https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/issue/feed JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil 2024-08-07T00:00:00+00:00 Andy Prabowo, Ph.D. jmts@untar.ac.id Open Journal Systems <p>Jurnal Mitra Teknik Sipil (E-ISSN 2622-545X) <a href="https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts">https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts</a> is a peer-reviewed journal which is published by Civil Engineering Undergraduate Program of Universitas Tarumanagara. All articles in Jurnal Mitra Teknik Sipil contain writing as the result from research and scientific studies in civil engineering field. Jurnal Mitra Teknik Sipil published every 3 months on February, May, August, and November.</p> https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/31729 Cover Vol. 7 No. 3 2024-08-06T08:57:58+00:00 Arif Sandjaya arifs@ft.untar.ac.id 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/31728 Redaksi Vol. 7 No. 3 2024-08-06T08:53:17+00:00 Arif Sandjaya arifs@ft.untar.ac.id 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/31730 Kata Pengantar Vol. 7 No. 3 2024-08-06T09:03:29+00:00 Arif Sandjaya arifs@ft.untar.ac.id 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/31731 Daftar Isi Vol. 7 No. 3 2024-08-06T09:07:55+00:00 Arif Sandjaya arifs@ft.untar.ac.id 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/29068 PARTIAL STRESSING METHOD EFFECTIVENESS IN POST TENSION PRESTRESSED CONCRETE SYSTEM 2024-02-26T08:45:34+00:00 Ika Bali ika.bali@president.ac.id Satria Wicaksana satriawic26@gmail.com Binsar Hariandja binsar_hariandja@president.ac.id <p><em>Concrete material has moderately strong in compression but relatively weak in tension. To overcome this problem, we may apply three kinds of system, i.e., reinforced concrete (R/C) system, composite concrete (C/C) system, and prestressed concrete (P/C) system. In prestressed concrete system, a compressive force is applied to annihilate the tension region in the concrete section. Unfortunately, this compression force creates upward displacement, called camber, with such magnitude that may not be overcome by downward displacements due to the gravity loads. To reduce the magnitude of the troublesome camber, the camber can be decreased by reducing the magnitude of the prestressing force, by assigning some of the total moment to be resisted by additional mild steel. This kind of system, which is called the partial stressing system, is the main concern of this study. The objective of this study is to investigate the effectiveness of partial stressing method in reducing the camber due to the fully stressing method in post tension prestressed concrete system. The research deals with the partial stressing system applied to two cases i.e., rectangular and box girder types based on the real project of bridge girders. The maximum total moment is divided into two portions, one portion is carried out by prestressing tendon, and the other portion is carried out by mild steel. The results of this study indicated that the application of the partial system effectively reduces the magnitude of the cambers due to the fully stressing system. The linear reduction of prestressing force results in linear reduction of the camber for both cases of the rectangular and the box girder types.</em> <em>The box girder has better performance in reducing the stresses and the camber. Since the camber has been reduced significantly by the application of the partial stressing system, hence reduces the construction cost of bridge girders considered.</em></p> <p>Abstrak</p> <p>Material beton memiliki kuat tekan yang cukup kuat tetapi relatif lemah terhadap gaya tarik. Untuk mengatasi masalah ini, dapat diterapkan tiga macam sistem, yaitu sistem beton bertulang (R/C), sistem beton komposit (C/C), dan sistem beton prategang (P/C). Dalam sistem beton prategang, gaya tekan diterapkan untuk menghilangkan daerah tegangan di bagian beton. Sayangnya, gaya tekan ini menciptakan perpindahan ke atas, yang disebut camber atau kelengkungan, dengan besarnya sedemikian rupa sehingga tidak dapat diatasi oleh perpindahan ke bawah karena beban gravitasi. Untuk mengurangi besarnya camber yang bermasalah, kita dapat mengurangi camber dengan mengurangi besarnya gaya prategang, dengan menetapkan sebagian momen total yang harus ditahan oleh baja tulangan tambahan. Sistem semacam ini, yang disebut sistem tegangan parsial, menjadi perhatian utama dari studi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode tegangan parsial dalam mereduksi camber akibat metode tegangan penuh pada sistem beton prategang pasca tarik. Penelitian ini membahas tentang sistem tegangan parsial yang diterapkan pada dua kasus yaitu tipe gelagar persegi panjang dan gelagar kotak berdasarkan proyek nyata dari gelagar jembatan. Momen total maksimum dibagi menjadi dua bagian, satu bagian dilakukan oleh tendon prategang, dan bagian lainnya dilakukan oleh baja ringan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem parsial efektif mengurangi besarnya kelengkungan akibat sistem tegangan penuh. Pengurangan linier dari gaya prategang menghasilkan reduksi linier dari camber untuk kedua kasus tipe persegi panjang dan gelagar kotak. Gelagar kotak memiliki kinerja yang lebih baik dalam mengurangi tegangan dan camber. Karena camber telah berkurang secara signifikan dengan penerapan sistem tegangan parsial, konsekuensinya dapat mengurangi biaya konstruksi gelagar jembatan tersebut.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/26755 DIGITALISASI METODE KONSTRUKSI PADA PROYEK HIGH-RISE BUILDING 2023-10-16T16:49:44+00:00 Daniel Maranatha Silitonga daniel.327222001@sut.untar.ac.id Stefanus Yobel Hendrawan stefyobel41@gmail.com Oei Fuk Jin fukjin.untar@gmail.com <p><em>The construction of high-rise buildings is one of the tasks with high levels of risk and complex coordination. Technological innovations such as the internet of things (IoT), 3D printing, virtual reality (VR), artificial intelligence (AI), and building information modeling (BIM) have become solutions in facing the existing risks and challenges. The systematic literature review (SLR) method is used to analyze the development of digital transformation in high-rise building construction projects, so that the extent to which technology can help improve project efficiency, productivity, and quality can be understood. The stages of this SLR method are carried out through literature collection, identification process, and analysis of relevant articles on the discussion topic. Out of the 48 selected literature studies, it is shown that current construction digitalization involves the use of technology 4.0, construction robots, and automatic construction methods. All three have great potential for effective and efficient project management performance, as well as reducing occupational safety risks. However, the implementation of digital technology still faces various challenges, especially in terms of infrastructure provision and skilled human resources.</em></p> <p>Abstrak</p> <p>Proyek konstruksi <em>high-rise building</em> merupakan salah satu pekerjaan dengan tingkat risiko yang tinggi serta koordinasi yang kompleks. Inovasi teknologi seperti <em>internet of things</em> (IoT)<em>, 3D printing, virtual reality</em> (VR)<em>, artificial intelligence</em> (AI) hingga<em> building information modeling</em> (BIM) telah menjadi solusi dalam menghadapi risiko serta tantangan yang ada. Metode <em>systematic literature review</em> (SLR) digunakan dalam menganalisis perkembangan transformasi digital pada proyek konstruksi <em>high rise building</em>, sehingga dapat diketahui sejauh mana peran teknologi dapat membantu meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas proyek<em>. </em>Tahapan metode SLR ini dilakukan melalui pengumpulan literatur, proses identifikasi, hingga analisis artikel-artikel yang relevan terhadap topik pembahasan<em>. </em>Dari 48 studi literatur yang dipilih, menunjukkan bahwa digitalisasi konstruksi saat ini berupa penggunaan teknologi 4.0, robot konstruksi, serta metode konstruksi otomatis, ketiga hal tersebut memiliki potensi yang besar terhadap kinerja manajemen proyek yang efektif dan efisien, serta dapat mengurangi risiko keselamatan kerja. Meskipun demikian, implementasi teknologi digital masih menghadapi berbagai tantangan khususnya dalam hal penyediaan infrastruktur serta tenaga manusia yang terampil.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/28229 IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PERUMAHAN RAKYAT MELALUI ANALISIS TRIANGULASI 2024-02-22T08:42:29+00:00 Putri Arumsari putri.328202002@stu.untar.ac.id Sofia W. Alisjahbana sofia.alisjahbana@bakrie.ac.id Ayomi Dita Rarasati ayomi@eng.ui.ac.id Hendrik Sulistio hendriks@ft.untar.ac.id <p><em>Public-rented flats, which are intended for low-income society, have characteristics which are different from other type of public housing. Based on past literatures, there are 9 characteristics which are public-housing/residential unit’s specifications, supporting facilities, public facilities, surrounding facilities, social environment, household character, location, owner, and funding which are associated with the residents’ satisfaction towards public housing. Other than the issue of public-rented flats’ characteristics, some researches have also suggested changing the institutional and financial scheme of management unit of public-rented flats (MUPRF), especially the ones in DKI Jakarta Province. Therefore this initial research is conducted to identify the characteristic variables of public-rented flats that affect the choice of changing the institutional and financial scheme for the MUPRF. This research is a qualitative research using triangulation analysis based on 3 sources of data which are past literatures, regulations and interviews. According to the triangulation analysis the characteristics that affects the choice of changing the institutional and financial scheme for the MUPRF are public facilities, surrounding facilities, household character, and funding.</em></p> <p>Abstrak</p> <p>Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang diperuntukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki karakteristik yang berbeda dengan unit hunian perumahan rakyat lainnya. Berdasarkan studi literatur terdapat 9 variabel karakteristik perumahan rakyat yaitu spesifikasi perumahan rakyat/unit rumah tinggal, fasilitas pendukung, fasilitas umum, fasilitas lingkungan, lingkungan sosial, karakter rumah tangga, lokasi, pemilik dan pembiayaan yang diasosiasikan terhadap kepuasan penghuni pada perumahan rakyat. Selain isu terkait karakteristik perumahan rakyat, terdapat beberapa literatur yang mengusulkan perubahan kelembagaan dan finansial pada unit pengelola rumah susun (UPRS), khususnya di Provinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu penelitian awal ini akan mengidentifikasi variabel-variabel karakteristik yang dapat mempengaruhi pemilihan skema-skema kelembagaan dan finansial pada UPRS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis triangulasi yang diperoleh dari 3 sumber data yaitu dari studi literatur, perundang-undangan dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis triangulasi didapatkan variabel karakteristik perumahan rakyat yang mempengaruhi pemilihan skema-skema kelembagaan dan finansial pada UPRS adalah fasilitas umum, fasilitas lingkungan, karakter rumah tangga dan pembiayaan pembangunan.