Pengaruh Daya Tarik Drama Korea dan Persepsi Budaya Lokal Terhadap Perilaku Fanatisme Remaja di Indonesia
Main Article Content
Abstract
Budaya Korea Selatan kian menjamur dari tahun ke tahun hingga ke berbagai negara, salah satunya adalah tayangan drama Korea. Drama Korea dianggap sebagai salah satu penyebaran pop culture atau budaya pop terbesar di dunia. Secara umum, menjamurnya demam drama Korea dikarenakan cerita yang variatif dan menarik untuk ditonton. Selain itu para pemain yang tampan dan cantik juga menjadi salah satu faktor banyak orang yang cenderung tergila-gila atau bahkan memiliki sikap fanatisme dengan drama Korea. Banyak pula masyarakat yang membanding-bandingkan drama Korea dengan sinetron Indonesia mulai dari segi kualitas gambar, pemain dan juga jalan cerita yang disajikan. Perbandingan yang cukup signifikan ini memunculkan banyak persepsi terhadap budaya lokal. Metode penelitian yang dilakukan penulis adalah metode kuantitatif. Penulis menggunakan non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil uji t, didapatkan hasil bahwa Ho ditolak dan Ha diterima karena nilai signifikasi untuk drama Korea sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya drama Korea mempengaruhi perilaku fanatisme. Sedangkan untuk pada hasil uji F, Ho ditolak dan Ha diterima karena nilai signifikasi untuk drama Korea sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang artinya persepsi terhadap budaya lokal mempengaruhi perilaku fanatisme. Maka dapat disimpulkan bahwa daya tarik drama Korea dan persepsi budaya lokal mempengaruhi perilaku fanatisme.
Article Details
References
Baran, Stanley J., & Dennis K. Davis. (2010). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.
Dwiana, Ressi. (2014). Korean Wave, Imperialisme Budaya, dan Komersialisasi Media.
http://salamkorea.com/read/kpop-news/2014/03/asal-mula-demam-k-pop-di-indonesia/
Kellner, Douglas. (2010). Budaya Media: Cultural Studies, Identitas, dan Politik: Antara Modern dan Postmodern. Yogyakarta: Jalasutra.
Scott, David Meerman. (2010). New Rule of Marketing and PR: How to Use Social Media, Blogs, News Releases, Online Video, and Viral Marketing to Reach Buyers Directly, Wiley.
Setyanto, Yugih. (2016). Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Perusahaan dengan Media. Pangkal Pinang.
Sulianta, F. (2007). Seri referensi praktis: Konten internet, 71-72.