Pendekatan Bentuk Analogi Langsung (Direct Analogy) pada Interior Museum Film Indonesia

Main Article Content

Elisa Elisa
Noeratri Andanwerti
Maria Florencia

Abstract

Indonesia membutuhkan suatu fasilitas untuk edukasi, eksibisi dan penyimpanan arsip film yang sekaligus mampu mengembangkan sistem pendanaan pribadi bagi proses digitalisasi arsip film. Sebuah fasilitas yang mampu mewadahi kebutuhan tersebut adalah Museum Film Indonesia. Konsep perancangan Museum Film Indonesia adalah “Indonesia in Cinematic Story”. Konsep ini bertujuan untuk menceritakan segala sesuatu yang berhubungan dengan perfilman Indonesia kepada pengunjung. Implementasi konsep umum tersebut diwujudkan melalui konsep layout dan dekorasi pada museum. Oleh karena itu, pendekatan yang paling sesuai digunakan adalah pendekatan bentuk analogi langsung (direct analogy). Hal yang penting dalam pendekatan analogi langsung adalah harus ada persamaan antara bentuk interior dengan objek yang dianalogikan baik dari segi proporsi dan irama. Pada interior, Museum Film Indonesia, objek yang dianalogikan adalah benda koleksi pada dunia perfilman seperti mata kamera, proyektor, dan pita seluloid. Objek-objek ini menjadi inspirasi bentuk layout ruang pada lobby dan ruang pameran tetap. Hasil perancangan menampilkan ruang dengan kesan tegas dan sederhana namun memiliki ide orisinil yang lahir dari olahan bentuk yang bersesuaian dengan konten koleksi museum.

Article Details

Section
Articles