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/29998 PENGARUH KENDARAAN OVERLOAD TERHADAP UMUR RENCANA PADA STRUKTUR FLEXIBLE PAVEMENT JALAN TOLL JORR E JAKARTA 2024-05-20T08:16:33+00:00 Johanson Pardomuan Pardede acon.p66@gmail.com Leksmono Suryo Putranto lexy_putranto@yahoo.co.id Hendrik Sulistio hendriks@ft.untar.ac.id <p><em>Toll roads are important and affect people's lives. This can be seen by the growth of new industrial areas, which means an increase in heavy vehicles passing through toll roads to enter industrial areas, including overloaded vehicles. JORR Toll Road Section E makes it possible for overloaded vehicles to pass to industrial areas in the Cakung area. Vehicles with more weight are likely to damage the road and reduce the life of plans that have been designed by previous planners. The aim of this research is to determine the impact of overloading on the planned life of the JORR E3 (Cakung-Cilincing) toll road. Based on the overload calculation, the equivalent figure is 12,351,436, causing a decrease in the planned life of the road by 6.375% or 2.55 years, the remaining 15 year planned life in 2038 Based on the results of these calculations, it can be concluded that excess weight causes a decrease in the design life of the road and has an impact on toll road pavement</em>.</p> <p>Abstrak</p> <p>Jalan tol menjadi hal yang penting dan mempengaruhi kehidupan masyarat, dengan bertumbuhnya ekonomi bertumbuh pula pengguna jalan tol dari pengusaha. hal ini bisa terlihat dengan tumbuhnya kawasan industri baru yang berarti bertambahnya kendaraan berat yang melewati jalan tol untuk masuk kedalam kawasan indsutri, termasuk kendaraan yang kelebihan beban. Salah satunya Tol JORR Seksi E banyak dilewati kendaraan berat untuk masuk ke kawasan industri di daerah cakung. Kendaraan dengan beban lebih diperkirakan dapat merusak jalan tol dan mengurangi umur Rencana yang sudah di rancang oleh perencana sebelumnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak yang timbul akibat kelebihan muatan terhadap umur Rencana jalan tol JORR seksi E3 (Cakung-Cilincing) Berdasarkan perhitungan muatan lebih didapat angka ekivalen 12.351.436 sehingga menyebabkan penurunan umur rencana jalan 6,375 % atau 2,55 tahun sisa umur rencan 15 tahun pada tahun 2038. Berdsarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan kelebihan berat menyebabkan penurunan umur rencana jalan dan berdampak terhadap Perkerasan jalan tol.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/25274 PENILAIAN KONDISI JALAN MENGGUNAKAN METODE SURFACE DISTRESS INDEX DAN INVENTARISASI KONDISI JALAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PADA RUAS JALAN BANDA-NYANGLAN KABUPATEN KLUNGKUNG 2023-12-19T21:56:46+00:00 I Nyoman Sai Santya mangsantya@gmail.com Anak Agung Gede Sumanjaya agung.suman31@gmail.com Putu Aryastana aryastanaputu@yahoo.com <p class="IsiAbstrakInggris"><em><span lang="EN-US">The Banda-Nyanglan road section is a district road link that connects Klungkung Regency and Bangli Regency. This road is often passed by overloaded vehicles which can cause road damage. Conduct a road condition assessment because there is road damage and needs to be handled quickly and precisely. The aim of the research is to identify types of road damage, identify the level of road damage, identify damage management, and inventory road conditions using Geographic Information System (GIS) maps. Primary data and secondary data were used in this study where the primary data was obtained from direct road damage survey data and secondary data was obtained through the PUPR Office of Klungkung Regency in the form of Regency road maps and basic Regency road data. The flow of this research is identifying road damage, recapitulating road damage data, analyzing data based on the SDI method and inventorying road conditions using GIS maps. The analysis results indicate that the road damage conditions on the Banda-Nyanglan section consist of good, moderate, and lightly damaged conditions, with percentages of 28%, 56%, and 16% respectively. The planned road damage management includes periodic maintenance and routine maintenance. Integrating road condition data into a GIS map can facilitate the communication of road conditions in the form of a road network map.</span></em></p> <p class="IsiAbstrakInggris"><span lang="EN-US">Abstrak</span></p> <p>Ruas jalan Banda-Nyanglan merupakan ruas jalan kabupaten yang menjadi penghubung antara Kabupaten Klungkung dengan Kabupaten Bangli. Jalan ini sering dilalui kendaraan bermuatan lebih yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan jalan. Dilakukannya penilaian kondisi jalan karena terdapat kerusakan jalan dan perlu ditangani secara cepat dan tepat. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi jenis-jenis kerusakan jalan, mengidentifikasi tingkat kerusakan jalan, mengidentifikasi penanganan kerusakan, dan menginventarisasi kondisi jalan menggunakan peta Sistem Informasi Geografis (SIG). Digunakan data primer dan data sekunder pada penelitian ini yang dimana data primer didapat dari survei data kerusakan ruas jalan secara langsung dan data sekunder didapat melalui Dinas PUPR Kabupaten Klungkung berupa peta jalan Kabupaten dan data dasar jalan Kabupaten. Alur penelitian ini yaitu, identifikasi kerusakan jalan, rekapitulasi data kerusakan jalan, analisis data berdasarkan metode SDI dan inventarisasi kondisi jalan menggunakan peta SIG. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi kerusakan jalan pada ruas Banda-Nyanglan terdiri dari kondisi baik, kondisi sedang, kondisi rusak ringan, dengan persentase berturut-turut 28%, 56%, dan 16%. Rencana penanganan kerusakan jalan yang dilakukan adalah pemeliharaan berkala dan pemeliharan rutin. Inventarisasi data kondisi jalan ke dalam peta SIG dapat memudahkan dalam menginformasi kondisi jalan yang berbentuk peta jaringan jalan.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/27177 ANALISIS KEY SUCCESS FACTOR KEPEMIMPINAN DALAM MEMAKSIMALKAN KINERJA UNIT KERJA: STUDI KASUS SAMESTA MARGONDA DEPOK 2023-11-22T19:26:03+00:00 Monang Wijaya Ramadhan latiefmonang@gmail.com Wahyu Indra Sakti wahyusaidi@gmail.com <p class="IsiAbstrakInggris"><em><span lang="EN-US">The main factor in the success of a company or organization lies precisely in its resources, in this case human resources, namely planning, implementing, directing and controlling all operational activities of the company or organization, whether or not they occur within the company or organization. With this, in order to maximize the human resources in the field, the Project Leader must develop strategies in carrying out the functions of the work unit which are classified as minimalist for maximum results in the performance of the work unit, especially in leadership factors. This is very necessary because the Project Leader will organize the course of the project systematically by involving many human resources both internal to the project and with external parties. Output the results of the questionnaire survey and interviews will be analyzed and presented in identifying the success factors category of Leadership based on literature studies and literature, then analyze what factors are the determinants of success (key success factor) Leadership in maximizing the performance of the project work unit. The results showed that there are 10 Key Success Factors which include the right good communication; Appropriate decision-making; Involvement until the project is completed; Technical ability; Appreciate every idea of subordinates; Project organizing skills; Good planning ability; Have new ideas; Future-oriented; Operator skills in using equipment.</span></em></p> <p class="IsiAbstrakInggris"><span lang="EN-US">Abstrak</span></p> <p class="IsiAbstrakIndonesia"><span lang="IN">Faktor utama keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi justru terletak pada sumber daya yang dimilikinya, dalam hal ini sumber daya manusia, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengarahan dan pengendalian seluruh kegiatan operasional perusahaan atau organisasi tersebut, baik itu maupun tidak terjadi di dalam perusahaan atau organisasi. Hal tersebut agar dapat memaksimalkan sumber daya manusia yang ada dilapangan maka Pimpinan Proyek harus menyusun strategi – strategi dalam menjalankan fungsi unit kerja yang tergolong minimalis untuk hasil yang maksimal dalam kinerja unit kerja terutama dalam faktor kepemimpinan. Hal tersebut sangatlah diperlukan karena Pimpinan Proyek akan mengatur jalannya proyek secara sistematis dengan melibatkan banyak sumber daya manusia baik internal proyek maupun dengan pihak eksternal. Output Hasil survei kuesioner dan wawancara akan dianalisa dan disampaikan dalam mengindentifikasi kategori faktor-faktor yang berpengaruh <em>(success factors category)</em> Kepemimpinan berdasarkan studi Pustaka dan literatur, selanjutnya menganalisis faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu keberhasilan <em>(key success factor)</em> Kepemimpinan dalam memaksimalkan kinerja unit kerja proyek. Hasil Penelitian menunjukan terdapat 10 <em>Key Success Factors </em>yang meliputi Komunikasi yang baik; Pengambilan Keputusan yang tepat; Keterlibatan sampai dengan proyek selesai, Berkemampuan Teknis; Mengapresiasi setiap ide bawahan; Keterampilan mengorganisir proyek; Kemampuan perencanaan yang baik; Memiliki gagasan baru; Berorientasi kemasa depan; Keahlian operator dalam menggunakan peralatan.</span></p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/27933 ANALISIS PERFORMA BALOK T BETON BERTULANG DENGAN SERAT POLIMER MENGGUNAKAN APLIKASI MIDAS FEA NX 2024-01-08T20:52:30+00:00 Timotius Alfanov timotius.325200090@stu.untar.ac.id Sunarjo Leman sunarjo@ft.untar.ac.id <p><em>Over time, the structural integrity of a building may experience a decline in its capacity, necessitating the need for structural retrofitting. One method of structural retrofitting that is often used and considered ideal is to use Hybrid Fiber Reinforced Polymer (FRP) due to its ease of use and the ability to amalgamate the favorable mechanical properties of two FRP materials. This research discusses the effect of HFRP sheet composition on the performance of the flexural capacity of reinforced concrete beams. The T-beam specimens have dimensions of 260 mm in height, 155 mm in breadth, 415 mm in flange width, 60 mm flange thickness, and a span length of 2000 mm. These T-beams underwent testing with symmetric two-point loading at simple supports, reinforced with 4Ø10 tensile reinforcement, 2Ø16 compression reinforcement, and stirrups of Ø10. Flexural strengthening was carried out using 3 different HFRP compositions so that 4 test specimens were obtained including a T beam without strengthening as a control. Analysis was conducted using the finite element method through the MIDAS FEA program. The results indicate that each additional layer of HFRP significantly enhances the flexural capacity of the reinforced concrete T-beams by 97,22-145,03%. Finite element method analysis closely aligns with laboratory test results, with a maximum difference of 9% indicating that the finite element method provides a conservative approach for predicting laboratory test results.