PEMODELAN PUMPING TEST SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN DEWATERING PADA PROYEK DI SUDIRMAN
Main Article Content
Abstract
Pesatnya laju pembangunan dan mahalnya harga lahan mendorong pembangunan secara vertikal baik ke atas ataupun ke bawah. Pembangunan secara vertikal ke bawah atau pembangunan basement memerlukan tahap konstruksi galian dalam yang sering ditemui masalah seperti muka air tanah yang berada lebih tinggi dari galian tersebut sehingga dapat mengakibatkan pekerjaan dalam galian serta kestabilan dari galian tersebut menjadi terganggu. Untuk menjaga supaya muka air tanah berada dibawah galian yang direncanakan, maka digunakan suatu metode drainase dengan pemompaan yang disebut sistem dewatering. Pada salah satu proyek di Sudirman, Jakarta, dilakukan pembangunan basement sedalam 7 lantai dengan kedalaman galian 29 meter yang akan melaksanakan pekerjaan dewatering. Dalam merencanakan dewatering diperlukan beberapa hidrogeologi parameter yang dapat ditentukan dengan berbagai macam metode. Metode yang akan digunakan pada proyek ini adalah pumping test. Berdasarkan hasil pumping test di lapangan, pola penurunan muka air tanahnya akan dimodelkan dengan menggunakan program berbasis metode elemen hingga (2D) dan metode beda hingga (3D) untuk memperoleh parameter dalam merencanakan dewatering dengan program berbasis metode beda hingga (3D). Berdasarkan hasil pemodelan pumping test, didapatkan nilai koefisien permeabilitas yang menjadi penentu faktor penurunan muka air tanah. Nilai koefisien permeabilitas tersebut akan menjadi dasar dalam perhitungan dewatering sehingga diperoleh pompa yang dibutuhkan pada proyek tersebut sebanyak 4 buah pompa dengan kapasitas masing-masing pompa sebesar 352 m3/hari.