ANALISIS UMUR RENCANA TEBAL DESAIN PERKERASAN LENTUR BERDASARKAN AASHTO 1993 DAN METODE MEKANISTIK EMPIRIS

Main Article Content

Edi Yusuf Adiman

Abstract

One important aspect in road construction design is considering the service life or design life, which is how long the pavement can withstand traffic loads. This study aims to analyze the design life in relation to pavement thickness design using two methods: the empirical method based on AASHTO 1993 and the mechanistic-empirical method assisted by the KENPAVE program, adapted to the latest provisions in MDPJ 2024. The analysis results indicate that the study location falls into the low-traffic category (1,135,374 < 2 million CESAL5). Calculations of design life using both the empirical and mechanistic-empirical methods indicate that the designed pavement has not yet achieved the 20-year design life as required by MDPJ 2024. The recommendation for the empirical method (AASHTO 1993) is to add an AC-WC layer of 6 cm, while the mechanistic-empirical method (KENPAVE) recommends adding an AC-WC layer of 4 cm. This analysis shows that for locations with low vehicle loads, the use of the empirical method is more effective in analyzing the design life and pavement thickness design because it provides more conservative and practical results.


Abstrak


Salah satu aspek penting dalam perancangan konstruksi jalan adalah mempertimbangkan masa pelayanan atau umur rencana, yaitu berapa lama perkerasan mampu menahan beban lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis umur rencana terhadap desain ketebalan perkerasan jalan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode empiris berdasarkan AASHTO 1993 dan metode mekanistik empiris yang dibantu oleh program KENPAVE, disesuaikan dengan ketentuan terbaru dalam MDPJ 2024. Hasil analisis menunjukkan bahwa lokasi penelitian termasuk dalam kategori lalu lintas rendah (1.135.374 < 2 Juta CESAL5). Dari perhitungan umur rencana dengan metode empiris dan mekanistik empiris diperoleh hasil bahwa perkerasan yang dirancang belum mampu mencapai umur rencana 20 tahun sesuai dengan ketentuan MDPJ 2024. Rekomendasi pada metode empiris (AASHTO 1993) yaitu dengan tambahan lapis AC-WC sebesar 6 cm, sedangkan  metode mekanistik empiris (KENPAVE) dengan tambahan lapis AC-WC sebesar 4 cm. Analisis ini menunjukkan bahwa untuk lokasi dengan beban kendaraan rendah, penggunaan metode empiris lebih efektif dalam menganalisis umur rencana dan desain ketebalan perkerasan karena memberikan hasil yang lebih konservatif dan praktis.

Article Details

Section
Articles

References

Adiman, E. Y., & Yuda Pranata, A. (2024). Analisis desain perkerasan lentur berdasarkan MDPJ 2017 menggunakan metode mekanistik empiris pada program Kenpave. JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil, 7(2), 651–662. https://doi.org/10.24912/jmts.v7i2.26800

Arief, M. M. (2023). Analisis perencanaan tebal perkerasan jalan provinsi berdasarkan manual desain perkerasan (MDP) 2017 (studi kasus: Jalan Airan Raya, Way Hui, Lampung) [Skripsi, Universitas Lampung]. http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73144

Direktorat Jenderal Bina Marga. (2021). Pedoman desain geometrik jalan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Florez, S., Fausty, J., Alvarado, K., Murgas, B., & Bernacki, M. (2021). A 2d front-tracking lagrangian model for the modeling of anisotropic grain growth. Materials, 14(15), 4219.

Harnaeni, S. R., Pramesti, F. P., Budiarto, A., Setyawan, A., Khan, M. I., & Sutanto, M. H. (2020). Study on structural performance of asphalt concrete and hot rolled sheet through viscoelastic characterization. Materials, 13(5), 1133. https://doi.org/10.3390/ma13051133

Highway Subcommittee on Design. (1993). Guide for design of pavement structure (AASHTO 1993). American Association of State Highway and Transportation Officials.

Huang, Y. H. (2004). Pavement analysis and design (edisi kedua). Pearson Education, Inc.

Kementerian Pekerjaan Umum. (2013). Pedoman perancangan tebal perkerasan lentur (Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 12/SE/M/2013).

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2024). Manual desain perkerasan jalan (MDPJ 2024).

Mackiewicz, P., & Szydło, A. (2019). Viscoelastic parameters of asphalt mixtures identified in static and dynamic tests. Materials, 12(13), 2084.

Nastiti, N. (2024). Evaluasi desain struktur perkerasan lentur dengan pemodelan elastik dan viskoelastik: Studi kasus pada ruas Jalan Siulak Deras – Batas Sumatera Barat (Sta. 4+600) [Skripsi, Universitas Islam Indonesia]. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/52409

Nasution, S. (2023). Perbandingan perhitungan tebal perkerasan lentur dengan metode AASHTO 1993 dan manual desain perkerasan jalan 2017 ruas Jalan Baruah Gunuang Puskesmas Baruah Gunuang Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Teknik Sipil, 8(1), 1–19.

Permata, D. Y., Subagio, B. S., & Ayuningtyas, K. N. S. (2022). Performance of resilient modulus (SMix) and dynamic modulus ((|E*|) on asphalt concrete – wearing course (AC-WC) using pen 60/70 asphalt and styrene-butadiene-styrene (SBS) polymer. International Journal on Advanced Science, Engineering and Information Technology, 12(2), 655–660.

Sharah, G. (2023). Perencanaan ulang tebal perkerasan lentur menggunakan metode bina marga 2017 dan AASHTO 1993 Jl. Kh. Ahmad Dahlan Kota Payakumbuh [Tesis, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat]. http://eprints.umsb.ac.id/id/eprint/2307

Suaryana, N., Subagio, B. S., Kosasih, D., & Sjahdanulirwan, S. (2014). Pengembangan model korelasi antara modulus resilien dengan modulus dinamis untuk campuran stone matrix asphalt. Jurnal Teknik Sipil, 21(2), 171.

Sukirman, S. (2010). Perencanaan tebal struktur perkerasan lentur. Nova.