ANALISIS PERCEPATAN DURASI PEKERJAAN BASEMENT SEMI TOP DOWN DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

Main Article Content

Lucy Setiawan
Jane Sekarsari Tamtana

Abstract

Contractor gets a penalty for a delayed project. A stipulation of penalty is stated on Perpres No. 16 Tahun 2018. Indonesia One project was selected for research because the project was applying semi Top Down Method for its basement and the project was facing a delay on South Tower Basement that could cause a penalty. The applied method to speed up the implementation is time cost trade off; strategy:to increase the number of workers and to prolong the working time. The purpose of the research is to analyze the acceleration, and to compare which can result in minimum cost. The research shows that the excavation work at C Zone can be accelerated from normal duration 44 days to 37 days by increasing the number of workers; this results in lower crash cost in the amount of Rp 11.927.090 compare to prolong working time in the amount of Rp 45.796.186. The column reinforcement work at C Zone can be accelerated from normal duration 54 days to 37 days by increasing the number of workers; this results in lower crash cost in the amount of Rp 15.271.375 compare to prolong working time in the amount of Rp 65.019.330.

 

Abstrak

Keterlambatan durasi akan menyebabkan kontraktor dikenakan denda keterlambatan. Perihal tentang denda keterlambatan tertulis dalam Perpres No.16 Tahun 2018. Proyek Indonesia 1 dipilih sebagai objek penelitian karena menggunakan metode semi Top Down pada pelaksanaan basement dan proyek tersebut mengalami keterlambatan durasi pada pekerjaan basement Tower Selatan. Metode percepatan yang digunakan untuk mempercepat durasi proyek adalah metode time cost trade off. Strategi yang digunakan ialah dengan menambah jumlah pekerja dan menambah jumlah jam kerja. Tujuan penelitian adalah menganalisis percepatan dan mendapatkan strategi dengan biaya percepatan yang lebih murah. Hasil penelitian menunjukan bahwa pekerjaan galian Zona C dapat dipercepat sebanyak tujuh hari dengan penambahan jumlah tenaga kerja; menghasilkan biaya percepatan yang lebih murah dengan nilai Rp 11.927.090 dibandingkan dengan menambah jumlah jam kerja dengan biaya percepatan sebesar Rp 45.796.186. Pekerjaan penulangan kolom Zona C dapat dipercepat dari durasi normal 54 hari menjadi 47 hari dengan penambahan jumlah tenaga kerja; menghasilkan biaya percepatan yang lebih murah dengan nilai Rp 15.271.375 dibandingkan dengan menambah jumlah jam kerja dengan biaya percepatan debesar Rp 65.019.330.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Lucy Setiawan, Universitas Tarumanagara

Civil Engineering

References

Bagaskara, M., A. Wibowo, dan N. A. Bintang. Kajian Pemilihan Pekerjaan Basement Pada Bangunan Bertingkat Tinggi Menggunakan Top Down Sebagai Inovasi Metode Pelaksanaan (Studi Kasus: Proyek Sudirman Suites Hotel And Apartment Jakarta). Jurnal Karya Teknik Sipil Vol. 3, 950-955, Semarang: Universitas Diponegoro, 2014.

Dokumen Proyek Indonesia 1, Foundation Plan. Jakarta: PT. Davy Sukamta Konsultan, 2015.

Handayani, F., W. Kisworo dan Sunarmasto, “Analisis Percepatan Proyek Menggunakan Metode Time Cost Trade Off Dengan Penambahan Jam Kerja Lembur dan Jumlah Alat”, Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2017.

Lafiza, A., “Analisa Perbandingan Metode Top Down dan Bottom Up Pada Proyek Fave Hotel Ketintang Ditinjau Dari Segi Biaya Dan Waktu”, Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2017.

Kustiani, I., A. Ma’ruf, dan I. Kustiani, “Analisis Time Cost Trade Off Untuk Mengejar Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Di Bandar Lampung”, Vol. 20, Jurnal Rekayasa, 2016.

Priyo, Mandiyo dan Meiki R. A. Paridi. 2018. Studi Optimasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time Cost Trade Off pada Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung Olah Raga (Gor). Semesta Teknika Vol. 21, 72 – 84.

Tanubrata, M., “Pelaksanaan Konstruksi Dengan Sistem Top Down”, Bandung: Simposium Nasional RAPI XIV, 2015.

Excavation Methods For Deep Foundation, https://theconstructor.org/practical-guide/excavation-methods-deep-foundations/21157/ Madeh Izat Hamakareem, 2019, diunduh pada tanggal 18 Agustus 2019, 13:06