PENERAPAN METODE KESEHARIAN PADA DESAIN KAMPUNG SUSUN SEBAGAI STRATEGI PERBAIKAN PERMUKIMAN DI KAMPUNG APUNG
Main Article Content
Abstract
Kampung Apung is located in Cengkareng District, which is one of the sub-districts that is often affected by annual floods. In addition, the land around Kampung Apung was elevated twice due to the construction for industrial factories and warehouses resulted in the houses of the residents of Kampung Apung being lower than the surrounding area, as a result, Kampung Apung was permanently flooded. Many residents of Kampung Apung began to move due to permanent flooding, but there were also residents who chose to stay because of the collective memory in Kampung Apung. Although the residents of Kampung Apung have adapted to the surrounding environment, this still results in the residential buildings continuing to experience physical degradation and has a direct impact on the quality of life of the residents of Kampung Apung, for example, lack of access to clean water, semi-permanent buildings that must be repaired regularly, to waste problems due to permanent flooding. As a result, the quality of life of the residents of Kampung Apung continues to deteriorate over time. The ultimate goal of this project is to improve the quality of life for the residents of Kampung Apung by providing affordable housing designed using the “everydayness” method to produce housing with additional programs based on the daily lives of the residents of Kampung Apung. The final form of the project is vertical housing in the strategy of Kampung Susun.
Keywords: Degradation; Everydayness; Kampung Susun; Life Quality
Abstrak
Kampung Apung terletak di Kecamatan Cengkareng, yang merupakan salah satu kecamatan yang sering terdampak banjir tahunan. Peninggian tanah di sekitar Kampung Apung sebanyak dua kali akibat pembangunan pabrik industri dan pergudangan mengakibatkan rumah warga Kampung Apung lebih rendah dibandingkan sekitar, akibatnya Kampung Apung terendam banjir permanen. Banyak warga Kampung Apung yang mulai berpindah akibat banjir permanen, tetapi ada juga warga yang memilih bertahan karena adanya memori kolektif di Kampung Apung tersebut. Walaupun warga Kampung Apung telah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, hal ini tetap mengakibatkan bangunan hunian terus mengalami degradasi fisik dan berdampak langsung pada kualitas hidup warga Kampung Apung, misalnya akses air bersih yang kurang, bangunan semi-permanen yang harus dibenahi secara rutin, hingga permasalahan sampah akibat banjir permanen. Akibatnya, kualitas hidup warga Kampung Apung terus memburuk seiring berjalannya waktu. Tujuan akhir proyek ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup warga Kampung Apung dengan menyediakan hunian terjangkau yang didesain menggunakan metode “keseharian” agar menghasilkan hunian dengan program tambahan berdasarkan keseharian warga Kampung Apung. Bentuk akhir proyek berupa hunian vertikal dengan strategi Kampung Susun.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur/ STUPA Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International LicenseReferences
Ary, M. F., Rondonuwu, D. M., & Warouw, F. (2018). Kampung Susun di Manado (Social Design). Jurnal STUPA, 1-9.
Badan Pusat Statistik Kota Adm. Jakarta Barat. (2017). Cengkareng Dalam Angka 2017. Jakarta Barat: Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Barat.
Bawole, P. (2020). Pengembangan Kampung Kota sebagai Salah Satu Alternatif Tujuan Wisata Minat Khusus. Jurnal Teknik Arsitektur, 121-132.
Bawole, P., Darsono, P., Prawoto, E. A., & Guspara, W. (2015). The Development of Low-Income Settlement by Community Driven Strategy and Introducing Batik Home Industry. Journal of US-China Public Administration, 876-889.
Dekoruma, K. (2021, Februari 26). 5 Jenis Rumah Susun yang Harus Kamu Ketahui, Jangan Salah Paham! Retrieved April 11, 2022, from dekoruma.com: https://www.dekoruma.com/artikel/117813/jenis-rumah-susun
Fikaz, L. (2021, Januari 16). Jakarta Perlu Belajar Penataan Kampung Kota dari Thailand? Retrieved April 11, 2022, from KalderaNews: https://www.kalderanews.com/2021/01/jakarta-perlu-belajar-penataan-kampung-kota-dari-thailand/
Hoogduyn, R. (2014). Urban acupuncture: Revitalizing urban areas by small scale interventions. Stockholm: Blekinge Tekniska Högskola.
Lerner, J. (2014). Urban Acupuncture - Celebrating Pinpricks of Change that Enrich City Life. Washington DC: Island Press.
Nassar, U. A. (2021). Urban Acupuncture in Large Cities: Filtering Framework to Select Sensitive Urban Spots in Riyadh for Effective Urban Renewal. Journal of Contemporary Urban Affairs, 5(1), 1-18. doi:https://doi.org/10.25034/ijcua.2021.v5n1-1
Nurulhuda, D., Purwani, O., & Musyawaroh. (2020). Living with risk: Kampung Apung's adaptation to flood. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science 778 (pp. 1-10). Surakarta: IOP Publishing.
Raditya, D. (2020, Oktober 5). Jangan Lupa Kampung Kota. Retrieved from FISIPOL UGM Creative HUB: https://chub.fisipol.ugm.ac.id/2020/10/05/jangan-lupa-kampung-kota/
Rahayu, E. (2015, Juni 24). Menilik Kembali Kampung Kota Kita. Retrieved April 11, 2022, from Kompasiana: https://www.kompasiana.com/tataplanologiits2010/552c6c086ea834c7188b4583/menilik-kembali-kampung-kota-kita
Ramadanta, A. (2010). Kajian Tipologi dalam Pembentukan Karakter Visual dan Struktur Kawasan (Studi Kasus: Kawasan Ijen, Malang). Jurnal SMARTek, 130-142.
Santoso, B. Y., & Choandi, M. (2022). Penerapan Konsep Re-Thinking Typology pada Hunian Vertikal untuk Dewasa Muda di Lahan Berkontur, Cisarua. Jurnal STUPA, 153-168.
Soukotta, J., Sompie, B. F., & Timboeleng, J. (2013). Evaluasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Rusunawa (Studi Kasus : Rusunawa Wangurer, Tangoko dan Unsrat). Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, 35-41.
Sudrajat, U. (2016, Mei 23). Karakter Desa Mengalami Degradasi. Retrieved April 4, 2022, from PikiranRakyat.com: https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01256408/karakter-desa-mengalami-degradasi-369811
Suryani, S. (2016, September 19). Kampung Susun Manusiawi Kampung Pulo. Retrieved April 19, 2022, from https://medium.com: https://medium.com/forumkampungkota/kampung-susun-manusiawi-kampung-pulo-4eb363c74b31
Sutanto, A. (2020). Peta Metode Desain. Jakarta: Universitas Tarumanagara.
Suwandi, R. (2022, Februari 23). Wawancara Langsung dengan Pak RT Kampung Apung. (O. S. Tandika, Interviewer)
Ulfiana, A. D. (2021, November 15). Jakarta is sinking. Here's how to stop this. Retrieved Juni 26, 2022, from TheJakartaPost: https://www.thejakartapost.com/opinion/2021/11/15/jakarta-is-sinking-heres-how-to-stop-this.html