Strategy Analysis of Storytelling in Communicating Marriage Age Maturity Program in The Society

Main Article Content

Nilam - Wardasari
Yun Fitrahyati Laturrakhmi
Azizun Kurnia Illahi

Abstract

Even though some measures to reduce the incidence rate of child marriage have being undertaken for years, the implementation of the marriage act, Undang-undang No.16/2019, has been strengthening the implementation of Program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), a national program to reduce the incidence rate of child marriage in Indonesia. Under these circumstances, communication holds an essential role in that program, mainly to reach behavioral and social changes among community as the main target of the program. A number of previous research still focused on the role of communicators and the communication effectiveness of the program. Through narrative paradigm framework, the present study is conducted to explore story-telling strategies performed by extension agents in Kabupaten Pasuruan, a distric where the incidence rate of child marriage is relatively high. Data gathered through FGDs and indepth interviews which involved extension agents of Program PUP in Kabupaten Pasuruan, local authority that concerns in family welfare and women empowerment, and Muslimat NU – those directly involved in the communication and education process towards PUP Program. Through interactive analysis presented by Miles, Huberman & Saldana (2014), this study revealed that within their strory-telling strategies, the extension agents as a story-teller tends to performed themselves in a more symmetrical relationship with their audiences. In order to involve their audiences to their stories, the extension agents employed Islamic based stories. From the structural narration, it is clear that they use humor and mitos to convince their audiences to avoid child marriage. The stories used also performed both structural and characterological coherence. However, in some stories, there are still lack of material coherence. 

 

Meskipun penanganan masalah pernikahan usia anak telah sejak lama dilakukan, berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perkawinan semakin memperkuat pelaksanaan Program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) sebagai langkah konkret penanganan tingginya pernikahan usia anak di Indonesia. Komunikasi pada akhirnya turut memegang peranan kunci dalam proses pelaksanaan program khususnya untuk mencapai perubahan dalam level masyarakat sasaran. Berkaitan dengan PUP, berbagai riset terdahulu masih banyak berfokus pada peran komunikator serta efektivitas proses pengomunikasian program. Melalui kerangka narrative paradigm, penelitian ini hadir dengan tujuan mengeksplorasi strategi komunikasi berbasis storry-telling yang telah dilakukan oleh para penyuluh lapangan di wilayah Kabupaten Pasuruan, wilayah dengan jumlah pernikahan usia anak yang cukup tinggi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui FGD dan wawancara dengan melibatkan para penyuluh lapangan Program PUP di Kabupaten Pasuruan, dinas terkait, serta Muslimat NU yang terlibat langsung dalam proses edukasi terkait PUP. Melalui analisis interaktif Miles et al (Miles, M.B; Hubberman, A.M,; Saldana, 2014), disimpulkan bahwa melalui strategi story-telling yang digunakan, para penyuluh selaku pencerita berusaha memposisikan dirinya dengan membawakan cerita yang didasarkan pada penggunaan kisah-kisah dalam sejarah Islam untuk melibatkan target audiens di dalam cerita mereka. Dari struktur narasi yang digunakan, secara umum cerita yang disampaikan melibatkan humor dan mitos dan telah dapat memenuhi koherensi struktural dan karakterologis. Akan tetapi, terdapat beberapa cerita yang belum menunjukkan koherensi material.  

Article Details

How to Cite
Wardasari, N. .-., Laturrakhmi, Y. F., & Illahi, A. K. (2021). Strategy Analysis of Storytelling in Communicating Marriage Age Maturity Program in The Society. Jurnal Komunikasi, 13(2), 233–250. https://doi.org/10.24912/jk.v13i2.11093
Section
Articles
Author Biographies

Nilam - Wardasari, Universitas Brawijaya

Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi

Yun Fitrahyati Laturrakhmi, Universitas Brawijaya

Jurusan Ilmu Komunikasi

Azizun Kurnia Illahi, Universitas Brawijaya

Jurusan Ilmu Komunikasi

References

Allen, M. (2017). Communication Research Methods. Sage Publications.

Aminullah. (2017). Upaya pendewasaan usia perkawinan (analisis pandangan tokoh agama terhadap program pendewasaan usia perkawinan (PUP) badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) wilayah D.I. Yogyakarta. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. (2017). Persentase Perempuan Jawa Timur Usia 10 Tahun Ke Atas yang Kawin di Bawah Umur (Kurang dari 17 Tahun) menurut Kabupaten/Kota, 2009-2016. BPS Provinsi Jawa Timur (Statistics Jawa Timur).

Dahlstrom, Michael F & Ho, S. S. (2012). Ethical Considerations of Using Narrative to Communicate Science. Sage Publication: Science Communication, 34(5), 592–617.

