Representasi Makna Etika Makan Budaya Jawa dalam Film Kersanan Ndalem

Main Article Content

Muhammad Hendi Malik
Gregorius Genep Sukendro

Abstract

"Representation of the Meaning of Javanese Culture Eating Ethics in the Kersanan Ndalem Film" which aims to see the connotation meaning, denotative meaning, and myths of Javanese culture eating ethics contained in the film Kersanan Ndalem. This research uses descriptive qualitative method. The subject of this research is the film Kersanan Ndalem which is a 28-minute documentary film. The data collection technique in this study used observation and documentation and analyzed using Roland Barthes' semiotics model. To test the validity of the data, it was done by collecting and checking some of the data which were deemed appropriate with this study. The results of this research are found various kinds of meanings contained such as: the meaning of politeness, the meaning of respect, the meaning of patience, the meaning of devotion to the meaning of resistance. The meaning of politeness and the meaning of patience can be seen in the tradition of “marak dhahar” carried out in the Yogyakarta Palace which teaches the younger about politeness and patience and respects the elders. The meaning of service can be seen in how the Abdi Dalem sincerely carry out the tasks they have served the Sultan last night. In addition, there is a meaning of struggle which can be seen from how the changes in the function of the banquet that are shown on film. It is hoped that this research can be a lesson for the community in interpreting eating ethics in Javanese culture.

 “Representasi Makna Etika Makan Budaya Jawa Dalam Film Kersanan Ndalem” bertujuan untuk mengetahui makna konotasi, makna denotasi, dan mitos dari etika makan Budaya Jawa yang terdapat dalam film Kersanan Ndalam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek dari penelitian ini adalah Film Kersanan Ndalem yang merupakan salah satu film dokumenter berdurasi 28 menit. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan Observasi dan Dokumentasi dan dianalisis menggunakan semiotika model Roland Barthes. Untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan cara tiangulasi dilakukan pengecekan dari beberapa data yang dianggap sesuai dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan berbagai macam makna yang terkandung seperti: makna kesopanan, makna penghormatan, makna kesabaran, makna pengabdian hingga makna perjuangan. Makna kesopanan dan makna kesabaran terlihat pada tradisi marak dhahar  yang dilakukan di Keraton Yogyakarta yang mengajarkan kepada yang lebih muda mengenai kesopan dan kesabaran serta mengormati kepada yang lebih tua. Makna pengabdian terlihat pada bagaimana para abdi dalem dengan tulus menjalankan tugas-tugas yang mereka emban semalam mengabdi kepada Sultan. Selain itu, terdapat makna perjuangan yang terlihat dari bagaimana perubahan fungsi dari jamuan makan yang ditampilkan. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat dalam memaknai etika makan dalam Budaya Jawa.

Article Details

How to Cite
Malik, M. H., & Sukendro, G. G. (2021). Representasi Makna Etika Makan Budaya Jawa dalam Film Kersanan Ndalem. Koneksi, 5(2), 289–294. https://doi.org/10.24912/kn.v5i2.10307
Section
Articles
Author Biographies

Muhammad Hendi Malik, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

Gregorius Genep Sukendro, Universitas Tarumanagara

Fakultas Ilmu Komunikasi

References

Darmoko., Kridalaksanan, H., Puspitorini, D., Rahyono, F. X., Widodo, S. (2001). Wiwara: Pengantar Bahasa dan Kebudayaan Jawa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dimyati. (2003). Perbedaan Orientasi Tujuan Berprestasi Belajar Pendidikan Jasmani Antara Etnis Jawa dan Tionghoa. Jurnal Psikologika, Volume. 8, No.15.2003. Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Hasanah, U., & Nulhakim, L. (2015). Pengembangan media pembelajaran film animasi sebagai media pembelajaran konsep fotosintesis. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA, 1(1), 91-106.

Herdiansyah, H. (2010). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 8.

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif (XXVII). Bandung: Remaja Rosdakarya Sobur,

Moleong, L. J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, cetakan ke-36. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Moss, S. & Tubb, S. L (2005). Human Communication: Konteks-Konteks Komunikasi (Deddy Mulyana & Gembirasari, Penerjemah.). Bandung: Remaja Rosdakarya

Mudjiyanto, B., & Nur, E. (2013). Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi. Jurnal Penelitian Komunikasi, Informatika dan Media Massa, 16(1), 75-81

Sari, W. P., Sukendro,G. G. (2019). Dunia Simbolis Lingkungan Abdi Dalem. Dalam W. P. Sari & L. Irena (Eds.), Komunikasi Kontemporer Dan Masyarakat (hlm. 376-284). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, P. (2015). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryadi, M. (2019) Potret Aktivitas Makan dalam Leksikon Jawa dan Nilai

Filosofi. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 14(3), 272-282.

Wahjuwibowo, I.S (2018) Semiotika Komunikasi Edisi III: aplikasi praktis untuk penelitian dan skripsi komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media

Widoyoko, E. P. (2014). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>