</em></p> <p>Abstrak</p> <p>Seiring berjalannya waktu, struktur dapat mengalami penurunan kapasitas struktural sehingga perkuatan struktur perlu dilakukan. Salah satu metode perkuatan struktur yang sering dipakai dan dianggap ideal adalah dengan menggunakan <em>Hybrid Fiber Reinforced Polymer</em> (FRP) karena mudah dalam pengaplikasiannya dan dapat memadukan sifat mekanik yang baik dari dua bahan FRP yang digunakan. Penelitian ini membahas pengaruh komposisi lembaran HFRP terhadap kinerja kapasitas lentur balok beton bertulang. Sampel balok T mempunyai tinggi 260 mm, lebar badan 155 mm, lebar sayap 415 mm, tebal sayap 60 mm, dan panjang bentang 2000 mm. Balok T diuji tersebut diuji dengan pembebanan dua titik simetris pada tumpuan sederhana dengan tulangan tarik 4Ø10, tulangan tekan 2Ø16, dan sengkang Ø10. Perkuatan lentur dilakukan dengan menggunakan 3 komposisi HFRP yang berbeda sehingga diperoleh 4 benda uji termasuk balok T tanpa perkuatan sebagai kontrol. Analisis dilakukan dengan metode elemen hingga menggunakan program MIDAS FEA dan menunjukkan bahwa setiap penambahan lapisan pelat HFRP meningkatkan kapasitas lentur balok T beton bertulang sebesar 97,22-145,03%. Hasil analisis metode elemen hingga mendekati hasil uji laboratorium dengan perbedaan terbesar 9% yang menandakan bahwa metode elemen hingga memberikan pendekatan konservatif untuk memprediksi hasil uji laboratorium.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/27975 ANALISIS METODE EARNED VALUE UNTUK PREDIKSI PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI APARTEMEN X DI TANGERANG 2023-12-30T15:06:08+00:00 Christoper Wilanata christoper.325200021@stu.untar.ac.id Mega Waty mega@ft.untar.ac.id <p class="IsiAbstrakInggris"><em><a name="_Hlk117158963"></a><span lang="EN-US">Time is one of the key indicators of a project’s success. Delays in a construction project can lead to setbacks for various stakeholders in terms of both time and cost. Methods were developed in order to predict the project’s completion time. One of the methods that were developed as a tool for time control is earned value management. This study focuses on assessing the time control aspects of a high-rise apartment building project in Tangerang using the earned value management. The analysis specifically addresses delays in progress which has caused the project with a planned duration of 153 weeks to be predicted having a delay during the 71<sup>st</sup> week. Analysis using the earned value management method estimated that the project’s predicted finish time increased from 148.55 weeks in the 64<sup>th</sup> week to 159.34 weeks in the 71<sup>st</sup> week. An acceleration was done in between the 133<sup>rd</sup> week to the 144<sup>th</sup> week that the predicted duration changed from 155.59 weeks to 152.90 weeks.</span></em></p> <p class="IsiAbstrakInggris"><span lang="EN-US">Abstrak</span></p> <p>Waktu merupakan salah satu indikator utama dari keberhasilan suatu proyek. Keterlambatan dalam proyek konstruksi dapat menyebabkan kerugian dalam hal waktu dan biaya bagi berbagai pihak seperti kontraktor dan <em>owfiner</em>. Metode-metode pun dikembangkan untuk melakukan prediksi terhadap waktu penyelesaian proyek. Salah satu metode yang dikembangkan sebagai alat untuk melakukan manajemen waktu adalah <em>earned value management.</em> Studi ini berfokus pada aspek pengendalian waktu proyek pembangunan gedung apartemen di Tangerang menggunakan <em>earned value management. </em>Analisis pada studi ini secara khusus membahas mengenai keterlambatan kemajuan dari proyek apartemen tersebut yang memiliki durasi perencanaan selama 153 minggu. Analisis saat menggunakan metode <em>earned value management </em>pada minggu ke-71 proyek diprediksi akan mengalami keterlambatan. Analisis dengan menggunakan metode <em>earned value management </em>memperoleh prediksi waktu penyelesaian proyek yang meningkat dari 148,55 minggu pada minggu ke-64 menjadi 159,34 minggu pada minggu ke-71. Percepatan dilakukan pada antara minggu ke-133 hingga minggu ke-144 sehingga terdapat perubahan durasi prediksi dari 155,59 minggu menjadi 152,90 minggu.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/28023 ANALISIS PANJANG PENGANGKURAN TERHADAP KUAT TARIK MAKSIMUM MENGGUNAKAN APLIKASI MIDAS FEA NX 2024-01-03T12:50:11+00:00 Daniel Christianto danielc@ft.untar.ac.id Nikita Audrian nikita.325200028@stu.untar.ac.id Gabriella Victoria gabriella.325200001@stu.untar.ac.id Edison Leo edisonl@ft.untar.ac.id <p><em>Anchors are one of the commonly used connecting methods, that are used to connect structural elements with concrete or other materials and are used not only in new structures but also in existing structures. The installation system can be done by cast in place or post-installed. One type of post-installed anchor is an adhesive anchor which is widely used in strengthening concrete structures because of its installation efficiency. One of the factors that determine the anchor’s tensile strength is the embedment length, where the anchor transmits force from or to the surrounding concrete. The research used the finite element method using Midas FEA NX. Modeling was made with anchor diameters of 10 mm, 12 mm, 16 mm, 19 mm, concrete strength of 20 MPa, 25 MPa, 30 MPa, 35 MPa, and anchor embedding depths of 3d, 6d, 105 mm, 150 mm. Then, a tensile test is carried out on the anchors to obtain the tensile capacity value of each anchor. The analysis is carried out in nonlinear static with vertical loads in displacement approach. Based on the analysis results, it can be concluded that the deeper the anchor embedment length, the greater the anchor's tensile capacity.</em></p> <p>Abstrak</p> <p>Angkur adalah salah satu metode penghubung yang umum digunakan, tujuannya untuk menghubungkan elemen struktural dengan beton atau material lainnya dan digunakan bukan hanya pada struktur baru tetapi juga pada struktur yang sudah ada. Sistem pemasangannya dapat dilakukan sebelum (cor di tempat) ataupun sesudah beton mengeras (pasca pasang). Salah satu tipe angkur pasca pasang adalah angkur adhesif yang saat ini banyak digunakan dalam perkuatan struktur beton karena pemasangannya lebih efisien. Salah satu pengaruh kuat tarik angkur adalah berdasarkan dari kedalaman penanaman angkur, dimana angkur menyalurkan gaya dari atau menuju beton di sekelilingnya. Penelitian dilakukan dengan metode elemen hingga menggunakan Midas FEA NX. Pemodelan dibuat dengan diameter angkur 10 mm, 12 mm, 16 mm, 19 mm, mutu beton 20 MPa, 25 MPa, 30 MPa, 35 MPa, serta kedalaman penanaman angkur sebesar 3d, 6d, 105 mm, 150 mm. Setelah itu dilakukan pengujian tarik pada angkur untuk mendapatkan nilai kapasitas tarik masing-masing angkur. Analisis dalam Midas FEA NX dilakukan secara nonlinear statik dengan beban secara vertikal menggunakan pendekatan perpindahan dan mengetahui jenis keruntuhan yang terjadi. Berdasarkan hasil analisis, semakin dalam penanaman angkur maka semakin besar pula kapasitas tarik angkur.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/28035 PERHITUNGAN PREDIKSI DURASI PROYEK GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN METODE EARNED SCHEDULE 2024-01-04T12:18:09+00:00 Codey Erwan codey.325200049@stu.untar.ac.id Basuki Anondho basukia@ft.untar.ac.id Arianti Sutandi ari.sutandi@gmail.com <p class="IsiAbstrakInggris"><em><span lang="EN-US">One quick way to address urban population growth is to support the construction of tall buildings. This research was designed using quantitative method. The purpose of this study is to predict the duration per meter2 of high-rise building construction based on the gross floor area (GFA) and the number of levels worked on for Jakarta and surrounding areas. Data collection on the duration of ongoing projects as many as 36 projects. The data analysis procedure goes through the stages of collecting data on the duration of real and ongoing projects with the calculation of the Earned Schedule method, validating data using the Altman Z score method, analyzing the relationship between duration and gross floor area (GFA) and number of levels, and testing the feasibility of the analysis results. From the results of this study, a fairly good correlation coefficient (R) of 0.906 was obtained, which means that the correlation between the dependent variable and the two independent variables is very strong. The coefficient of determination (R<sup>2</sup>) is 0.821 or 82.1%, indicating that the independent variables are able to explain the duration prediction very well. This research produces a prediction model of duration per meter<sup>2</sup> of multi-storey building construction based on gross floor area (GFA) and number of levels. </span></em></p> <p class="IsiAbstrakInggris"><span lang="EN-US">Abstrak</span></p> <p>Salah satu cara cepat untuk mengatasi pertumbuhan populasi perkotaan yakni mendukung pembangunan bangunan tinggi. Penelitian ini dirancang dengan metode kuantitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi durasi per meter<sup>2</sup> konstruksi bangunan gedung bertingkat berdasarkan luas lantai dan jumlah lantai yang dikerjakan untuk daerah Jakarta dan sekitarnya. Pengumpulan data durasi proyek tengah berjalan sebanyak 36 proyek. Prosedur analisis data melalui tahapan pengumpulan data durasi proyek nyata maupun berjalan dengan perhitungan metode Earned Schedule, validasi data dengan metode uji selisih rata-rata, analisis hubungan antara durasi dengan luas lantai dan tinggi lantai, dan uji kelayakan hasil analisis. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien korelasi (R) yang cukup baik sebesar 0.906 mengartikan bahwa korelasi antara variabel dependen dengan kedua variabel independen termasuk sangat kuat. Koefisien determinasi (R<sup>2</sup>) sebesar 0.821 atau 82.1%, menunjukkan variabel independen mampu menjelaskan prediksi durasi dengan sangat baik. Penelitian ini menghasilkan model prediksi durasi per meter<sup>2</sup> konstruksi bangunan gedung bertingkat berdasarkan luas lantai dan jumlah lantai.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/28159 OPTIMASI PENJADWALAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERHITUNGKAN ALIRAN KAS 2024-03-08T01:59:03+00:00 Yessy Yessy yessy.william99@gmail.com Onnyxiforus Gondokusumo onnyxiforusg@ft.untar.ac.id <p class="IsiAbstrakInggris"><em><span lang="EN-US">Efficient cash flow management has become one of the key factors enabling contractors to achieve maximum profits. The interrelation between project schedules and cash flow is a crucial element that contractors need to leverage to avoid project delays that could potentially increase financial burdens. The period between project cost expenditures exceeding the performance payment by the contractor may result in a cash shortfall, posing a challenge to overcome. This research aims to optimize project scheduling with a specific focus on construction projects in South Tangerang, with efforts to minimize the impact of negative cash flow while maintaining a fixed project duration. The method applied in this research utilizes the Critical Path Method (CPM), allowing for the identification of non-critical activities and utilizing the total float of non-critical activities to achieve optimal cash flow. Additionally, this study implements linear programming using the solver add-in in Microsoft Excel. The contribution of this research lies in exploring the integration of CPM in construction project management, particularly in construction projects in South Tangerang. The research results indicate that by identifying non-critical activities and utilizing float, contractors can reduce the impact of negative cash flow, optimize scheduling, and minimize funding needs at certain stages. This approach provides a solution to decrease negative cash flow by 15.79% while maintaining a fixed project duration.