KEBUTUHAN PENYANDANG DISABILITAS TUNARUNGU DI JABODETABEK TERHADAP LAYANAN SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI KOTA

Main Article Content

Gandhiko Ariya
Leksmono Suryo Putranto

Abstract

Hearing impairments is the most frequent sensory deficit in human population, affecting more than 250 million people in the world. People with hearing impairments will find it difficult to use public transportation. Public transportation facilities and infrastructure should be accessible for everyone including for people with hearing impairments. This research paper will discuss about the level of importance and the level of availability at public transportation facilities and infrastructure for people with hearing impairments in Jabodetabek. This research paper will use Analytical Hierarchy Process (AHP) method in determining the level of importance at public transportation facilities and infrastructure and will use one sample t-test method in determining the level of availability at public transportation facilities and infrastructure in Jabodetabek. Based on the research result, emergency instruction is the most needed facilities for person with hearing impairment when using public transportation. Lighting is the most important facilities at public transportation infrastructure and public access to public transportation infrastructure for person with hearing impairments. Based on the research result, the level of availability for public transportation facilities and infrastructure in Jabodetabek is mostly quite available.

 

Abstrak

Gangguan pendengaran merupakan gangguan sensorik yang paling banyak dialami oleh manusia. Lebih dari 250 juta orang di dunia  mengalami gangguan pendengaran. Manusia dengan gangguan pendengaran akan merasa kesulitan saat ingin menggunakan transportasi perkotaan. Sarana dan prasarana sudah seharusnya aksesibel untuk semua orang termasuk untuk para penyandang disabilitas tunarungu. Penelitian ini akan membahas tentang tingkat kepentingan serta tingkat ketersediaan sarana dan prasarana transportasi kota di Jabodetabek bagi para penyandang disabilitas tunarungu. Penelitian ini akan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam menentukan tingkat kepentingan sarana dan prasarana transportasi kota bagi para penyandang disabilitas tunarungu dan menggunakan one sample t-test untuk menentukan tingkat ketersediaan sarana dan prasarana transportasi kota di Jabodetabek. Berdasarkan hasil penelitian petunjuk keadaan darurat menjadi hal terpenting pada sarana transportasi kota, lampu penerangan menjadi hal terpenting pada prasarana dan prasarana pejalan kaki pada transportasi kota. Tingkat ketersedian  sarana dan prasarana transportasi kota di Jabodetabek sudah cukup tersedia.

Article Details

Section
Articles

References

ITDP. Panduan Desain Fasilitas Pejalan Kaki : DKI Jakarta 2017-2022. 2019, Jakarta

KCJ. PT KCJ TERUS PENUHI FASILITAS PENUMPANG DENGAN DISABILITAS. KRL, 19 Februari 2016, Jakarta. http://www.krl.co.id/pt-kcj-terus-penuhi-fasilitas-penumpang-dengan-disabilitas/ (Diakses pada tanggal 2 September 2019)

Mathers C.D., et al. “Global Burden of hearing loss in the year 2000”. GBD 2000 Working Paper, WHO, 2003, Geneva

Saaty, T.L., and Luis G. Vargas. Models, Methods, Concepts and Applications of the Analytic Hierarchi Process. 2nd ed., Springer, 2012

Saaty, T.L. Pengambilan Keputusan. Cetakan Ke-II., PT. Pustaka Binaman Persindo, 1993, Jakarta

UU No. 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention On The Rights Of Persons With Disabilities (Konvensi Mengenai Hak-Hak Penyandang Disabilitas)

Waara et al,. “Feasible Provision of Targeted Traveler Information in Public Transportation: Segmentation Based on Functional Limitations”. Transportation Research Part A. vol.74, 2015, pp. 164-173