Studi Budaya Komunikasi Kelompok Kamisan di Depan Istana Negara
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui budaya komunikasi Kelompok Kamisan di depan Istana Negara. Penelitian ini mengambil lokasi di Jakarta yaitu di depan Istana Negara. Kelompok Kamisan dikenal dengan nama aksinya Aksi Kamisan. Aksi Kamisan dilakukan perihal menuntut tuntas kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia pada rezim Orde Baru. Kemudian didirikannya Kelompok Kamisan dan hingga sampai saat ini sudah berlangsung sebanyak 495 kali selama kurun waktu 10 tahun. Budaya Komunikasi yang ada dalam Kelopok Kamisan terciptanya aturan atau tatanan yang menjadi komitmen anggota Kamisan dalam menjalankan kegiatan Kamisan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori komunikasi, tujuan komunikasi, teori budaya dan teori budaya komunikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan dalam kegiatan Kamisan untuk mengetahui budaya komunikasi Kelompok Kamisan dan hambatan atau kendala yang dirasakan oleh Kelompok Kamisan. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah budaya komunikasi yang menjadi aturan serta komitmen Kelompok Kamisan dalam melakukan kegiatan setiap hari Kamis.
Article Details
References
Idrus, Muhammad. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Kuswarno, Engkus. (2008). Etnografi Komunikasi Suatu Pengantar dan Contoh Penelitiannya. Bandung : Widya Padjadjaran
Rakhmat, Jalauddin. (2001). Psikolog Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rudi, Alsadad. ( 2014, Mei 12). Jokowi Janji Tuntaskan Kasus 12 Mei. Retrieved Juni 14, 2017, from Nasional Kompas Online: http://nasional.kompas.com/read/2014/05/12/1800377/Jokowi.Janji.Tuntaskan.Kasus.12.Mei
Suriyanto. (2015, September 30). Derita Tahanan-Tahanan Politik 1965 Disetrum dan Kerja Paksa. Retrieved Juni 15, 2017, from CNN Indonesia Online : http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150929184112-20-81669/derita- tahanan-politik-1965-disetrum-dan-kerja-paksa/