</span></em></p> <p class="IsiAbstrakInggris"><span lang="EN-US">Abstrak</span></p> <p>Pengelolaan arus kas yang efisien menjadi salah satu faktor kunci yang memungkinkan kontraktor meraih keuntungan maksimal. Keterkaitan antara jadwal proyek dan arus kas menjadi elemen yang sangat penting dan perlu dimanfaatkan oleh kontraktor guna menghindari keterlambatan proyek yang berpotensi meningkatkan beban keuangan. Periode antara pengeluaran biaya proyek lebih besar dari pembayaran hasil prestasi oleh kontraktor mungkin mengakibatkan kekurangan kas, sehingga menjadi sebuah tantangan dalam mengatasi hal tersebut. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengoptimalkan penjadwalan proyek dengan fokus khusus pada proyek konstruksi di Tangerang Selatan, dengan upaya meminimalkan dampak arus kas negatif dengan durasi proyek tetap. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan <em>Critical Path Method</em> (CPM), yang memungkinkan identifikasi kegiatan non kritis dan memanfaatkan total <em>float</em> dari kegiatan non kritis untuk mendapatkan aliran kas yang optimal. Penelitian ini juga mengimplementasikan metode program linear dengan menggunakan bantuan <em>solver add-in</em> pada <em>microsoft excel</em>. Kontribusi penelitian ini terletak pada eksplorasi integrasi CPM dalam manajemen proyek konstruksi, terutama pada proyek Konstruksi di Tangerang Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengidentifikasi kegiatan non kritis dan memanfaatkan float, kontraktor dapat mengurangi dampak arus kas negatif, mengoptimalkan penjadwalan, serta meminimalkan kebutuhan pendanaan pada tahapan tertentu. Pendekatan ini memberikan solusi penurunan arus kas negatif sebesar 15.79% dengan durasi proyek tetap.</p> <p class="KataKunciInggris"> </p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/29080 PENGARUH PENGGANTIAN TANAH DAN LAPISAN GEOTEKSTIL TERHADAP DEFORMASI DAN STABILITAS LERENG TIMBUNAN DI ATAS TANAH LUNAK 2024-04-15T08:14:28+00:00 M batara Batara266@gmail.com Nurly Gofar nurly_gofar@binadarma.ac.id <p class="IsiAbstrakInggris"><em><span lang="EN-US">This article discusses the deformation and stability of embankment on soft soil. The analysis was carried out for four conditions. The first condition is 2 m high embankment was placed directly on the original soil, the second condition is that geotextiles are spread under the embankment. In the third condition, the original soil is excavated and replaced with 1 m fill to improve the bearing capacity. The fourth condition is the same as the third condition, but the excavation depth is 2 m. In conditions 3 and 4, geotextiles are spread between the original soil and the replacement soil to avoid mixing the original soil and the fill. A construction load of 15 kPa/m<sup>2</sup> was applied to the embankment. Deformation analysis was carried out using SIGMA/W, while for embankment slope stability analysis using SLOPE/W. The analysis results show that the use of geotextiles increases the stability of embankment slopes, while the use of substitute soil provides an increase in the bearing capacity of the base soil and reduces deformation.</span></em></p> <p class="IsiAbstrakInggris"><span lang="EN-US">Abstrak</span></p> <p>Artikel ini membahas mengenai deformasi tanah dasar akibat beban timbunan jalan serta stabilitas lereng timbunan tersebut. Analysis dilakukan untuk empat kondisi. Kondisi pertama timbunan setinggi 2 m dihamparkan langsung di atas tanah asli, kondisi kedua geotekstil dihamparkan di permukaan tanah asli sebelum timbunan. Pada kondisi ke tiga, dilakukan penggantian tanah se dalam 1 m untuk memperbaiki daya dukung tanah tersebut. Kondisi ke empat sama seperti kondisi ke tiga, namun kedalam galian adalah 2 m. Pada kondisi 3 dan 4, geotekstil dihamparkan di antara tanah asli dan tanah pengganti untuk menghidari tercampurnya tanah asli dan tanah pengganti. Dari keempat kondisi tersebut pada kondisi akhir (tinggi timbunan 2 m) diberikan beban konstruksi sebesar 15 kPa/m<sup>2</sup>. Analisis deformasi dilakukan menggunakan SIGMA/W sedangkan untuk analisis kestabilan lereng timbunan menggunakan SLOPE/W. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan geotekstil meningkatkan kestabilan lereng timbunan, sedangkan penggunaan tanah pengganti memberikan peningkatan pada daya dukung tanah dasar untuk mengurangi deformasi.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/29258 ANALISIS BIAYA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS TRANSPORTASI DARAT DI KOTA DENPASAR TAHUN 2021 2024-05-02T12:21:30+00:00 I Made Kariyana kariyana made.kariyana@unr.ac.id Tri Hayatining Pamungkas tri.hayaniting@unr.ac.id Ni Putu Suda Nurjani suda.nurjani@gmail.com I Kadek Doni Artayasa made.kariyana@unr.ac.id <p class="IsiAbstrakInggris"><em><span lang="EN-US">Denpasar City, with a population density of 5,676 people/km² according to the Bali Central Bureau of Statistics in 2022, experiences traffic problems due to high density. The impact is felt on productivity and the economy, mainly due to traffic accidents. In 2021, Denpasar City recorded 29,205 accidents with 62 fatalities, 37 serious injuries, and 859 minor injuries, emphasizing the urgency of prevention and awareness of safe driving. This study explores the costs borne by victims of traffic accidents in Denpasar City in that year. The unit cost of casualties can be identified, with the cost of fatalities IDR 77,972,976, serious injuries IDR 38,122,739, and minor injuries IDR 6,838,012. The total cost reached Rp. 12,118,718,874.00, with the largest allocation for death victims. In addition, PT Jasa Raharja provided compensation of Rp. 50,000,000 for deaths and serious injuries, and Rp. 20,000,000 for minor injuries. Comparison of the cost of victims with compensation from PT Jasa Raharja shows a deficit of -36% for victims of death, 31% for victims of serious injuries, and 192% for victims of minor injuries.</span></em></p> <p class="IsiAbstrakInggris"><span lang="EN-US">Abstrak</span></p> <p class="IsiAbstrakIndonesia"><span lang="IN">Kota Denpasar dengan kepadatan penduduk mencapai 5.676 jiwa/km² menurut Badan Pusat Statistik Bali tahun 2022, mengalami masalah lalu lintas akibat tingginya kepadatan. Dampaknya terasa pada produktivitas dan ekonomi, terutama karena kecelakaan lalu lintas. Pada 2021, Kota Denpasar mencatat 29.205 kecelakaan dengan 62 korban meninggal dunia, 37 luka berat, dan 859 luka ringan, menegaskan urgensi pencegahan dan kesadaran akan keselamatan berkendara. Penelitian ini mengeksplorasi biaya yang ditanggung oleh korban kecelakaan lalu lintas di Kota Denpasar pada tahun tersebut. Biaya satuan korban dapat diidentifikasi, dengan biaya untuk korban meninggal dunia Rp. 77.972.976,00, luka berat Rp. 38.122.739,00, dan luka ringan Rp. 6.838.012,00. Total biaya mencapai Rp. 12.118.718.874,00, dengan alokasi terbesar untuk korban meninggal dunia. Selain itu, PT Jasa Raharja memberikan santunan sebesar Rp. 50.000.000,00 untuk korban meninggal dunia dan korban luka berat, serta Rp. 20.000.000,00 untuk korban luka ringan. Perbandingan biaya korban dengan santunan dari PT Jasa Raharja menunjukkan defisit -36% untuk korban meninggal dunia, 31% untuk korban luka berat, dan 192% untuk korban luka ringan.</span></p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/24948 ANALISIS PANJANG CFRP KOLOM PADA PERKUATAN EXTERIOR BEAM-COLUMN JOINT BETON BERTULANG MENGGUNAKAN MIDAS FEA 2023-08-13T22:51:07+00:00 Arif Sandjaya arifs@ft.untar.ac.id Muhammad Rafi Fathurrahman muhammad.325190116@stu.untar.ac.id Sunarjo Leman sunarjo@ft.untar.ac.id <p><em>With increasing knowledge and technological advances, earthquake resistance regulations are undergoing updates. Buildings that existed before the new regulations will need to be reviewed. If it turns out that the results of the review do not meet the requirements of the new regulations, then one solution is retrofitting. Fiber reinforced polymer (FRP) has emerged as a viable alternative for reinforcing reinforced concrete components. The advantages of FRP are that it is corrosion resistant, lighter than steel reinforcement, high tensile strength, and easy application. FRP can be in the form of rods, grids, or sheets. There are generally 5 types of FRP, namely glass fiber reinforced polymer (GFRP), aramid fiber reinforced polymer (AFRP), carbon fiber reinforced polymer (CFRP), basalt fiber reinforced polymer (BFRP), and natural fiber reinforced polymer (NFRP). This research will present CFRP as reinforcement for reinforced concrete beam and column connections. Variations in CFRP length in the column were analyzed using MIDAS FEA. 1 models of reinforced concrete beam and column connections were made without CFRP and 7 models with CFRP. The analysis results show that CFRP can increase the load capacity carried by the connection by up to 25% and there is a limit to the length of CFRP use due to the limited capacity of concrete.</em></p> <p>Abstrak</p> <p>Dengan bertambahnya pengetahuan dan kemajuan teknologi, peraturan tahan gempa mengalami pembaruan. Bangunan yang sudah ada sebelum peraturan baru perlu ditinjau kembali. Jika ternyata hasil peninjauan tidak memenuhi persyaratan dari peraturan baru, maka salah satu solusinya adalah perkuatan. <em>Fiber reinforced polymer</em> (FRP) telah muncul sebagai alternatif yang layak untuk perkuatan komponen beton bertulang. Kelebihan FRP adalah tahan korosi, lebih ringan dibandingkan perkuatan baja, kuat tarik yang tinggi, dan aplikasi yang mudah. FRP dapat berbentuk <em>rod</em>, <em>grid</em>, ataupun lembaran. FRP secara umum ada 5 jenis, yaitu <em>glass fiber reinforced polymer </em>(GFRP),<em> aramid fiber reinforced polymer </em>(AFRP),<em> carbon fiber reinforced polymer </em>(CFRP),<em> basalt fiber reinforced polymer </em>(BFRP), dan<em> natural fiber reinforced polymer </em>(NFRP). Penelitian ini akan menampilkan CFRP sebagai perkuatan pada hubungan balok dan kolom beton bertulang. Variasi panjang CFRP pada kolom dianalisis menggunakan MIDAS FEA. Dibuat 1 model sambungan balok dan kolom beton bertulang tanpa CFRP dan 7 model dengan CFRP. Hasil analisis menunjukkan CFRP dapat meningkatkan kapasitas beban yang dipikul sambungan hingga 25% dan ada batas panjang penggunaan CFRP karena terbatasnya kemampuan beton.