ANALISIS MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR DAN METODE PENGENDALIANNYA (STUDI KASUS PROYEK JALAN DI JAMBI)

Main Article Content

Edric Suryajaya
Andryan Suhendra

Abstract

Provinsi Jambi merupakan salah satu wilayah di Indonesia merupakan yang rawan bencana tanah longsor. Tanah longsor dapat dipicu oleh berbagai faktor, yaitu gempa, vegetasi dan iklim. Kenaikan muka air tanah menyebabkan tanah menjadi jenuh, sehingga kuat geser tanah berkurang. Analisis kestabilan lereng dibutuhkan untuk mengetahui faktor keamanan dari bidang longsor yang potensial. Analisis kestabilan menggunakan metode elemen hingga, sehingga pemodelan dapat dilakukan lebih kompleks mulai dari tahapan konstruksi hingga kenaikan muka air tanah. Pada saat melakukan analisis kestabilan lereng, kondisi lereng sebelum dan sesudah diberi perkuatan akan dikombinasikan dengan muka air tanah yang bervariasi, muka air tanah dinaikan sebesar 1 m dan 2 m dari kondisi awal. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fluktuasi muka air tanah terhadap kestabilan. Dari hasil analisis yang dilakukan pada lereng alami di proyek jalan kerinci sangaran agung, Provinsi Jambi, didapatkan nilai faktor keamanan 0,8779, hal ini menunjukkan lereng tersebut tidak stabil sehingga membutuhkan perkuatan. Kemudian dilakukan perkuatan lereng menggunakan terasering, bronjong, dan soil nailing. Dari hasil analisis faktor keamanan pada lereng yang sudah diberi perkuatan, bronjong dipilih sebagai metode pengendalian tanah longsor yang sesuai. Bronjong dipilih karena lebih stabil terhadap fluktuasi muka air tanah, hal ini dapat dilihat dari nilai faktor keamanan tetap diatas 1,5. Kemudian pada permukaan yang tidak diberi perkuatan, ditanami rumput vetiver untuk membantu pencegahan erosi pada tanah.

Article Details

Section
Articles

References

Abe, K. and Ziemer, R.R., 1991. Effect of tree roots on a shear zone: modeling reinforced shear stress. Canadian Journal of Forest Research.

Bischetti, G.B. and Chiaradia, E.A., 2004. Evaluation of the effect of root cohesion on slope failures in St.Giulio creek catchment. Book of Abstracts - International Conference on ECO-ENGINEERING "The use of vegetation to improve slope stability". 13. - 17. Sept.2004, Thessaloniki, Greece.

Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) No. 8, 2007, Pedoman Penanaman Rumput vetiver untuk pengendalian erosi permukaan dan pencegahan longsoran dangkal pada lereng jalan.

Peraturan Menteri Pertanian: 47/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman Umum Budidaya Pertanian Pada Lahan Pegunungan.

Badan Standarisasi Nasional. SNI 8460:2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik. 2017. Jakarta: BSN Standar Nasional Indonesia 8460:2017 tentang Persyaratan Perancangan Geoteknik.

Standar Nasional Indonesia 03-0090-1999 tentang Bronjong Kawat.

Steinacher, R., 2009. The Influence of Deforestation on Slope (In-) Stability, Austria.

Tsukamoto, Y., 1990. Effect of vegetation on debris slide occu-rences on steep forested slopes in Japan islands.

International Association of Hydrological Sciences Publication.