Representasi Identitas Androgini di Media Sosial

Main Article Content

Nadya Fhebrianty
Roswita Oktavianti

Abstract

Di dalam masyarakat Indonesia, masih banyak terjadi kesalahpahaman mengenai konsep androgini. Androgini memiliki stereotipe homoseksual seperti Lesbi, Gay, Biseks dan Transgender (LGBT). Padahal konsep awal androgini adalah konsep kesetaraan gender antara femininitas dan maskulinitas. Berbagai pandangan pro dan kontra muncul di tengah masyarakat. Namun, saat ini banyak orang yang beridentitas androgini berani memvisualisasikan dirinya di media sosial terutama Instagram. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses representasi androgini di media sosial Instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dan menggunakan metode penelitian fenomenologi. Subjek dari penelitian ini adalah tiga informan androgini. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah perilaku androgini dalam merepresentasikan diri di media sosial Instagram. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah androgini merepresentasikan diri di media sosial melalui tiga representasi. Pertama, representasi mental, di mana androgini bersikap acuh terhadap interaksi negatif di media sosial. Selanjutnya, representasi bahasa, di mana androgini memvisualisasikan dirinya dengan penggunaan bahasa yang biasa atau dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Terakhir yaitu representasi sosial, dengan adanya faktor dukungan sosial dari lingkungan sekitar, androgini berani memutuskan untuk terjun ke media sosial.

Article Details

How to Cite
Fhebrianty, N., & Oktavianti, R. (2019). Representasi Identitas Androgini di Media Sosial. Koneksi, 3(1), 274–281. https://doi.org/10.24912/kn.v3i1.6227
Section
Articles

References

Agustang, Andi Tenri Pada, Muh. Said, dan Rusman Rasyid. 2015. “Perkembangan Peran Jender Dalam Prespektif Teori Androgini”. Jurnal. Dipresentasikan pada Seminar Nasional Revolusi Mental dan Kemandirian Bangsa Melalui Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial dalam Menghadapi MEA (28-29 November): 1-8

Bungin, Burhan (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers

Bungin, Burhan. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

Davies, Sharyn Graham. (2018). Keberagaman Gender Di Indonesia. Jakarta:

Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Deaux, Kay dan Gina Philogene. (2001) Representations of the Social. Chicago: Blackwell

Hargreaves, Tracy. (2005). Androginy in Modern Literature. Basingstoke: Palgrave Macmillan

Hartley, J. (2010). Communication, Culture, and Media Studies, Konsep Kunci. Yogyakarta: Jalasutra

Herdiansyah, Haris (2010) Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika

M. Nisrina. (2015). Bisnis Online, Manfaat Media Sosial Dalam Meraup Uang. Yogyakarta: Kobis

Rahmani, Thea (2016). Pengunaan Media Sosial sebagai Penguasaan Dasar-dasar Fotografi Ponsel (Studi Deskriptif Kualitatif pada akun Instagram @kofipon). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian : Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualiatatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2017). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualiatatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suprapto, Tommy. (2011). Pengantar Ilmu Komunikasi dan Peran Manajemen dalam Komunikasi. Yogjakarta: Caps

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. (2011). Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>