Gilovich, T., & Griffin, D. (2012). Introduction – Heuristics and Biases: Then and Now. In Heuristics and Biases. https://doi.org/10.1017/cbo9780511808098.002

Griffin, jill. (2009). Customer loyalty: how to learn it, how to keep it. Erlangga.

Hasanah, U; Tarma; Jaelani, M. W. (2019). Pengaruh Implementasi Substansi Program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) terhadap Pengambilan Keputusan Menikah di Usia Dini pada Remaja. Jurnal Kesejahteraaan Keluarga Dan Pendidikan, 6(2).

Hinyard, Leslie J; Matthew, W. K. (2007). Using Narrative Communication as a Tool for Health Behavior Change: A Conceptual, Theoretical, and Empirical Overview. Sage Journal: Health Education & Behavior, 34(5), 777–792. https://doi.org/10.1177/1090198106291963

Husnida, N., Halimatussaadiah, M. (2018). Efektivitas sosialisasi konseling sebaya terhadap pengetahuan pendewasaan usia perkawinan (PUP) di Kelurahan Rangkasbitung Barat Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak. Jurnal Medikes, 5(2), 120–131.

Inayati, I. N. (2015). Perkawinan Anak di Bawah Umur dalam Perspektif Hukum, HAM dan Kesehatan. Jurnal Bidan " Midwife Journal ", 1(2), 46–53. https://media.neliti.com/media/publications/234071-perkawinan-anak-di-bawah-umur-dalam-pers-ed3d3e52.pdf

Kriyantono, R. (2013). Teori Public Relations Perspektif Barat Dan Lokal. Kencana Prenada Media Group.

Larson, C. U. (2007). Persuasion: Reception and Responsibility. Wadsworth.

Lexy J. Moleong, D. M. . (2017). Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Rosda.

Li, Jia; Tang, Jie; Liu, Xuan & Ma, L. (2019). How do users adopt health information from social media? The narrative paradigm perspective. Sage Journal: Health Information Management JournalHealth Information Management Journal, 48(3), 116–126.

Ma’rif, F. (2018). Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sosial budaya dengan sikap remaja terkait pendewasaan usia perkawinan. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 7(1), 39–48.

Mefalopulos, P. (2008). Development communication Sourcebook: broadening the boundaries of communication. The World Bank. https://doi.org/10.1596/978-0-8213-7522-8

Melkote, S. R. (2018). Communication for development and social change: an introduction. Journal of Multicultural Discourses, 13(2), 77–86. https://doi.org/10.1080/17447143.2018.1491585

Melkote, S., & Steeves, H. L. (2015). Place and role of development communication in directed social change: a review of the field. Journal of Multicultural Discourses, 10(3), 385–402. https://doi.org/10.1080/17447143.2015.1050030

Miles, M.B; Hubberman, A.M,; Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis, a method sourcebook, edition 3. Sage Publications.

Mulyana, D. (2011). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. PT. Rosdakarya.

Neuman, W. L. (2014). Social Research Methods Qualitative And Quantitative Approaches. Pearson.

Putri, I.M., Rosida, L. (2019). Peningkatan Pengetahuan Program Pendewasaan Usia Perkawinan di Karang Taruna Angkatan Muda Salakan Bantul, Yogyakarta. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan, 1(1), 5–11.

Reni Kartikawati, D. (2014). Dampak Perkawinan Anak di Indonesia. Jurnal Studi Pemuda, 3(1), 2–16. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/studipemudaugm.32033

Robert T. Craig and Heidi L. Muller. (2007). Theorizing Communication: Readings across Traditions. In Sage Publication. Sage Publications.

Rulistyana, E. (2017). Pengetahuan remaja tentang program pendewasaan usia perkawinan (PUP). Jurnal Ners Dan Kebidanan, 4(1), 79–84. https://doi.org/10.26699/jnk.v4i1.ART.p079-84

Sobur, A. (2014). Komunikasi Naratif: Paradigma, Analisis Dan Aplikasi. Remaja Rosdakarya.

Wahyuningrum, D.M., Gani, H.A., Ririanty, M. (2015). Upaya promosi kesehatan pendewasaan usia perkawinan oleh pusat informasi konseling remaja. E-Jurnal Pusataka Kesehatan, 3(Kesehatan), 186–192.

West, Richard & Lynn H, T. (2008). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi (3rd ed.). Salemba Humanika.

West, R., & Turner, L. H. (2019). Introducing Communication Theory. In Making Sense of Messages. https://doi.org/10.4324/9781351130127-13

Wright-St Clair, V., Reid, D., Shaw, S. and Ramsbotham, J. (2014). Evidence-based Health Practice. Oxford University Press.