Interaksi Sosial antara Kelompok Masyarakat Dayak dan Kelompok Masyarakat Tionghoa di Singkawang

Main Article Content

Wensi Wensi
Suzy S. Azeharie

Abstract

This research entitled Social Interaction between Dayak Community Groups and Chinese Community Groups in Singkawang was conducted to determine the social interaction of Dayak community groups and Chinese community groups in Singkawang. This research uses a qualitative approach through the method of phenomenology. The study will use semi-structured interviews with one key informant and four informants. The research data obtained were sourced from interviews, observations, documentation studies and literature studies. The theory used in this research is social interaction and forms of social interaction from Soerjono Soekanto and the conditions for social interaction from J. Dwi Narwoko and Bagong Suyanto. This research conclude that social interaction between Dayak community groups and Chinese community groups has been relatively well established because of the feeling of mutual openness and respect. There are obstacles in the process of interacting such as stereotypes, ethnocentrism and language differences.

 

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui interaksi sosial kelompok masyarakat Dayak dan kelompok masyarakat Tionghoa di Singkawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode fenomenologi. Penelitian menggunakan wawancara semi terstruktur. Data penelitian yang diperoleh bersumber dari wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi pustaka. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah interaksi sosial dan bentuk-bentuk interaksi sosial dari Soerjono Soekanto serta syarat-syarat terjadinya interaksi sosial dari J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto. Penelitian ini menemukan bahwa interaksi sosial antara kelompok masyarakat Dayak dan kelompok masyarakat Tionghoa telah terjalin dengan relatif baik karena adanya rasa saling terbuka dan menghormati. Terdapat hambatan dalam proses berinteraksi seperti stereotipe, etnosentrisme dan perbedaan bahasa.

Article Details

How to Cite
Wensi, W., & Azeharie, S. S. (2020). Interaksi Sosial antara Kelompok Masyarakat Dayak dan Kelompok Masyarakat Tionghoa di Singkawang. Koneksi, 4(1), 66–75. https://doi.org/10.24912/kn.v4i1.6613
Section
Articles

References

Al-Hakim, Suparlan dan Sri Untari. (2018). Pendidikan Multikultural: Strategi Inovatif Pembelajaran dalam Pluralitas Masyarakat Indonesia. Malang: Madani Media.

Darmastuti, Rini. (2013). Komunikasi Antarbudaya: Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Buku Litera Yogyakarta.

Darwis, M. (2013). Harmoni dan Disharmoni Sosial Etnis di Perkotaan (Studi Hubungan Sosial Etnis Makassar dengan Etnis Tionghoa di Makassar). Jurnal Socius.

Faidi, Ahmad. (2015). Suku Dayak: Suku Terbesar dan Tertua di Kalimantan. Makassar: Arus Timur.

Gunawan, Imam. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Indrawati. (2018). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Refika Aditama.

Irfani, Amalia. (2016). Pola Kerukunan Melayu dan Tionghoa di Kota Singkawang. Jurnal Dakwah.

Moleong, Lexy J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Noor, Juliansyah. (2017). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.

Paramita, Sinta dan Rose Mita Carissa. (2017). Hambatan Komunikasi Antar Etnis Etnis Dayak, Melayu, dan Tionghoa di Kota Pontianak. Jurnal INA-Rxiv.

Soekanto, Soerjono. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Tanggok, M. Ikhsan. (2017). Agama dan Kebudayaan Orang Hakka di Singkawang. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Wang, Andri. (2013). The Ancient Chinese Wisdom. Jakarta: Gramedia.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>