Implementasi Delapan Fungsi Keluarga di Provinsi Jawa Tengah

Main Article Content

Urip Tri Wijayanti
Deybie Yanti Berdame

Abstract

Families contribute to the physical and psychological development of children, families are also very influential on children's achievement. In theory the family has eight family functions ranging from religious functions, socio-cultural, love, protection, reproduction, socialization and education, economics, and environmental development. These eight functions are expected to be a guide for the lives of Indonesian families. Besides that, it is a prerequisite, reference and lifestyle of every family in order to realize a prosperous and quality family. The magnitude of the family's role, the Representative of the Central Java Province BKKBN and the Family Planning Regional Organization (KB OPD) spread in 35 districts/cities do not remain silent in responding to eight family functions, one of which is by socializing to the public. After efforts to socialize, interesting things to study the application of eight family functions, the study aims to: (1) analyze the adolescent reproductive health program, planned family planning, exposure to population information, family planning and adolescent reproductive health and empowerment and family resilience that produce level estimation results provinces, and (2) describe the latest National Medium Term Development Plan (RPJMN) Performance Indicators. The target of the survey is family, namely the wife and husband, but primarily the wife. Family respondents in this survey were 2.275 respondents. Data collection uses structured questionnaires that have been installed on smartphones. The results showed that in general respondents (88, 6%) never heard / knew about eight family functions. In general application has been implemented even though there are still respondents who do not know. So basically the respondents did not understand the eight family functions but in practice they have implemented. For this reason, it is necessary to socialize eight family functions to families, socialization is carried out by packaging through creative IEC (communication, information and education) so that messages can be conveyed clearly.

 

 

Keluarga berkontribusi pada perkembangan fisik maupun psikis anak-anak, keluarga juga sangat berpengaruh pada prestasi anak. Secara teori keluarga memiliki delapan fungsi keluarga mulai dari fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan. Delapan fungsi tersebut diharapkan menjadi pedoman kehidupan keluarga-keluarga Indonesia. Selain itu menjadi prasyarat, acuan, dan pola hidup setiap keluarga dalam rangka terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas. Besarnya peranan keluarga tersebut, maka perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) provinsi Jawa Tengah dan Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPD KB) yang tersebar di 35 kabupaten/kota tidak tinggal diam dalam merespons delapan fungsi keluarga, salah satunya dengan mensosialisasikan kepada masyarakat. Setelah upaya mensosialisasikan, hal menarik untuk dikaji penerapan delapan fungsi keluarganya, maka penelitian bertujuan untuk: (1) menganalisis tentang program kesehatan reproduksi remaja, keluarga berencana, keterpaparan informasi kependudukan, KB dan Kesehatan Reproduksi Remaja serta pemberdayaan dan ketahanan keluarga yang menghasilkan estimasi hasil tingkat provinsi, dan (2) mendeskripsikan Indikator Kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) terbaru. Sasaran surveinya keluarga yakni istri dan suami, namun utamanya istri. Responden keluarga dalam survei ini sebanyak 2.275 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner terstruktur yang sudah terinstal pada smartphone. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa secara umum (88,6%) responden tidak pernah mendengarkan/mengetahui tentang delapan fungsi keluarga. Dalam penerapannya secara umum sudah menerapkan meskipun masih ada responden yang tidak mengetahui. Intinya, responden tidak memahami delapan fungsi keluarga namun pada prakteknya sudah menerapkan. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi delapan fungsi keluarga pada keluarga-keluarga, sosialisasi dilakukan dengan mengemas melalui KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kreatif agar pesan-pesan dapat tersampaikan secara jelas.

Article Details

How to Cite
Wijayanti, U. T., & Berdame, D. Y. (2019). Implementasi Delapan Fungsi Keluarga di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Komunikasi, 11(1), 15–29. https://doi.org/10.24912/jk.v11i1.2475
Section
Articles
Author Biographies

Urip Tri Wijayanti, BKKBN Provinsi Sulawesi Utara

Peneliti Pertama 

BKKBN

Deybie Yanti Berdame, BKKBN

Widyaiswara Muda

BKKBN Provinsi Sulawesi Utara

References

Basri, Hasan. (2004). Merawat Cinta Kasih. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). (2013). Program Genre dalam Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja Ditinjau dari Aspek Delapan Fungsi Keluarga. Jakarta: BKKBN Pusat.

BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). (2016). Laporan Survei Kinerja Indikator RPJMN Tahun 2016. Jakarta: BKKBN Pusat.

CFRR (Centre for Reproductive Rights). (2013). Accountability for Child Marriage: Key U.N. Recommendations to Governments in South Asia on Reproductive Health and Sexual Violence (Fact Sheet). New York: CFRR. , p. 4.

Kim, M. et al. (2013). When do laws matter? National minimum-age-of-marriage laws, child rights, and adolescent fertility 1989-2007.Law & Society Review, 47(3): 589-591.

Fall, Caroline H. D., Harshpal Singh Sachdev, Clive Osmond, et al. (2015). Association between maternal age at childbirth and child and adult outcomes in the offspring: A prospective study in five low-income and middle-income countries (COHORTS collaboration). Lancet Glob Health. 3: e366-377.

Kirom, Anwar. (2014). Pengaruh Keharmonisan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Anak. diakses 22 September 2018. https://www.academia.edu/27919458/ pengaruh_keharmonisan_keluarga_terhadap_prestasi_anak.

Mason JB, Shrimpton R, Saldanha LS, Ramakrishnan U, Victora CG, Girard AW, et al. (2014). The first 500 days of life: policies to support maternal nutrition. Global Health Action, 7..; and Prentice, A.M. et al. (2013).Critical windows for nutritional interventions against stunting.American Journal of Clinical Nutrition. 97(5): 911-918.

Nidhomuddin. (2012). Pandangan Vygotsky tentang Perkembangan Kognitif. diakses 23 September 2018. https://nidhomuddin01.wordpress.com/2012 /12/19/pandangan-vygotsky-tentang-perkembangan-kognitif/.

Soelaeman, M.I. (1978). Pendidikan Dasar Keluarga. Bandung: IKIP.

Vit. (2013). Orang Tua yang Pilih Kasih Pengaruhi Kesehatan Mental Seluruh Keluarga. Diakses 18 September 2018. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2174405/orang-tua-yang-pilih-kasih-pengaruhi-kesehatan-mental-seluruh-keluarga.

Wijayanti, Urip Tri. (2018). Kendala-Kendala BKB (Bina Keluarga Balita) Holistik Integratif di Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Komunikasi. 10(1): 65-76. https://journal.untar.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/205/1272