Penerapan Komunikasi Kesehatan Untuk Pencegahan Penyakit Leptospirosispada Masyarakat Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Sleman, Yogyakarta

Main Article Content

Endah Endrawati

Abstract

Abstract

Health communication is used as prevention of disease transmission Moyudan leptospirosis in the District, Sleman, Yogyakarta. Leptospirosis is a disease caused by rats urine contaminated with bacteria leptospira, the disease is contagious and deadly. The problem is that until now the District community Moyudan not know ways to prevent the spread of leptospirosis disease transmission. Researchers chose the practice of health communication application which was held in the village Sumberagung, Moyudan subdistrict, Sleman, Yogyakarta Special Province for the prevention of disease leptospirosis. By taking this case, the application of health communication can be analyzed. Patterns and strategies that can be applied to a reference to see the implementation of health communication at lain.Metode case study is a descriptive case study method. Object of research is the application of health communication practices for the prevention of leptospirosis were performed in village Sumberagung, Moyudan subdistrict, Sleman, Yogyakarta. The results showed that the application of health communication is influenced by three aspects, namely input, process and output. Health communication that do prove to bring about change in knowledge, attitudes and behavior in response to leptospirosis.


Abstrak

Komunikasi kesehatan adalah suatu proses penyampaian informasi kesehatan untuk mendorong perubahan perilaku individu maupun kelompok guna meningkatkan derajat kesehatan. Komunikasi kesehatan digunakan sebagai upaya pencegahan penularan penyakit leptospirosis di Kecamatan Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh urin hewan tikus yang tercemar bakteri leptospira, penyakit ini bersifat menular dan mematikan. Permasalahannya adalah hingga kini masyarakat Kecamatan Moyudan belum tahu cara-cara untuk mencegah penyebaran penularan penyakit leptospirosis. Peneliti memilih praktek penerapan komunikasi kesehatan yang diselenggarakan di Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk pencegahan penyakit leptospirosis. Dengan mengambil contoh kasus ini, penerapan komunikasi kesehatan dapat dianalisis. Pola-pola dan strategi yang diterapkan dapat menjadi referensi untuk melihat penerapan komunikasi kesehatan pada kasus lain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus deskriptif. Obyek penelitiannya adalah praktek penerapan komunikasi kesehatan untuk pencegahan penularan leptospirosis yangdilakukan di Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan komunikasi kesehatan dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu input, proses dan output. Komunikasi kesehatan yang dilakukan terbukti membawa perubahan pada pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam menanggapi penyakit leptospirosis.

Article Details

How to Cite
Endrawati, E. (2016). Penerapan Komunikasi Kesehatan Untuk Pencegahan Penyakit Leptospirosispada Masyarakat Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Jurnal Komunikasi, 7(1), 1–25. https://doi.org/10.24912/jk.v7i1.4
Section
Articles
Author Biography

Endah Endrawati, Universitas Gadjah Mada

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi

References

Atmonobudi, Billy K. Sarwono. (2005). Panduan Lapangan Merancang Strategi Komunikasi Kesehatan. Jakarta: Program STARH.

Azwar, S. (2003). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya (Edisi 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Babcock D.E., & Miller. (1994). Client Education: Theory and Practise. Philadelphia: Mosby.

Burnard, Philip. (1994). Effective Communication Skills for Health Professionals. London: Chapman & Hall.

Departement Of Health & Human Services. (n.d.). Making Health Communication Programs Work (Pink Book). U.S. Departement Of Health & Human Services.

Entjang, Indan. (1975). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Bagian Penerbitan dan Perpustakaan Biro V, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Ewles, Linda., & Ina, Simnett. (1994). Promosi Kesehatan Petunjuk Praktis (terjemahan Edisi 2). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Gochman, David S. (1988). Health Behavior Emerging Research Perspectives. New York: Plenum Press.

Graeff, Judith A., John P. Elder., & Elizabeth Mills Booth. (1996). Komunikasi untuk Kesehatan dan Perubahan Perilaku (terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hardy, L.K., & Coutts, LC. (1985). Teaching for Health: The Nurse as Health Educator. Singapura: Longman Singapore Publisher Ltd.

Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Universitas Indonesia, dan USAID. (2005). Panduan Lapangan Merancang Strategi Komunikasi Kesehatan. Jakarta: Program STARH.

Liliweri, Alo. (2009). Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maha, Masri S. (2006). Gejala Klinis dan Pengobatan Leptospirosis. Jakarta: Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

Mantra, I.B. (1997). Strategi Penyuluhan Kesehatan. Jakarta: Departeman Kesehatan Republik Indonesia.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Rakhmat, J. (2002). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Widoyono. (2008). Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasannya. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Yin, Robert K. (2006). Studi kasus: Desain dan Metode (terjemahan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Yuliarti, Nurhaeti. (2007). Hidup Sehat Bersama Hewan Peliharaan. Yogyakarta: Andi Offset.