@article{Dominica_Sukendro_2022, title={Analisis Body Shaming terhadap Perempuan dalam Film Imperfect}, volume={6}, url={https://journal.untar.ac.id/index.php/koneksi/article/view/10678}, DOI={10.24912/kn.v6i1.10678}, abstractNote={<p><em>The author conducted this research with the aim of providing an overview of the representation of Body shaming contained in the film “Imperfect” directed by Ernest Prakasa. The approach used by researchers is interpretative qualitative. The author uses Roland Barthes’ Semiotic Analysis with the meaning of denotation, connotation and myth as a research method. The data collection method is done by observation. The film “Imperfect” tells the story of a woman named Rara (played by Jessica Mila) who is born different from her younger sister, Rara has a thick body, brown skin and curly hair, very different from her younger sister who has a slim body, white skin and straight hair. Getting condescending gaze and also satirical treatment in the office environment has become daily food for Rara. Rara’s concern for the body changed when she was demanded to change her appearance by the boss of the company where she worked so that she could be promoted. The results of this study indicate that the actions of body shaming are carried out either intentionally or unintentionally.</em></p><p>Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan memberikan gambaran mengenai representasi body shaming yang terdapat dalam film ‘Imperfect’ disutradarai oleh Ernest Prakasa. Pendekatan yang digunakan peneliti adalah kualitatif interpretatif. Penulis menggunakan Analisis Semiotika Roland Barthes dengan pemaknaan denotasi, konotasi, dan mitos sebagai metode penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi. Film ‘Imperfect’ menceritakan tentang seorang perempuan bernama Rarayang terlahir berbeda dengan adik perempuannya. Rara memiliki tubuh berisi, kulit sawo matang dan rambut keriting sangat berbeda dengan adiknya yang memiliki tubuh langsing, kulit putih dan rambut lurus. Mendapatkan tatapan yang merendahkan dan juga perlakuan yang menyindir di lingkungan kantor sudah menjadi makanan sehari-hari untuk Rara. Kepedulian Rara terhadap tubuh berubah ketika dirinya dituntut untuk mengubah penampilan oleh bos perusahaan tempat ia bekerja agar dapat naik jabatan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tentang perbuatan body shaming yang dilakukan baik sengaja maupun tidak sengaja.</p>}, number={1}, journal={Koneksi}, author={Dominica, Jocelyn and Sukendro, Gregorius Genep}, year={2022}, month={Mar.}, pages={55–60} }