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30711 PREDIKSI DURASI PROYEK BANGUNAN TINGGI DENGAN METODE EARNED SCHEDULE 2024-06-26T15:33:59+00:00 Vincent Theddy vincent_theddy@yahoo.com Basuki Anondho basukia@ft.untar.ac.id Arianti Sutandi ariantis@ft.untar.ac.id <p><em>Infrastructure development in Indonesia isn’t only in the capital, development has begun to spread to other cities. One of the existing infrastructure developments is high-rise buildings. High-rise buildings are being used now because land is limited and the demand for space for activities is increasing. Earned value management (EVM) is a well-known management system that addresses cost, schedule and technical performance. Because EVM has problems in calculating duration, the concept of earned schedule (ES) emerged. The problem discussed is whether the ES method can be used to predict the duration of high-rise building projects. The aim of this research is to obtain a duration prediction calculation model, which it can be seen whether the ES method can be used to predict the duration of high-rise building projects. The data analysis goes through the stages of collecting real and ongoing project duration data using the ES calculation, data validation using the average-difference test method, and data analyzed using a statistical test approach, namely the t-test and Z-test. The results show that the T-test is 0.663 (limit ±2.045) and the Z-test is 0.67121 (limit ±1.96), so the hypothesis can be accepted, which means that calculating duration using the ES method can be used to predict the duration of high-rise building projects.</em></p> <p>Abstrak</p> <p>Pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak hanya di ibukota saja, pembangunan sudah mulai menyebar ke kota lain. Salah satu dari pembangunan infrastruktur yang ada adalah bangunan tinggi. Bangunan tinggi digunakan sekarang karena lahan yang sudah mulai menyempit atau hampir habis dan jumlah permintaan akan ruang untuk beraktivitas yang bertambah. <em>Earned value management</em> (EVM) adalah sistem manajemen terkenal yang membahas mengenai biaya, jadwal dan kinerja teknis. Sistem EVM masih memiliki masalah dalam menghitung durasi maka muncul konsep <em>earned schedule</em> (ES). Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah apakah metode ES dapat digunakan untuk memprediksi durasi proyek bangunan tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh model perhitungan prediksi durasi dari model ini dapat dilihat apakah metode ES dapat digunakan untuk memprediksi durasi proyek bangunan tinggi. Prosedur analisis data melalui tahapan pengumpulan data durasi proyek nyata maupun berjalan dengan perhitungan metode ES, validasi data dengan metode uji selisih rata-rata, dan data dianalisis dengan pendekatan uji statistik yaitu uji t dan uji z. Hasil analisis menunjukkan bahwa uji T sebesar 0,663 (batas ±2,045) dan Uji Z sebesar 0,67121 (batas ±1,96), maka uji hipotesis H<sub>0</sub> dapat diterima yang berarti perhitungan durasi dengan metode ES dapat digunakan untuk memprediksi durasi proyek bangunan tinggi.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30640 TINJAUAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP LAYANAN BUS TRANSJAKARTA KORIDOR 12 (TANJUNG PRIOK - PLUIT) 2024-07-04T13:08:04+00:00 Yenny Untari Liucius yenny@ft.untar.ac.id Hokbyan R.S Angkat hokbyan@gmail.com Lie JorgeWilliam giorgiwilliam10@gmail.com <p><em>Bus TransJakarta merupakan komponen penting dalam mobilitas perkotaan berkelanjutan di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan memahami tingkat kepuasan pengguna terhadap pelayanan Bus TransJakarta koridor 12, yang menghubungkan Tanjung Priok dengan Pluit di Jakarta Utara, sepanjang 23,75 km, melintasi Jakarta Pusat, Barat, dan Utara. Survei dilakukan untuk mengumpulkan data dari pengguna koridor ini. Analisis menggunakan metode IPA (Importance-Performance Analysis) mengungkapkan tingkat kinerja dan harapan penumpang terhadap layanan. Hasil analisis terhadap 9 pernyataan (frekuensi, pintu, tempat duduk, pendingin udara, papan informasi visual dan audio, kebersihan, fasilitas disabilitas, petugas, dan CCTV) menunjukkan bahwa 66,7% (6 pernyataan: frekuensi, pintu, tempat duduk, pendingin udara, fasilitas disabilitas, petugas, dan CCTV) berada di kuadran D, artinya memiliki kinerja baik namun dianggap kurang penting oleh responden. Sebaliknya, 33,3% responden menyatakan bahwa 3 aspek perlu ditingkatkan, yaitu kebersihan, tempat duduk, serta papan informasi visual dan audio. Hasil ini memberikan wawasan penting untuk peningkatan layanan Bus TransJakarta koridor 12 sesuai dengan harapan pengguna.</em></p> 2024-08-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30642 ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA ANGKUTAN KOTA F03 TANGERANG DARI SEGI PELAYANAN DAN TARIF 2024-07-04T01:41:34+00:00 Ridwan Ridwan ridwan.325200046@stu.untar.ac.id Leksmono Suryo Putranto leksmonop@ft.untar.ac.id <p>Angkutan kota (Angkot F 03) menjadi salah satu transportasi umum yang terdapat di daerah Kosambi – Dadap, <br>Tangerang. Untuk meningkatkan kualitas angkot F 03 diperlukannya penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui <br>tingkat kepuasan penumpang angkutan kota F 03 dari segi pelayanan dan tarif yang diberlakukan. Dengan demikian <br>kekurangan yang ada dapat ditingkatkan dan kelebihannya dapat dipertahankan. Penelitian ini menggunakan metode <br>survei dengan mengumpulkan data dari pengguna angkutan kota (angkot) F03 dengan rute Kampung Melayu – Dadap <br>sepanjang 9.1 Km sebanyak 150 responden. Analisis data dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS dengan uji validitas <br>dan reliabilitas dengan 30 responden kemudian uji One Sample T-Test dan Independent Sample T-Test dengan 150 <br>responden. Dari hasil analisis yang dilakukan, perlu dilakukan peningkatan kualitas layanan pada bagian waktu <br>tunggu, lama waktu pengantaran, kemudahan naik dan turun, kualitas tempat duduk, keamanan/rasa aman dan <br>keselamatan didalam angkot. Pada bagian tarif angkutan kota F 03 dapat disimpuklan bahwa responden sudah puas <br>terhadap tarif yang diberlakukan, distribusi informasi tarif dan sistem pembayarannya.</p> 2024-08-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30753 ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN LRT JABODEBEK RUTE DKI JAKARTA TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS 2024-07-01T06:16:30+00:00 Dimas Wahono dimas.325200019@stu.untar.ac.id Leksmono Suryo Putranto leksmonop@ft.untar.ac.id <p><em>Pertumbuhan cepat penduduk dan kendaraan bermotor di Indonesia telah menghasilkan rasio 1,8:1 antara penduduk dan pemilik kendaraan, yang berkontribusi pada kualitas udara yang buruk di Jakarta. Meskipun upaya untuk beralih ke transportasi umum, seperti sistem LRT Jabodebek, tantangan tetap ada karena tingginya jumlah kendaraan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kepuasan dan loyalitas pelanggan terhadap layanan LRT di DKI Jakarta. Menggunakan pendekatan kuantitatif, metodologi tinjauan pustaka digunakan untuk membentuk dasar teoritis, mengorganisir literatur, melakukan analisis, dan menarik kesimpulan. Pengumpulan data melibatkan distribusi survei menggunakan Skala Likert 4 poin melalui platform online dan di stasiun LRT Jakarta. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS) untuk menginvestigasi hubungan antara kualitas layanan, kepuasan pelanggan, dan loyalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan LRT berdampak signifikan terhadap kepuasan pelanggan, menjelaskan 70,2% variasi dalam kepuasan. Selain itu, kepuasan pelanggan secara moderat mempengaruhi loyalitas, dengan 64,1% variasi dalam loyalitas dijelaskan oleh kualitas layanan dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, peningkatan kualitas layanan LRT sangat penting untuk menjaga kepuasan pelanggan dan meningkatkan loyalitas pelanggan yang lebih besar.</em></p> <p><em>The rapid growth of population and motor vehicles in Indonesia has led to a ratio of 1.8:1 between population and vehicle ownership, contributing to poor air quality in Jakarta. Despite efforts to promote public transportation, such as the LRT Jabodebek system, challenges persist due to the prevalence of private vehicles. This research aims to evaluate customer satisfaction and loyalty towards LRT services in DKI Jakarta. Employing a quantitative approach, a literature review methodology was used to establish theoretical foundations, organize the literature, conduct analysis, and draw conclusions. Data collection involved distributing surveys using a 4-Point Likert Scale via online platforms and at Jakarta LRT stations. Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS) was employed to analyze the collected data, investigating the relationships between service quality, customer satisfaction, and loyalty. The findings indicate that LRT service quality significantly impacts customer satisfaction, explaining 70.2% of the variance in satisfaction. Furthermore, customer satisfaction moderately affects loyalty, with 64.1% of the variance in loyalty explained by service quality and customer satisfaction. Therefore, enhancing LRT service quality is crucial for sustaining customer satisfaction and fostering greater customer loyalty.</em></p> 2024-08-03T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30774 ANALISIS COST OVERRUNS PADA PROYEK X 2024-06-28T01:53:57+00:00 Kevin Mathew kevinmathew997@gmail.com Mega Waty mega@ft.untar.ac.id <p>Industri konstruksi merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian suatu negara. Sektor ini berperan dalam pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana, serta berbagai fasilitas umum lainnya. Dalam pelaksanaannya, proyek konstruksi sering kali mengalami pembengkakan biaya (<em>cost overrun</em>).<em> Cost overrun</em> adalah perbedaan antara biaya aktual yang dikeluarkan dalam pelaksanaan proyek dengan biaya yang telah direncanakan sebelumnya. <em>Cost overrun</em> merupakan hal dapat yang terjadi pada proyek konstruksi di seluruh dunia dan hal ini menyebabkan kerugian ekonomi. Dengan kata lain, pembengkakan biaya telah menjadi tantangan dalam mencapai keberhasilan konstruksi proyek. Penelitian ini merupakan studi kasus dari proyek Gedung sekolah dan gedung mess, dengan menggunakan metode wawancara dan perbandingan data RAP dan RAB. Dengan membandingkan RAB dan RAP dapat mengetahui jenis pekerjaan apa saja yang terjadi <em>cost overrun </em>dan menggunakan metode wawancara dapat diketahui faktor faktor apa saja yang menjadi penyebab utama <em>cost overrun </em>pada jenis pekerjaan tersebut<em>.</em> Hasil penelitian ini diharapkan memberi kesadaran tentang <em>cost overrun </em>pada proyek sehingga dapat meminimalisir terjadinya cost overrun.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30724 ANALISIS KAPASITAS DRAINASE TERHADAP BANJIR DI DAERAH TELUK GONG 2024-07-04T04:15:27+00:00 Gina Vanesa gina.325190082@stu.untar.ac.id Wati Asriningsih Pranoto watip@ft.untar.ac.id <p>Banjir merupakan masalah yang sering terjadi di Jakarta saat curah hujan tinggi. Banjir merugikan warga sekitar baik <br>kerugian secara materil, kesehatan, maupun kerugian lainnya. Salah satu upaya yang dilakukan dalam pencegahan <br>banjir adalah menggunakan waduk yang berfungsi sebagai kolam detensi untuk menampung air sementara agar tidak <br>terjadi banjir di suatu daerah sebelum air dipindahkan ke tempat lain. Oleh karena itu, dibutuhkan saluran drainase <br>dengan kapasitas yang memandai untuk mengalirkan air ke waduk tanpa terjadi luapan. Studi ini berfokus pada <br>analisis hidrologi dan analisis hidraulika pada drainase di daerah Teluk Gong, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan <br>Penjaringan, Jakarta Utara. Ada 93 saluran mikro dan 4 saluran makro yang mengalirkan air menuju Waduk Teluk <br>Gong. Perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode Soil Conservation Service dengan periode ulang 2, 5, <br>dan 10 tahun. Hasil analisis menunjukan bahwa saluran PHB A Raya Teluk Gong membutuhkan pelebaran atau <br>pembangunan tanggul di sekitar saluran untuk menahan debit banjir rencana periode ulang 5 dan 10 tahun.