ANALISIS BIAYA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT DENGAN KONSEP KONSTRUKSI HIJAU

Main Article Content

Clara Alverina
Jane Sekarsari Tamtana

Abstract

ABSTRACT
Green construction is a concept of sustainable development, which has three main pillars that must be balanced in its implementation namely, economic development, social development, and environmental preservation. The planning and implementation stages the construction process pays attention to the environment, is efficient in the use of natural resources and is environmentally friendly. This research is focused on the calculation of green construction cost analysis. The method used in this study is discussion and analysis with the RAB calculation. Cost calculation on structural works and 6 green construction factors such as land use, energy conservation, water conservation, material use, air quality, and environmental management. The difference in costs that occurred was quite large, namely Rp23.051.538.224. The work of the structure of the concept of green construction can save costs as much as Rp24,027,984,635 compared to conventional concepts. Whereas to apply the 6 other green construction concept factors, an additional fee of Rp.976.446.412 is required. The concept of green construction has a good impact on the environment and based on analysis can save construction costs.


ABSTRAK
Konstruksi hijau merupakan sebuah konsep pembangunan berkelanjutan, yang memiliki tiga pilar utama yang harus seimbang dalam pelaksanaannya yaitu, pembangunan ekonomi, pembangunan sosial, dan pelestarian lingkungan hidup. Tahap perencanaan dan pelaksanaan proses konstruksinya memperhatikan lingkungan, efisien dalam penggunaan sumber daya alam dan ramah lingkungan. Penelitian ini difokuskan kepada perhitungan analisis biaya konstruksi hijau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskusi dan analisis dengan perhitungan RAB. Perhitungan biaya pada pekerjaan struktur dan 6 faktor konstruksi hijau seperti tepat guna lahan, konservasi energi, konservasi air, penggunaan material, kualitas udara, dan manajemen lingkungan. Selisih biaya yang terjadi cukup besar yaitu Rp23.051.538.224. Pekerjaan struktur konsep konstruksi hijau dapat menghemat biaya sebesar Rp24.027.984.635 dibandingkan dengan konsep konvensional. Sedangkan untuk menerapkan 6 faktor konsep konstruksi hijau lainnya maka dibutuhkan biaya tambahan sebesar Rp 976.446.412. Konsep konstruksi hijau memiliki dampak yang baik bagi lingkungan dan berdasarkan analisis dapat menghemat biaya pelaksanaan konstruksi.

Article Details

Section
Articles

References

Conseil International Du Batiment, 1994.

Ervianto, Wulfram. I. “Selamatkan Bumi melalui Konstruksi Hijau”. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. 2012.

Ervianto, Wulfram. I. “Pengaruh Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Capaian Green Construction oleh Kontraktor dalam Proyek Gedung di Indonesi”. Konferensi Nasional Teknik Sipil 8. ITB Bandung. 2014.

Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional. “Konstruksi Indonesia 2030 Untuk Kenyamanan Lingkungan Terbangun”. Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional, Jakarta. 2007.

Prasaji, M. A., Prasantadi, M. S., Wibowo, M. A., dan Kistiani, F . “Evaluasi Biaya dan Dampak Lingkungan Penerapan Green Construction (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Paviliun Garuda 2 RSUP Dr. Kariadi Semarang)”. Jurnal Karya Teknik Sipil. 2012.

Tarore, Michael Kareth H., J. Tjakra, danD.R.O. Walangitan. “Analisis Optimalisasi Waktu Dan Biaya Dengan Program Primavera 6.0 (Studi Kasus : Proyek Perumahan Puri Kelapa Gading)”. Jurnal Sipil Statik 1(1), 53-59. 2012.