TEMPAT SANTAI DI BLOK M

Main Article Content

Ricky Setiadi
J.M. Joko Priyono Santoso

Abstract

Blok M region is part of the DKI Jakarta which never stops its activities. This is because Blok M is one of the business and office areas where work is dominated by traders and employees to provide primary and secondary daily life. As a result of the high levels of activity is stress level growing in the Blok M region. Another problem that causes stress levels in the Blok M area is that the surrounding buildings are unhealthy. A building is either lacking in light and in air, causing tedium, boredom, and depression as a result of minimum the open space. Therefore, the need an area for a relaxation, recreation, and socialization which stately privacy, can slip in and out of here safely and comfortably without certain restrictions. The goal was to relax the thought and energy of each individual in the Blok M region. The study using two methods of both primary and secondary data collection and comparative methods. The research result suggests a third place in Blok M in response to the conditions and issues. It is proposed in the building with the application of biopihilic design of open and green space and a related activity program that is expected to help reduce someone's stress levels a sa result of daily activities in the Blok M region. A major program of this project is foot bathtub, theme onsen, temper clinic, sleeping areas, viewing areas, and the coffee shop which is divided into some space that aims to bridge the social activity that can reach people with no boundaries in the Blok M region.

 

Keywords:  stress; relaxing; recreation

 

Abstrak

Kawasan Blok M yang merupakan bagian dari DKI Jakarta yang tidak pernah berhenti aktivitasnya. Hal ini dikarenakan kawasan Blok M salah satu kawasan perniagaan dan perkantoran yang dominasi pekerjaannya adalah pedagang dan karyawan guna memenuhi kehidupan sehari-hari baik primer dan sekunder. Akibat dari padatnya aktivitas timbulah tingkat stress pada kawasan Blok M. Permasalahan lain yang mengakibatkan tingkat stres meningkat di kawasan Blok M adalah  padatnya bangunan sekitar yang tidak sehat. Bangunan sekitar kurang adanya cahaya maupun udara yang masuk, menyebabkan rasa jenuh, bosan, dan tertekan akibat ruang terbuka yang minim. Oleh karena itu dibutuhkannya area bersifat relaksasi, rekreasi, dan sosialisasi yang sifatnya publik namun privasi, dapat keluar-masuk secara aman dan nyaman tanpa adanya batasan-batasan tertentu. Tujuannya untuk merelaksasi pikiran dan tenaga setiap individu yang berada di kawasan Blok M. Penelitian ini menggunakan dua metode yakni metode pengumpulan data baik secara primer dan sekunder serta metode komparatif. Dari hasil penelitian maka di usulkan sebuah third place di kawasan Blok M dalam menanggapi kondisi dan isu tersebut. Diusulkan dalam bangunan adanya penerapan biopihilic design berupa ruang terbuka dan hijau serta program  kegiatan berkaitan yang diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat stres pada seseorang sebagai akibat dari aktivitas yang dilakukan setiap hari di kawasan Blok M. Program utama dalam proyek ini yaitu berupa foot bathtub, theme onsen, temper clinic, area tidur, area nonton, dan coffee shop yang terbagi beberapa ruang yang bertujuan untuk mewadahi aktivtias sosial yang dapat merangkul masyarakat tanpa adanya batasan tertentu di kawasan Blok M.

Article Details

Section
Articles

References

Mangunwijaya, YB. (1992). Wastu Citra. Jakarta: PT. Gramedia.

Oldenburg, R. (1989). The Great Good Place. USA: Da Capo Press.

Romadhani, I., Suryawan. A. (2017). Desain Ruang Relaksasi untuk Stres di Perkotaan dengan Penerapan Biophilic Design. 6 (2). 2337-3520.

Suyono., Triyono., Handarini, D. (2016). Keefektifan Teknik Relaksasi untuk Menurunkan Stres Akademik Siswa SMA. 4 (2), 115-120.

Tibbalds, F. (1992). Making People-Friendly Towns: Improving The Public Environment In Towns And Cities. Longman, Harlow, Essex.

Firdhy, E. C. (2020). Jakarta: Kota dengan Tingkat Stress Ke Enam Dunia. https://data.tempo.co/read/594/jakarta-kota-dengan-tingkat-stress-ke-enam-dunia (di akses tanggal 12 February 2020).