PEMBENTUKAN RUANG BERHUNI KOLEKTIF DI KELURAHAN PEGADUNGAN DAMPAK PANDEMI COVID-19

Main Article Content

Florencia Sentosa
Budi Adelar Sukada

Abstract

Covid-19 pandemic that attacks the population of Indonesia since March 2020 affects the human way of living. Even though this pandemic will probably end, the impacts will last for a long time. People’s daily activities are disrupted and hampered, especially those in the suburban area such as in Pegadungan Sub-districts which to carry out the activities they have to commute o the center of the city. This causes less social interaction, limited interaction with nature, and increases technology using that impact human physical and mental health deterioration. Therefore, a new architectural space with recreation and work programs on a neighborhood scale is needed as a collective dwelling space that can provide benefits for local communities to do their activities. To achieve this goal, data and analysis are needed relating to the location, user target, issues, and problems that occur. The application of Wellness Architecture with a Biophilic Design Approach as a design method, such as the use of natural air, natural light, and natural connections into the buildings, is expected to create an ideal and healthy architecture for physical, emotional well-being, an balance in living. So that, it can create good, resilient, and sustainable settlements and environments.

 

Keywords:  Covid-19; Neighborhood; Recreation and Work

 

Abstrak

Pandemi Covid-19 yang menyerang penduduk Indonesia sejak Maret 2020 memberikan pengaruh terhadap cara berhuni manusia. Walaupun pandemi ini mungkin akan berakhir, namun dampak yang dihasilkan akan bertahan dalam waktu yang panjang, Aktivitas masyarakat sehari-hari menjadi terganggu dan terhambar khususnya masyarakat di pinggir perkotaan seperti di Kelurahan Pegaadungan yang mana untuk melakukan aktivitasnya harus berkomuter ke pusat kota.  Hal ini menyebabkan interaksi sosial berkurang, interaksi dengan alam terbatas, dan peningkatan penggunaan teknologi yang akan berdampak pada penurunan kesehatan fisik dan mental manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan wadah arsitektur baru dengan program rekreasi dan bekerja di skala lingkungan sebagai ruang berhuni kolektif yang dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat lokal untuk beraktivitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan pengumpulan data dan analisis terkait lokasi, target pelaku, isu dan permasalahan yang terjadi. Penerapan Wellness Architecture dengan Pendekatan Desain Biofilik sebagai metode perancangan, seperti penggunaan udara alami, cahaya alami, dan koneksi alam ke dalam bangunan diharapkan dapat menciptakan arsitektur yang ideal dan sehat bagi kesejahteraan fisik, emosional, dan keseimbangan dalam berhuni. Sehingga dapat menciptakan permukiman dan lingkungan yang baik, tangguh, dan berkelanjutan.

 

Article Details

Section
Articles

References

Adesoye, A. A. & Ajibua, M. A. (2015). Exploring the Concept of Leisure and Its Impact on Quality of Life. American Journal of Social Science Research, Vol. 1 No.2

Browning, W.D., Ryan, C.O., & Clancy, J.O. (2014). 14 Patterns of Biophilic Design. New York: Terrapin Bright Green, LLC.

Hasana, D.W. (2017). Pemanfaatan Waktu Belajar Siswa Diluar Jam Belajar Sekolah pada Siswa SMA Negeri 1 Bangkinang. JOM FISIP, Vol. 4 No. 2.

Kemenkeu RI. (2017). Transparansi Informasi Kebijakan Fiskal. Media Keuangan, Vol. 12, No 119.

Norberg-Schulz, C. (1985). The Concept of Dwelling: On the Way to Figurative Architecture. New York: International Publications, Inc.

Partridge, E. (1985). A Short Etymological Dictionary of Modern English. London: Routledge.

Daniels, S. (2019). 3 Example of Wellness Architecture for Your Home. Dig this Desain. Diakses pada 30 Desember 2021 dari: https://digthisdesign.net/design-architecture/3-examples-of-wellness-architecture-for-your-home/

Gunn, L., King, T., Mavoa, S. (2016). Identifying Destination Distances that Support Walking Trips in Local Neighborhoods. Research Gates. Diakses pada 30 Desember 2021 dari:

https://www.researchgate.net/publication/308039582_Identifying_destination_distances_that_support_walking_trips_in_local_neighborhoods

Setiyani, A. (2012). Mengisi Waktu Luang Pada Siswa SMA Negeri 1 Ngemplak. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses pada 30 Desember 2021 dari http://eprints.uny.ac.id/9557/2/bab%202%20-NIM%2005104241015.pdf