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30776 PENYEBAB SISA MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL X DI SERANG 2024-07-01T06:17:57+00:00 Caesar Dasha Prameswara caesardashap@gmail.com Mega Waty mega@ft.untar.ac.id <p class="IsiAbstrakIndonesia"><span lang="IN">Material sisa merupakan salah satu aspek penting dalam manajemen proyek konstruksi yang sering terabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis material sisa pada proyek rumah tinggal X di Serang guna memahami penyebab permasalahan yang ada. Metode penelitian yang digunakan melibatkan pemanfaatan Excel untuk menghitung nilai material sisa, diagram Pareto untuk mengidentifikasi biaya material sisa dari yang terbesar hingga terkecil, serta untuk mengidentifikasi langkah preventif atau solusi dan penyebab dalam upaya meminimalisir nilai material sisa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah material sisa pada proyek konstruksi dan memberikan wawasan bagi praktisi untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan dalam pengelolaan material konstruksi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, volume material sisa terbesar adalah lisplang GRC sebesar 50% dan biaya material sisa terbesar adalah cat sebesar Rp. 1.802.823.</span></p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30831 STUDI PERBAIKAN TANAH MENGGUNAKAN GEOTEKSTIL UNTUK BERBAGAI KONSISTENSI TANAH 2024-07-03T03:36:41+00:00 Angga Wijaya anggawijaya712002@gmail.com Daniel Christianto danielc@ft.untar.ac.id Amelia Yuwono ameliay@dtt.untar.ac.id <p class="IsiAbstrakInggris"><em>Soft soil poses a significant challenge in infrastructure development in Indonesia. This study aims to investigate the effectiveness of using geotextiles in addressing soft soil issues in Dadap, Daan Mogot, and Citeureup. Geotextiles are employed to enhance soil stability, reduce deformation, and improve the bearing capacity of road subgrades and structures. The research utilizes the Meyerhof method to calculate soil bearing capacity and safety factors (SF) under undrained (short-term) and drained (long-term) conditions. The results indicate that SF values are lower under undrained conditions compared to drained conditions, as the soil loses support from pore pressure and shear strength. However, manual calculations and computer programs yield almost the same SF results for Dadap and Daan Mogot soil samples under undrained conditions, but significantly differ for the Citeureup sample. Deformation calculations show that Dadap soil experiences greater deformation compared to Daan Mogot and Citeureup. Additionally, tensile forces under drained conditions are lower than under undrained conditions due to the loss of pore water from the soil. This study provides a better understanding of geotextile usage in addressing the challenges of soft soil, with the hope of offering practical guidelines for building more durable and safe infrastructure in the future.</em></p> <p class="IsiAbstrakInggris">Abstrak</p> <p class="IsiAbstrakInggris">Tanah lunak merupakan tantangan besar dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi efektivitas penggunaan geotekstil dalam mengatasi masalah tanah lunak di Dadap, Daan Mogot, dan Citeureup. Geotekstil digunakan untuk meningkatkan stabilitas tanah, mengurangi deformasi, dan meningkatkan daya dukung subgrade jalan serta bangunan. Penelitian ini menggunakan metode Mayerhoff untuk menghitung daya dukung tanah dan faktor keamanan (FK) dalam kondisi tidak terdrainase (jangka pendek) dan terdrainase (jangka panjang). Hasil menunjukkan bahwa nilai FK pada kondisi tidak terdrainase lebih rendah dibandingkan dengan kondisi terdrainase, karena tanah kehilangan dukungan dari tekanan air pori dan kekuatan geser yang kurang. Namun, perhitungan manual dan program komputer memberikan hasil FK yang hampir sama untuk sampel tanah Dadap dan Daan Mogot pada kondisi tak terdrainase, tetapi berbeda cukup signifikan untuk sampel tanah Citeureup. Perhitungan deformasi menunjukkan bahwa tanah Dadap mengalami deformasi yang lebih besar dibandingkan dengan Daan Mogot dan Citeureup. Selain itu, gaya tarik pada kondisi terdrainase lebih kecil dibandingkan dengan kondisi tak terdrainase, karena kehilangan kadar air pori dari dalam tanah. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan geotekstil dalam mengatasi tantangan tanah lunak, dengan harapan dapat memberikan panduan praktis untuk pembangunan infrastruktur yang lebih tahan lama dan aman di masa depan.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30707 ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP FASILITAS BUS TRANSJAKARTA DI HALTE TANJUNG DUREN 2024-07-01T06:12:45+00:00 Elnando Juwanto elnando.325200047@stu.untar.ac.id Leksmono Suryo Putranto leksmonop@ft.untar.ac.id <p>Seperti yang terlihat di DKI Jakarta, Indonesia telah mengalami peningkatan populasi yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. TransJakarta adalah sistem transportasi umum yang beroperasi di Jakarta yang berbasis bus rapid transit (BRT). Transportasi umum seperti Bus Transjakarta sangat penting untuk mobilitas yang efektif di kota-kota besar. Untuk meningkatkan layanan transportasi publik, penting untuk memahami tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan. Dalam penelitian ini, kami melakukan survei ke penumpang Bus Transjakarta Halte Tanjung Duren. Karena banyaknya kawasan bisnis di sekitar halte, penumpang didominasi oleh pekerja kantoran, pedagang, dan orang-orang yang melakukan aktivitas harian di sekitarnya. Penelitian ini ditulis menggunakan literatur dan metode kuantitatif. Data yang diperoleh mencakup aspek-aspek seperti frekuensi penggunaan, rute yang sering digunakan, waktu perjalanan, tingkat kepuasan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pengguna dalam memilih Bus Transjakarta. Dapat disimpulkan bahwa responden puas terhadap fasilitas yang disediakan</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30766 EVALUASI DESAIN PERKERASAN LENTUR DI RUAS JALAN SAKETA – DAHEPODO PROVINSI MALUKU UTARA STA 00+000 – STA 10+000 BERDASARKAN MDPJ 2017 DAN MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE 2024-07-04T13:07:44+00:00 Muhammad Saleh Habib saleh.habib908@gmail.com Aniek Prihatiningsih Aniek@ft.untar.ac.id Hokbyan R.S. Angkat hokbyan@gmail.com <p>Dalam penelitian Evaluasi desain perkerasan jalan pada ruas jalan Saketa-Dahepodo di Provinsi Maluku Utara dilakukan berdasarkan Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan menggunakan program KENPAVE. Data yang digunakan meliputi lapisan HRS Base setebal 4 cm, Lapisan Pondasi Atas (LPA) setebal 12 cm, Lapisan Pondasi Bawah (LPB) setebal 15 cm, dan lapisan Sirtu setebal 20 cm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi ketahanan dan performa perkerasan jalan dalam menghadapi beban lalu lintas dan kondisi lingkungan setempat. n MDPJ 2017 kemudian hasilnya diuji berdasarkan analisis mekanistik empiris menggunakan program Kenpave. Hasil analisis menggunakan MDPJ 2017 diperoleh beban lalu lintas sebesar 629.691 CESAL5 sehingga desain perkerasan yang dipilih untuk digunakan adalah 5 cm AC-WC, 40 cm fondasi atas kelas A, dan 20 cm LFS Kelas s atau lapisan penopang. Berdasarkan hasil pengujian mekanistik empiris dengan program Kenpave, desain perkerasan metode MDPJ 2017 tersebut dinyatakan aman dari pengujian kerusakan akibat fatigue cracking dan permanent deformation.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30795 PERSEPSI PENGUNJUNG MALL KELAPA GADING 3 TERHADAP FASILITAS GEDUNG PARKIR 2024-07-04T13:06:24+00:00 Najid najid@ft.untar.ac.id Hokbyan R.S. Angkat hokbyan@gmail.com Nicolas Liaunardy nicolas.325190051@stu.untar.ac.id <p>Parkir merupakan salah satu fasilitas penting bagi pengunjung mall di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung Mall Kelapa Gading terhadap fasilitas parkir di gedung Mall Kelapa Gading 3. Metode penelitian dilakukan dengan penyebaran survei kepuasan pengunjung dan dianalisis dengan metode Importance Performance Anlaysis (IPA). Penelitian tingkat kepuasan dilakukan terhadap 17 komponen pernyataan yang meliputi ketersedian ruang parkir, kebersihan lokasi parkir, kualitas perkerasan pada area parkir, kondisi tingkat pencahayaan pada area parkir, kejelasan rambu tanda zona parkir, kejelasan rambu tanda sirkulasi parkir, lebar gang mobil, luas parkir mobil, penataan ruang parkir mobil, kemudahan memarkir kendaraan, kemudahan melalui tanjangan area parkir mobi, ketersediaan kemudahan informasi melalui petugas parkir, lama antrian masuk dan keluar, kesesuaian tarif dan metode pembayaran, ketersediaan jalur pejalan kaki, CCTV pada area parkir, dan pos keamanan di area parkir. Hasil analisis metode IPA memperlihatkan dominasi presentase kuadran IV yang mencapai 29,5%, disusul dengan kuadran I dan II yaitu sebesar 23,5% dan persentase terendah dari kuadran III yaitu sebesar 18,75%. Berdasarkan posisi kuadran I komponen yang perlu ditingkatkan adalah ketersediaan ruang parkir, kejelasan marka tanda arah sirkulasi parkir, penataan ruang parkir mobil, ketersediaan kemudahan informasi melalui petugas parkir. Adapun komponen yang perlu dipertahankan pada posisi kuadran II meliputi kebersihan lokasi parkir, Kemudahan melalui tanjakan pada area parkir mobil, Lama antrian masuk dan keluar, CCTV pada area parkir.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30806 PERSEPSI PENUMPANG MRT TERHADAP KEBUTUHAN KERETA KHUSUS PEREMPUAN 2024-07-04T13:06:49+00:00 Najid najid@ft.untar.ac.id Hokbyan R.S. Angkat hokbyan@gmail.com Muda Ibrahim Febrian Zhuhri muda.325190053@stu.untar.ac.id <p><em>Sebelum masanya era modern perempuan mengalami banyak hambatan dalam mendapatkan perkerjaan, pendidikan, dan laynana kesehatan, dikarenakan mereka harus berdiang dengan para laki-laki. Bahkan transportasi juga susah untuk mereka dapatkan. Untuk dizaman sekarang semua hambatan perempuan sudah di permudah, salah satunya adalah transportasi, transportasi sendiri terdiri dari berbagai macam transportasi salah satunya adalah Kereta Api. Untuk Kereta Api di daerah Jakarta, PT MASS RAPID TRANSIT JAKARTA (MRT JAKARTA) menjawab kebutuhan para pengguna nya dengan mengembangkan Mass Rapid Transit (MRT) yang merupakan layanan kereta rel listrik komuter yang pengoperasiannya ditanggung jawabkan oleh PT MASS RAPID TRANSIT JAKARTA. Sejak 24 maret 2019, dari awalnya di luncurkan MRT tidak memiliki kereta khusus wanita, tidak seperti Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter line yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI</em><em>). </em><em>PT MRT kemudian menerapkan kereta khusus untuk wanita, yang hanya berlaku pada jam sibuk yaitu pukul 07.00-09.00 WIB dan 17.00-19.00 WIB, dari Senin hingga Jumat. </em><em>Kebijakan ini diberlakukan untuk melindungi wanita dari tindakan kriminal dan pelecehan seksual saat menggunakan transportasi umum. Namun, setelah kebijakan ini diterapkan di MRT, muncul kembali keluhan dari penumpang wanita yang menggunakan fasilitas kereta khusus tersebut. