23.

Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta.

Rosemary Kilmer, W. O. (2010). Designing Interiors. Wisconsin: Harcourt Brace Jovanovich College Publishers.

Saginatari, D., Hale, J., & Collett, T. (2024). Architectural Porosity: Urban Heritage Wall as Common Ground for Shared Inhabitation. DEPARCH Journal of Design Planning and Aesthetics Research, 3(1), 1-23.

Too, L. (1952). Feng Shui.

Williams. (2006). Chinese Symbolism and Art Motifs. Singapore: Berkeley Books Pte. Ltd.