MUSIUM INTERAKTIF SENI DAN DESAIN

Main Article Content

Melanie Regina
Suwardana Winata

Abstract

Point of view for looking artworks is not passsive anymore. Techonolgy development changed the museum paradigm. Those contemporaneity give huge impact for designing museum. The biggest critic of the museum well known about historical which contain educative value in it, currently that’s changing are passive to active, closeness to openess. Pattern of human interaction consubstantiate one each other, that’s added with nature reformation which has been invented a artwork. Art is not just about visualization, it is about a point of view which reflects among human, object, and nature. Museum of interactive art and design reveals about a meaning of interaction, this museum is going to locate in urban which have a high density and high urbanization. Community is formed from similarities and differences perception about places. Interaction approach will be able to deliver a content of human perseptiveness. “Five Senses of Human” as tools in this museum. These tools will be lead the visitor to have awareness about artworks (that contain five senses of human”. Design equips with a lot of nature experiences, it is will be able to dissociate urban complexity and the design will be able to contemplate citizens from rushed activities. The design contain functions to boost urban productivity and provide positive environment to be 24-hours city. Museum of Interactive art and design presents sustainable environment, to provide the citizens to have awareness about nature and support productivity as a needs in the future.

 

Abstrak

Perilaku manusia melihat karya seni bukanlah menjadi hal yang pasif. Perkembangan teknologi mengubah paradigma sebuah objek (karya seni) dalam museum.  Kesejamanan tersebut memberikan dampak yang besar di dalam desain perancangan museum. Museum yang kita kenal sebagai bangunan yang penuh dengan nilai historikal dengan nilai edukatif didalamnya menjadi berubah, yang bersifat pasif menjadi aktif, yang tertutup menjadi terbuka. Pola interaksi manusia dan objek melebur satu sama lain ditambah dengan sebuah reformasi alam yang menjadi representasi dari terciptanya sebuah karya seni. Seni bukanlah soal karya yang terlihat, tetapi seni adalah sebuah pandangan yang tercermin antara manusia, obyek dan alam. Museum Interaktif seni dan desain bercerita tentang sebuah makna interaksi, desain ini terletak di konteks perkotaan yang sangat padat. Komunitas yang tercipta karna adanya sebuah kesamaan maupun perbedaan persepsi dengan pengalaman sebuah ruang. Pendekatan akan interaksi tersebut melahirkan sebuah konten yang mengarah kepada kepekaan manusia akan pancaindra. “Lima Pancaindra Manusia” menjadi sebuah alat dari museum interaktif seni dan desain ini. Konten yang akan menggiring pengunjung untuk lebih peka terhadap karya seni yang sangat erat dengan pancaindra. Desain perancangan dilengkapi dengan pengalaman-pengalaman akan representasi alam, menghilangkan sebuah kepenatan dari hiruk pikuk kota dan menjadi tempat untuk manusia berkontemplasi dari kesibukan perkotaan. Desain dilengkapi dengan fungsi yang menunjang produktifitas kota dan menghadirkan lingkungan yang positif untuk menjadikan kota yang hidup selama 24 jam.  Museum interaktif seni dan desain hadir untuk lingkungan yang berkelanjutan, mewadahi masyarakatnya untuk semakin peka akan sebuah lingkungan dan menunjang produktifitas yang menjadi sebuah kebutuhan di masa yang akan datang.

Article Details

Section
Articles

References

Handerson, J. (2001). In : Sun Huo (Ed) Trans. Museum Architecture. Beijing : China Light Industry Press.

Zhang, J. Z. C. (1998). Exhibition Architecture. Nanchang : Jiangxi Science and Technology Press.

Spirn, AW, “Air quality at the Street Level: Strategies for Urban Design”,

Cambridge, Harvard Graduate School of Design (1986) diunduh 15 Juni 2019,

http://web.mit.edu/nature/archive/student_projects/2009/jcalamia/Frame/06_canyonpollution.html

http://urbanplanning.uonbi.ac.ke/sites/default/files/cae/artsdesign/urbanplanning/T2-2%20-%20URBAN%20ANALYSIS.pp diunduh 18 Juni 2019