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis kondisi serta infrastruktur eksisting MRT dengan menggunakan metode crosstab, dengan tujuan untuk meningkatkan operasional kereta khusus wanita agar dapat tersedia setiap hari dan setiap waktu</em></p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/25163 ANALISIS CHANGE ORDER RATIO PADA PROYEK BENGKEL SPBU 2023-10-03T23:21:45+00:00 Christian Mihardja christian.327212014@stu.untar.ac.id Mega Waty mega@ft.untar.ac.id <p class="IsiAbstrakInggris"><em><span lang="EN-US">Vehicles are one of the supporting facilities used for daily activities. Vehicles are usually maintained so that they are always in prime condition and suitable for use in the workshop. Currently, there are many workshops that we can find anywhere. The workshop used to carry out maintenance must go through a construction process. Insufficient planning for workshop projects can result in additional work or change orders. This research aims to determine the value of change orders in the Public Fuel Filling Station (SPBU) workshop project and find the main causes of change orders based on job category. This research uses change order value ratio data from 32 workshop projects in Jabodetabek whose construction took place from November 2022 to March 2023. Based on the results of research and calculations, the average change order ratio value for workshop projects for the work category was 48.614%, where there were The average value of change order ratio in addition is 37.669% and the average value of change orders in subtraction is 10.945%. Electrical and structural work is the work category that is the main cause of change orders.</span></em></p> <p class="IsiAbstrakInggris"><span lang="EN-US">Abstrak</span></p> <p class="IsiAbstrakIndonesia"><span lang="IN">Kendaraan merupakan salah satu fasilitas pendukung yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Kendaraan biasannya dilakukan pemeliharaan agar selalu dalam kondisi prima dan layak digunakan di bengkel. Saat ini terdapat banyak bengkel yang dapat kita temui dimanapun. Bengkel yang digunakan untuk melakukan pemeliharaan harus melalui proses pembangunan. Perencanaan pada proyek bengkel yang kurang matang menimbulkan terjadinya pekerjaan tambah kurang atau <em>change order</em>. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan nilai <em>change order</em> pada proyek bengkel Stasion Pengisi Bahan Bakar Umum (SPBU) dan menemukan penyebab utama terjadinya <em>change order </em>bedasarkan kategori pekerjaan. Penelitian ini menggunakan data rasio nilai <em>change order</em> dari 32 proyek bengkel di Jabodetabek yang konstruksinya berlangsung selama November tahun 2022 hingga Maret 2023. Bedasarkan hasil penelitian dan perhitungan, diperoleh nilai rata-rata <em>change order</em> <em>ratio</em> pada proyek bengkel untuk kategori pekerjaan sebesar 48,614% dimana terdapat nilai rata-rata <em>change order ratio in additional </em>sebesar 37,669% dan nilai rata-rata <em>change order in subtraction </em>sebesar 10,945%. Pekerjaan <em>electrical</em> dan structure menjadi kategori pekerjaan yang menjadi penyebab utama <em>change order</em>. </span></p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/28079 PERBANDINGAN KELAYAKAN FINANSIAL GEDUNG GREEN BUILDING DAN NON- GREEN BUILDING MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO 2024-02-27T12:40:25+00:00 Yasmin Ramadian yasminramadian@gmail.com Fuk Jin Oei fukjin.untar@gmail.com <p><em>Since 2011, Indonesia has been committed to reducing greenhouse gas emissions, one of which is by implementing green buildings in office buildings. The aim of implementing green building is to manage and preserve the environment around the building, reduce building operational costs, ensure the continuity of use of the building, and prevent excessive replacement of building equipment. This study aims to analyze the financial feasibility of four office buildings using the Monte Carlo simulation method which is divided into two categories, namely category 1 (gedung 1 and gedung 3) with grade A building type and category 2 (gedung 2 and gedung 4) with building type grade B. Gedung 1 and gedung 2 have received green building certification issued by GBCI. Gedung 3 and gedung 4 are buildings with a conventional concept. Calculation analysis was carried out using the Monte Carlo method by comparing the Net Preset Value (NPV) and Internal Rate of Return (IRR). Based on the results of comparative analysis carried out on four research objects, the risks used are occupancy rates, rental income and inflation. So it is concluded that the NPV of each building is said to be financially feasible with NPV &gt; 0, a comparison of NPV of 290.37% (category 1) and 164.42% (category 2). The IRR obtained exceeded the MARR value, with a comparison of 53.53% (category 1) and 20.87% (category 2). So the results of the Monte Carlo analysis of office buildings with the highest and best NPV are Building 1 and Building 3 (category 1).</em></p> <p>Abstrak</p> <p>Sejak tahun 2011 Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca salah satunya dengan menerapkan <em>green building</em> pada gedung perkantoran. Tujuan dalam penerapan <em>green building</em> adalah untuk mengelola dan menjaga kelestarian lingkungan disekitar bangunan, mengurangi biaya operasional bangunan, menjamin kelangsungan penggunaan bangunan, serta mencegah penggantian terlalu berlebihan pada peralatan bangunan. Studi ini bertujuan untuk menganalisa kelayakan finansial pada empat gedung perkantoran dengan metode simulasi <em>Monte Carlo</em> yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori satu (gedung 1 dan gedung 3) dengan tipe bangunan <em>grade</em> A dan kategori dua (gedung 2 dan gedung 4) dengan tipe bangunan <em>grade</em> B. Gedung 1 dan gedung 2 telah mendapatkan sertifikasi <em>green building</em> yang dikeluarkan oleh GBCI. Gedung 3 dan gedung 4 merupakan gedung dengan konsep konvensional. Analisa perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode <em>Monte Carlo</em> dengan membandingkan <em>Net Present Value</em> (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Berdasarkan hasil analisis perbandingan yang telah dilakukan pada empat objek penelitian dengan risiko yang digunakan adalah tingkat <em>occupancy</em>, pendapatan sewa, dan inflasi. Maka disimpulkan bahwa NPV masing-masing gedung dikatakan layak secara finansial dengan NPV &gt; 0, perbandingan NPV sebesar 290,37% (kategori 1) dan 164,42 % (kategori 2). IRR yang didapatkan melebihi dari nilai MARR, dengan perbandingan sebesar 53,53% (kategori 1) dan 20,87% (kategori 2). Sehingga hasil analisis <em>Monte Carlo</em> pada gedung perkantoran dengan NPV tertinggi dan terbaik adalah gedung 1 dan Gedung 3 (kategori 1).</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/28179 STUDI KELAYAKAN INVESTASI USAHA PRODUKSI TIANG PANCANG 2024-02-19T06:37:19+00:00 Ronaldo Budiman ronaldo.327221017@stu.untar.ac.id Mark Setiadi marks@ft.untar.ac.id Wati A Pranoto watip@ft.untar.ac.id <p class="IsiAbstrakInggris"><em><span lang="EN-US">Foundations are an important aspect of infrastructure development that ensures the safety and stability of building structures. Piles are one type of foundation that is often used in construction. As a construction company engaged in piling services, PT XYZ faces challenges related to dependence on third parties in supplying piles. In addition, the purchase and installation of piles that are increasing every year makes PT XYZ think it needs strategic steps to develop its business by entering the pile production sector. Decision making in developing the business needs to be carried out a feasibility study to find out whether the investment is feasible or not to run. In this study, investment assessment criteria are carried out on financial aspects. The method used to analyze the investment feasibility of PT XYZ is the Discounted Cash flow method which consists of calculating Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR), and Payback Period (PP). Based on the results of the analysis that has been carried out, it is obtained that the NPV value is Rp 7,998,226,761 (in accordance with the requirements if NPV&gt;0 then the investment is feasible), IRR of 22.7852% (positive value greater than the discount factor of 10%), PP in year 4 (four). Thus it can be said that the business development investment to be carried out by PT XYZ provides benefits and is feasible to implement.</span></em></p> <p class="IsiAbstrakInggris"><span lang="EN-US">Abstrak</span></p> <p>Fondasi merupakan aspek penting dalam pembangunan infrastruktur yang menjamin keamanan dan stabilitas struktur bangunan. Tiang pancang merupakan salah satu jenis fondasi yang sering digunakan dalam pembangunan. Sebagai perusahaan konstruksi yang bergerak dalam bidang jasa pemancangan, PT XYZ menghadapi tantangan terkait ketergantungan terhadap pihak ketiga dalam memasok tiang pancang. Selain itu, pembelian dan pemasangan tiang pancang yang semakin meningkat setiap tahunnya membuat PT XYZ berpikir perlu langkah strategis untuk mengembangkan usahanya dengan memasuki sektor produksi tiang pancang. Pengambilan keputusan dalam mengembangkan usahanya tersebut perlu dilakukan studi kelayakan untuk mengetahui apakah investasi tersebut layak atau tidak untuk dijalankan. Dalam penelitian ini, kriteria penilaian investasi dilakukan terhadap aspek finansial. Adapun metode yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi perusahaan PT XYZ adalah metode <em>Discounted Cash flow</em> yang terdiri dari perhitungan <em>Net Present Value</em> (NPV), <em>Internal Rate Of Return</em> (IRR), dan <em>Payback Period</em> (PP). Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh bahwa nilai NPV sebesar Rp 7.998.226.761 (sesuai dengan syarat jika NPV &gt;0 maka investasi layak untuk dilakukan), IRR sebesar 22,7852% (bernilai positif lebih besar dari faktor diskonto sebesar 10%), <em>Payback Period </em>(PP) pada tahun ke- 4 (empat). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa investasi pengembangan usaha yang akan dilakukan oleh PT XYZ memberikan keuntungan dan layak untuk dilaksanakan.