KARAKTERISITIK MEKANIS CAMPURAN LASTON ATAS DENGAN PENAMBAHAN SERAT KARBON

Main Article Content

Ewaldo Tanton
Anissa Noor Tajudin

Abstract

The increasing number of vehicles but not followed by increasing the quality of pavement will cause many roads to be damaged. One of the efforts to improve the quality of road pavement is by adding various additional ingredients. For this research the method of mixing asphalt with carbon fiber uses the Dry-Mix method, where carbon fiber is directly mixed when cooking asphalt. By using a variation of 0,1%; 0,2%; 0,3% and 0,4% carbon fiber, and with asphalt content of 5,7%. After obtaining asphalt mixture data, the research continued to determine the optimum carbon fiber content using the narrow range method. Then proceed to change the stability of Marshall into modulus then included in the KENPAVE program. Then the test results can be seen in the Nd and Nf values and the Nr value requirement of <2, which values are based on General Specifications of the Directorate General of Highways 2017 Edition. The results of this study have met all the requirements that have been set and based on the value of Nd and Nf it can be concluded that the use of carbon fiber asphalt mixture additives can be used in an effort to reduce the cost of asphalt treatment.



ABSTRAK

Peningkatan jumlah kendaraan namun tidak diikuti dengan peningkatan kualitas perkerasan jalan akan menyebabkan banyak jalan yang mengalami kerusakan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas perkerasan jalan adalah dengan menambahkan bahan tambah yang bervariasi. Untuk penelitian ini cara pencampuran aspal dengan serat karbon menggunakan metode Dry-Mix, dimana serat karbon secara langsung dicampurkan pada saat memasak aspal. Dengan menggunakan variasi kadar serat karbon 0,1%; 0,2%; 0,3% dan 0,4%, serta dengan kadar aspal 5,7%. Setelah didapatkan data campuran aspal penelitian dilanjutkan untuk menentukan kadar serat karbon optimum dengan metode Narrow Range. Kemudian dilanjutkan mengubah stabilitas Marshall menjadi modulus kemudian dimasukkan ke dalam program KENPAVE. Kemudian hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada nilai Nd dan Nf dan syarat nilai Nr yaitu <2, yang dimana nilai-nilai tersebut berdasarkan Spesifikasi Umum Direktorat Jendral Bina Marga Edisi 2017. Hasil dari penelitian ini telah memenuhi seluruh syarat yang telah ditetapkan dan berasarkan nilai Nd dan Nf dapat disimpulkan bahwa penggunaan serat karbon terhadap bahan tambahan campuran aspal dapat digunakan dalam usaha mengurangi biaya perawatan aspal.

Article Details

Section
Articles

References

Amiruddin. Kajian Eksperimental Campuran HRS-WC dengan Aspal Minyak dan Penambahan Aditif Lateks Sebagai Bahan Pengikat. Jakarta: Universitas Trisakti, 2012.

Departemen Pekerjaan Umum. Spesifikasi Umum Bina Marga. Jakarta: Bina Marga, 2018.

Departemen Pekerjaan Umum. Spesifkiasi Umum Bina Marga. Jakarta: Bina Marga, 2017.

Hardiyatmo, Hary Christady. Aspal Untuk Pemeliharan. Yogyakarta: Gadjah Mada Unviersitas Press, 2015.

Saodang, Hamirhan. Konstuksi Jalan Raya. Bandung: Nova, 2005.

Shanbara, Hayder Kamil. Effect of Carbon Fiber on The Performance of Reinforced Asphalt Concrete Mixture. Samawah: Universitas Al-Muthanna, 2011.

Sutrisno. Analisa Sifat dan Ketahan Bakar Nano Komposit Geomaterial Serat Karbon Phenolyc. Thesis. 2015: Universitas Brawijaya, 2015.

Tenriajeng, Andi Tenrisukki. Laston Sebagai Bahan Alternatif Pekerjaan Pelapisan Jalan. Jakarta: Universitas Gunadarma, 2002.

Wahjoedi. Karakteristik Marshall dan Indeks Kekuatan Sika (IKS) Pada Campuran Butonite Mastic Asphalt (BMA). Semarang: Politeknik Negeri Semarang, 2009.