PENINGKATAN KEKUATAN TANAH ORGANIK DENGAN PENCAMPURAN EMPAT JENIS LIMBAH RAMAH LINGKUNGAN

Main Article Content

Aldo Febrian
Aniek Prihatiningsih

Abstract

Waste is one of the problems in Indonesia. Based on the Ministry of the Environment, each person produces an average of 0.8 kg of waste per day. The average waste per person will increase in line with the increase in people's welfare and lifestyle. Assuming 220 million Indonesians, waste reaches 176,000 tons per day. Accompanied by increasing population growth, the need for infrastructure development on land is increasing. Soils that is often used for construction land is organic soil. It has low soil bearing capacity values and soil improvement methods are commonly used. The general method usually is to mix the soil with better bearing capacity. To minimize costs, a physical stabilization system is carried out that can use soil improvement methods with waste. This can deal with 2 problems at once, where there is the use of certain types of waste and also the planning of organic soil stabilization with small carrying capacity. By doing a triaxial test on organic soil by mixing 4 different types of waste, it shows that the best waste mixture that can affect the bearing capacity of the soil in sequence is coconut husk, tile fragments, construction demolition debris, and chicken egg shells.   

 

ABSTRAK

Limbah merupakan salah satu permasalahan di Indonesia, Berdasarkan informasi Kementerian lingkungan Hidup, setiap orang menghasilkan rata-rata 0,8 kg sampah per hari. Rata-rata limbah per orang akan meningkat sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan gaya hidup masyarakat. Dengan asumsi 220 juta penduduk Indonesia, limbah mencapai 176.000 ton per hari. Diiringi dengan peningkatan pertumbuhan penduduk, maka kebutuhan pembangunan infrastruktur di lahan tanah semakin bertambah. Salah satu tanah yang sering dipakai untuk lahan konstruksi adalah tanah organik. Tanah organik memiliki nilai daya dukung tanah yang rendah dan biasa dilakukan metode perbaikan tanah. Metode umum yang biasa dilakukan adalah dengan melakukan pencampuran tanah dengan daya dukung yang lebih baik. Untuk memperkecil biaya maka dilakukannya sistem stabilisasi fisik yang bisa menggunakan metode perbaikan tanah dengan limbah. Hal ini bisa menangani 2 masalah sekaligus, dimana adanya pemanfaatan dari jenis limbah tertentu dan juga perencanaan stabilisasi tanah organik dengan daya dukung kecil. Dengan melakukin uji triaksial pada tanah organik dengan mencampurkan 4 jenis limbah berbeda menunjukan bahwa campuran limbah terbaik yang bisa mempengaruhi daya dukung tanah secara berurutan adalah sabut kelapa, pecahan genteng, puing pembongkaran konstruksi, dan cangkang telur ayam.

Article Details

Section
Articles

References

Apriyantono, D. (2008). Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan. Bogor: Pusat Antar Universitas. Institut Pertanian Bogor.

ASTM D2216. (2014). Standart Test for Moisture Water C. United States: American Society for Testing and Materials.

ASTM D2850. (2014). Standart Test for Triaxial Unconsolidated Undrained. United States: American Society for Testing and Materials.

ASTM D422. (2014). Standart Test for Grain Size. United States: American Society for Testing and Materials.

ASTM D4318. (2014). Standart Test for Atterberg Limit. United States: American Society for Testing and Materials.

ASTM D854. (2014). Standart Test for Specific Gravity. United States: American Society for Testing and Materials.

Bowles, J. E. (1989). Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah), Jakarta: Erlangga.

Bowles, J. E. (1991). Sifat-Sifat Fisis Tanah dan Geoteknik Tanah (Mekanika Tanah) Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Hardiyatmo, H. C. (1992). Stabilisasi Tanah Untuk Perkerasan Tanah.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ingles & Metcalf. (1972). Soil Stabilization, Principles and Practice. USA: USA.

Manukhina, L. dan Ivanova, I. (2017). Management of construction and demolition wastes as secondary building resources. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science.

Mulyono, T. (2004). Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi.

Wiratama. (2013). Studi Daya Dukung Tanah Organik dengan Matos. Fakultas Teknik, Universitas Lampung.