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30781 ANALISIS KINERJA PELAYANAN BUS COMMUTER PANTAI INDAH KAPUK 2 2024-07-01T06:28:39+00:00 Justin Reyhan justin.325200012@stu.untar.ac.id Leksmono Suryo Putranto leksmonop@ft.untar.ac.id <p>Bus Commuter Pantai Indah Kapuk 2 merupakan bus pegumpan di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 yang dikelola oleh Agung Sedayu Group &amp; Salim Group. Pantai Indah Kapuk 2 merupakan waterfront city dengan luas mencapai sekitar 2.650 hektar, dengan fasilitas yang lengkap untuk kualitas hidup yang lebih baik. Sebuah tujuan untuk pulang, tempat untuk beraktivitas, bekerja, dan tujuan wisata dan kuliner. Pantai Indah Kapuk 2 merupakan kota yang sangat luas maka diperlukan transportasi yang dapat mencapai fasilitas – fasilitas tersebut, dengan harga yang murah dan dapat menampung banyak pengunjung maka dibuat layanan transportasi publik. Penelitian ini menggunakan 2 metode survei lapangan dan penggunaan kuesioner untuk mengumpulkan data dari pengguna bus commuter Pantai Indah Kapuk 2. Penyusunan penelitian ini menggunakan studi literatur. Data yang diperoleh untuk penelitian ini mencakup aspek-aspek seperti kondisi halte dan fasilitas bus, frekuensi penggunaan, pemberhentian yang sering digunakan, waktu perjalanan, kenyamanan saat jam sibuk, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja pelayanan dan kepuasan penumpang bus commuter Pantai Indah Kapuk 2. Setelah survei lapangan yang dilakukan pada akhir bulan mei 2024 sampai awal bulan juni 2024 dan penyebaran kuisioner pada bulan mei 2024 dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh bus commuter Pantai Indah kapuk 2 sudah mengikuti standar dan jadwal yang ada sehingga memuaskan responden dengan fasilitas yang ada.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30039 PENILAIAN KERUSAKAN PERKERASAN KAKU MENGGUNAKAN METODE PCI DI RUAS DENAI-MANDALA BYPASS KOTA MEDAN 2024-07-03T02:09:11+00:00 Aldyoki Firmansyah Matondang aldyoki25@gmail.com Defry Basrin defrybasrin@unsam.ac.id Haikal Fajri haikal.fajri@unsam.ac.id <p>Perkerasan jalan merupakan salah satu aspek penting dalam infrastruktur transportasi yang memerlukan pemeliharaan dan perawatan secara teratur. Menilai kondisi perkerasan adalah kunci untuk mengenali jenis kerusakan yang terjadi, memungkinkan tindakan perbaikan yang sesuai dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai kondisi kerusakan perkerasan kaku menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) di ruas jalan Denai-Mandala Bypass Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi perkerasan kaku di ruas jalan Denai-Mandala Bypass Kota Medan mengalami berbagai jenis kerusakan, yaitu retak linier (78 kerusakan), gompal sambungan (30 kerusakan), tambalan besar (11 kerusakan), retak susut (10 kerusakan), penyumbat sambungan (10 kerusakan), patahan (6 kerusakan), keausan agregat (5 kerusakan), gompal sudut (5 kerusakan), scalling (4 kerusakan), retak sudut (2 kerusakan), retak daya tahan (2 kerusakan), remuk (2 kerusakan), pelat terbagi (1 kerusakan) dan tambalan kecil (1 kerusakan). Nilai PCI rata-rata pada ruas jalan denai yang diteliti sepanjang ±1,4 km adalah 78,53 tergolong kedalam rating baik (satisfactory) dengan prioritas penanganan yaitu pemeliharaan berkala dan ruas jalan mandala bypass yang diteliti sepanjang ±800 m, nilai PCI rata-rata adalah 89,93 yang termasuk kedalam rating sangat baik (good) dengan prioritas penanganan yaitu pemeliharaan rutin.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30821 PERILAKU KUAT TEKAN BEBAS PADA TANAH GAMBUT DENGAN TAMBAHAN PORTLAND CEMENT 2024-07-03T09:59:29+00:00 Frederiko Frederiko frederiko.325200089@stu.untar.ac.id Aniek Prihatiningsih aniekp@ft.untar.ac.id <p><em>Indonesia has 33.4 million hectares of swamp land spread across Sumatra, Kalimantan, and Papua. The soil in swamp land is generally peat soil, which has low bearing capacity. One method to improve soil bearing capacity is by adding cement. Portland composite cement (PCC) is widely available in Indonesia. This study aims to determine the characteristics of peat/swamp soil and evaluate the potential improvements after adding portland composite cement (PCC). The characteristic tests include specific gravity (G<sub>s</sub>), water content, and grain size tests. Unconfined Compression Tests were conducted to determine the unconfined compressive strength of the soil. The tests were performed on soil with cement content of 4.7%, 9.3%, and 14%, with curing times of 7 days, 14 days, and 21 days. The characteristic test results showed that peat soil has a Gs of 1.50 and a water content of 187.73%. The Unconfined Compression Test results with 5% PCC content at 7 days showed a value of 119.11 kN/m² with an increase of 87.9%. With 15% PCC content at 21 days, the value was 217.78 kN/m² with an increase of 243.6%. It was concluded that the higher the cement content and the longer the curing time, the higher the unconfined compressive strength value.</em></p> <p>Abstrak</p> <p>Indonesia memilki lahan rawa seluas 33,4 juta hektar yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Tanah yang terdapat pada lahan rawa umumnya adalah tanah Gambut. Tanah Gambut merupakan tanah yang memiliki daya dukung yang rendah. Salah satu metode perbaikan tanah untuk menaikan daya dukung adalah dengan menambahkan semen. <em>Portland composite cement</em> (PCC) merupakan semen yang banyak dijual di masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari tanah gambut/rawa dan mengevaluasi potensi peningkatan yang terjadi setelah ditambahkan PCC. Pengujian karakteristik mencakup uji <em>specific gravity</em> (G<sub>s</sub>)<em>, water content, </em>dan <em>grainsize</em>. Uji Tekan Bebas dilakukan untuk menentukan nilai kuat tekan bebas dari tanah. Pengujian dilakukan pada tanah dengan kadar semen 4,7%, 9,3%, dan 14%. Lama waktu pemeraman yaitu, 7 hari, 14 hari, 21 hari. Hasil pengujian karakteristik didapatkan tanah gambut memilki G<sub>s</sub> sebesar 1,50, dengan water content sebanyak 187,73%. Hasil Uji Tekan bebas dengan kadar PCC 5% pada 7 hari sebesar 119,11 kN/m<sup>2</sup> dan persentase peningkatan 87,9%. Pada kadar PCC 15% pada 21 hari sebesar 217,78 kN/m² dan persentase peningkatan 243,6%. Disimpulkan semakin tinggi kadar semen dan semakin lama waktu pemeraman maka nilai kuat tekan bebas akan meningkat.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30822 PENGARUH SUDUT GESER DALAM TERHADAP PENAMBAHAN PASIR SUB-ROUNDED, SUB-ANGULAR, DAN ANGULAR PADA PASIR ROUNDED 2024-07-03T09:54:13+00:00 Badrul Miswar badrul.325200092@stu.untar.ac.id Aniek Prihatinigsih aniekp@ft.untar.ac.id <p><em>The physical form of sand grains is a critical factor influencing shear strength, where sharper/angular grain shapes tend to result in higher internal friction angles (ϕ) and stronger interlocking capabilities among grains, whereas rounder particle shapes generally lead to lower ϕ values. This study aims to quantify the significant differences in shear strength (ϕ) between sand with the most rounded shapes (rounded and sub-rounded) and those with sharper/angular shapes (angular and sub-angular). Additionally, the research involves creating and testing mixtures using primary rounded sand mixed with three other types (sub-rounded, sub-angular, and angular). Various mixtures of sub-rounded, sub-angular, and angular sands will be added to the rounded sand as the primary material, with mixture percentages of 5%, 8%, 12%, and 15%. The testing results indicate that the optimal mixture involves adding sub-rounded sand to rounded sand, which increases the internal friction angle (ϕ) by up to 65,4% during natural testing conditions.</em></p> <p>Abstrak</p> <p>Bentuk fisik dari butiran pasir merupakan salah satu faktor penentu kekuatan geser yang akan dihasilkan dimana, semakin bersudut/tajam bentuk butiran pasir, maka cendrung menghasilkan sudut geser dalam (ϕ) yang tinggi serta memiliki kemampuan <em>interlocking </em>antar butiran yang kuat dan begitupun sebaliknya, semakin bulat bentuk partikel dari butiran pasir akan menghasilkan sudut geser dalam (ϕ) yang semakin rendah.Tujuan dari penelitian ini adalah mencoba membuktikan seberapa signifikan perbedaan dari kuat geser dalam (ϕ) pasir dengan bentuk yang paling bulat (<em>rounded) </em>dan cenderung bulat (<em>sub-rounded) </em>terhadap pasir dari bentuk yang tajam/bersudut (<em>angular</em>) dan cenderung tajam/bersudut (<em>sub-rounded</em>). Selain itu, penelitian ini membuat dan menguji campuran dengan material primer dari pasir jenis <em>rounded</em> yang dicampurkan dengan tiga jenis sampel lainnya (<em>sub</em>-<em>rounded</em>, <em>sub</em>-<em>angular</em> dan <em>angular</em>). Adapun variasi campuran pasir baik jenis <em>sub-rounded, sub-angular </em>maupun<em> angular</em> yang akan ditambahkan nantinya ke pasir jenis <em>rounded </em>sebagai material primer dengan persentase variasi campuran 5%, 8%, 12% dan 15%. Dari hasil pengujian didapatkan campuran optimum adalah pasir jenis <em>sub</em>-<em>rounded</em> yang ditambahkan terhadap pasir jenis <em>rounded</em> dimana, campuran pasir jenis sub-rounded dapat meningkatkan hingga 65,4% dari sudut geser dalam (ϕ) pasir <em>rounded</em> sewaktu pengujian natural.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil https://journal.untar.ac.id/index.php/jmts/article/view/30826 PERBANDINGAN STABILITAS BERBAGAI TIPE DINDING PENAHAN TANAH PADA PROYEK TOWER TURYAPADA DI BALI 2024-06-26T15:19:21+00:00 Johny Five johny.325200011@stu.untar.ac.id Hendy Wijaya hendyw@ft.untar.ac.id Ali Iskandar aliiskandar@ft.untar.ac.id <p><em>This study compares the stability of cantilever retaining walls (DPT) with the combined method of MSE (Mechanically Stabilized Earth) retaining walls and soil nailing retaining walls under the same soil conditions. The stability analysis is conducted by considering shear, overturning, and bearing capacity factors. The results show that MSE retaining walls have the highest overturning safety factor value of 10.83, which exceeds the minimum SNI standard. MSE retaining walls also show the highest shear safety factor value of 7.54, while the highest bearing capacity safety factor value is found in cantilever retaining walls, amounting to 28.73. The pullout safety factor values in soil nailing are also analyzed, indicating the need for adjustments in nail length or excavation sequence to achieve the required minimum values. This study suggests the use of various types of retaining walls and more diverse soil conditions for a more comprehensive analysis in the future, as well as the application of 3D computer programs to model the interaction between retaining structures and the surrounding soil in greater detail.</em></p> <p>Abstrak</p> <p>Penelitian ini membandingkan stabilitas dinding penahan tanah (DPT) tipe kantilever dengan metode gabungan DPT MSE (<em>mechanically stabilized earth</em>) dan DPT <em>soil nailing</em> dalam kondisi tanah yang sama. Analisis stabilitas dilakukan dengan mempertimbangkan faktor geser, guling, dan daya dukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DPT MSE memiliki nilai faktor keamanan guling terbesar sebesar 10,83, yang melebihi standar minimum SNI. DPT MSE menunjukkan nilai faktor keamanan geser terbesar sebesar 7,54, dan nilai faktor keamanan daya dukung terbesar adalah DPT kantilever sebesar 28,73. Nilai faktor keamanan akibat cabut <em>(pullout</em>) pada <em>soil nailing</em> juga dianalisis, dengan hasil menunjukkan perlunya penyesuaian panjang <em>nail</em> atau urutan penggalian untuk mencapai nilai minimum yang disyaratkan. Penelitian ini menyarankan penggunaan berbagai jenis DPT dan kondisi tanah yang lebih beragam untuk analisis yang lebih komprehensif di masa mendatang, serta penerapan program komputer 3D untuk memodelkan interaksi antara struktur penahan tanah dan tanah di sekitarnya dengan lebih detail.</p> 2024-08-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil